sepulang sekolah, Jarrvis nepatin janji dia buat nunggu Bagas di halte sekolah, sekitar lima belas menit dia nunggu akhirnya dia liat bagas yang jalan kearahnya sembari tersenyum manis, satu kata yang terlintas di fikirannya adalah 'tampan' bagaimana tidak Bagas terlihat tampan dengan seragam putih abu-abu dan, kemejanya yang tertutupi oleh jaket denim yang ia pakai, bahkan dilan pun kalah dengan ketampanan seorang Bagaskara Rahagi.
Jarrvis yang melihat Bagas semakin mendekat hanya bisa tersenyun simpul, berusaha menetralkan detak jantungnya yang sedari tadi berdetak cepat.
mereka berjalan beriringan sembari mengobrol, untuk sampai di tukang bakso.
"lama ya? sorry tes gue sempet gagal tadi, untungnya si wira bantuin gue dapetin jawabannya" ujarnya lesu
"engga kok, gue baru nunggu sekitar 15 menitan mungkin?—
—ngomong - ngomong lo ada tes apa gas??" tanya Jarrvis, dia berusaha mencairkan susasana dan, menetralkan detak jantungnya.
"tes lisan bahasa Jepang yang dikasih bu sherly" jawabnya, bila Bagas mengingat lagi tentang tes lisan dadakan itu hatinya kembali berpacu, dia mengingat bagaimana mata bu sherly yang tajam melihat kearahnya ketika temannya wira berusaha membantunya.
"hahahaha padahal bu sherly ga semenakutkan yang lo kira gas"
"menurut lo, menurut gue bu sherly itu nakutin tau ga, cuma sikapnya yang menakutkan itu ketutup sama wajahnya yang ayu bak putri keraton" Ucap Bagas, bulu kuduknya kembali meremang bila dia mengingat bu Sherly, Jarrvis yang melihat Bagas lagi-lagi bergidik ngeri hanya tertawa kecil, ternyata dibalik badan tegap Bagas dia juga mudah ketakutan.
surat cinta untuk Jarrvis
mereka telah sampai di kedai bakso yang Bagas maksudkan, Bagas menyuruh Jarrvis untuk duduk terlebih dahulu, setelahnya Bagas langsung memesan dua porsi Bakso.
pesanan mereka datang, mereka menikmati bakso yang mereka pesan sembari merasakan sejuknya kota sukabumi.
"eh lo gak apa-apa kan, makan bakso di pinggiran gini" tanya Bagas, Bagas hanya merasa tidak enak, dilihatnya Jarrvis bukan tipe anak yang sederhana sepertinya karena, kesatu Jarrvis anak dari seorang pengusaha, kedua Jarrvis yang dulu pastinya bergaul dengan anak-anak ibukota.
"gue ngga pa apa kok gas, lagian gue udah biasa nongkrong atau makan pinggir jalan gini sama abang gue" Ternyata apa yang Bagas fikirkan salah, nyatanya Jarrvis sangat menikmati walaupun hanya makan bakso pinggir jalan, nyatanya membuat Jarrvis Dasha bahagia sesederhana itu.
"lo punya kakak laki-laki?" tanya Bagas, Jarrvis mengangguk.
"iya, abang gue lumayan terkenal karena, pekerjaan sampingan dia seorang model tapi, abang ngga terlalu suka sama kemewahan yang selalu papa kasih"
"kok bisa gitu?"
"kita udah terbiasa hidup sederhana, itulah kenapa abang lebih seneng traktir gue di kaki lima dibandingkan di restoran bintang lima—
—jadi itulah kenapa abang terkadang gasuka diperlakukan layaknya pangeran di rumah, apalagi kalo papa tf uang yang nominal nya sangat besar, pasti abang marah ke papa. dia pikir lebih baik dia pakai uang dari hasil kerja keras nya sendiri" jelas Jarrvis, Bagas speechless mendengarnya, bagaimana anak-anak dari keluarga berada bisa sesederhana itu, dibandingkan dengannya, dia hanya bisa menghabiskan uang orang tuanya untuk membeli barang yang tidak terlalu penting tanpa berfikir sekeras apa orangtuanya berjuang demi mendapatkan pundi-pundi rupiah sedangkan, orang tuanya hanya pegawai kantoran biasa.
"denger cerita lo gue jadi ngerasa bersalah sama orang tua gue"
"kenapa??"
"gue bahkan ngamburin uang yang papa kasih untuk beli hal-hal gak penting tanpa berfikir dua kali"
"gue juga asalnya gitu, cuma abang yang ngubah gue jadi sesederhana ini" ujar Jarrvis tersenyum teduh.
"lo manis kalo senyum"
"eh"
"ngga bukan apa-apa, lanjutin aja makan baksonya"
"e-eh iyaa"
bohong bila Jarrvis tidak mendengar apa yang Bagas katakan, dia hanya malu mendengar bagaimana Bagas mengatakan dia manis bila tersenyum.
ingatkan Jarrvis bahwa masih ada satu hati yang harus dia jaga di jakarta.
Jarrvis gugup, atmosfernya sangat canggung karena perkataan Bagas, saking gugupnya Jarrvis langsung meminum teh manis hangatnya sampai habis.
Surat cinta untuk Jarrvis
Jarrvis dan Bagas telah selesai dengan kegitan 'mari makan bakso', Jarrvis sedari tadi mencoba menghubungi abangnya untuk menjemputnya di dago, tapi sedari tadi ponsel abangnya tak aktif.
"mau gue anterin?" ujar bagas
"lo bawa kendaraan gas?"
"bawa, cuma tadi motor gue, gue simpen di parkiran bank, ayo gue anterin lo pulang"
"ngga deh, ga pa apa biar gue naik ojol aja, gue takut ngerepotin lo"
"ga ngerepotin sama sekali, ayo ikut gue"
setelahnya Bagas mengantar Jarrvis pulang menggunakan motor vespanya, tadinya Bagas sangat ingin mengajak Jarrvis keliling kota sukabumi tapi, melihat hari telah petang, Bagas memutuskan untuk langsung mengantar lelaki manis itu pulang.
sepanjang perjalanan Jarrvis tak henti-hentinya berceloteh tentang tempat tempat di Sukabumi, Bagas membalasnya dengan kekehan sesekali, menjawab pertanyaan yang keluar dari bibir seorang Jarrvis Dasha.
sesampainya di rumah Jarrvis membuka helm yang menutupi surai hitamnya dan, memberikan helm itu pada Bagas.
"Makasih bagas! sumpah pengalaman ini, pengalaman makan bakso yang paling berharga buat gue!" ujarnya tersenyum, Bagas mengusak surai Hitam Jarrvis, sungguh Bagas tak tahan dengan kegemasan Jarrvis Dasha.
"iya sama-sama, btw gue pulang yang udah sore banget nih, lo masuk gih nanti di culik genderewo loh" ucap bagas, Jarrvis mendelik, memangnya dia anak kecil yang bisa dibodohi seperti itu. tapi, mengapa Jarrvis bahagia ketika Bagas bersikap hangat terhadapnya?
"yaudaaa iyaaa gue duluan ya bagas, makasih banyak!"
"Jarrvis sebentar?" teriak Bagas, ketika Jarrvis hendak melangkahkan kakinya ke dalam rumah
"ada apa lagi?
"gue minjem ponsel lo boleh?"
"boleh, nih, buat apa?" tanya Jarrvis, dia memeberikan ponselnya kepada bagas, bagas terlihat menelfon seseorang sampai akhirnya Kringg kringg!!!
iya Bagas sedang me-misscall nomornya, bagas pikir itu satu-satunya cara untuk mendapatkan nomor Jarrvis Dasha tanpa 'meminta'
"makasih banyak nomornya Jarrvis Dasha!" ucap bagas, sembaru menyalakan motornya lalu pergi menjauhi pekarangan rumah Jarrvis
"ish bagas nyebelin!"
Character unlocked 🔓
Irene
As
Iren sherly thania-tbc
-bagas nya makin makin ngegas yaa, gimana kalo bagas ketauan sebenarnya yang, ngirim surat dan, nitipin surat di mamang es doger itu sebenernya Bagas?
stay toon!!!! Don't forget to vote and comment readers!!!❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat cinta untuk Jarrvis • jhpian
Fanfiction"Jarrvis kalo kamu terima aku sekarang, mamang es doger jadi saksi bisu kita pacaran" - Bagaskara Rahagi "bacot lo kadal singapur" - Jarrvis Dasha warning!! bxb content!!! Dom YoungK!! sub Jae!! Start : 1 Desember 2020 End : -