1O - Ben Pergi

135 23 0
                                        

koridor tampak ramai orang, haeja berjalan menuju kelasnya. Tampak berkilau didepan sana dari mata haeja. Ternyata oh ternyata yang dilihatnya adalah ha yoonbin aka Ben.

Buru buru haeja berlari menghampiri crush nya itu, dengan senyuman riang tak henti

"kak Ben" sapanya yang sudah didepan ben

Ben agak terhentak kaget "haeja?"

haeja terkekeh "kakak abis ngapain diruang pimpinan?" tengoknya yang memang melihat Ben keluar dari ruangan tersebut

"abis ngurus pemindahan" jawabnya dengan menunjukkan beberapa lembar kertas

haeja melotot kan matanya "eh?mau pindah?"

"iyaa" angguknya

"loh kemana? kok tiba-tiba?" haeja makin penasaran

"aku dapet beasiswa diluar negeri" jawabnya dengan senyuman

"yah" haeja menghela nafas

Ben menaikan satu alisnya "lah kok yah?kenapa?"

haeja geleng-geleng kepala "eh wah maksudnya keren banget, selamat ya kak" ucapnya

Ben terkekeh "iya terimakasih"

"berapa lama kak?"

"mungkin 2-3 tahun kedepan, pengennya juga dapet kerja disana sih"

"yah"

"yah lagi? kenapa?"

"oh gak gak" haeja menggerakkan tangannya arti tidak kenapa-napa

"sedih ya?" tanya ben

"eh..hmm iya sedih lah, nanti aku gabisa liat kak Ben lagi" jawab haeja dengan sedikit gugup

Ben terkekeh "kan masih bisa komunikasi"

"iya sih eheh"

"yaudah, aku pulang dulu ya ja" ucap Ben dengan melambaikan tangannya

"iya kak hati-hati"

Ben mengangguk sambil tersenyum

-

panasnya matahari menusuk kepala haeja yang berjalan sendirian ditengah sepinya lingkungan komplek rumahnya. pikiran haeja berkalut, sedih campur bahagia tau Ben akan pergi dari UW. Ah sebenernya banyak sedihnya sih, baru juga mulai pdkt udah pupus aja harapan.

ditengah jalan pulang kuliah haeja benar-benar diam saja. Mendapat pesan dari grup 12 Bujang untuk kumpul bersama hari ini. Haeja tidak membalas tapi niat hati akan datang berkumpul untuk bercerita tentang Ben yang akan pindah kuliah pada teman-teman nya.

"permisi kak" ucap seorang perempuan berbaju seragam abu-abu datang tiba-tiba kearah haeja yang sedang berjalan "tau rumahnya haruto gak ya?" lanjutnya

haeja diam sejenak ;

lalu mengangguk "haruto? tau, kenapa emang?"

perempuan tersebut memanggil temannya yang sedang bermain handphone "Woii gais, kakak ini tau"

2 temannya itu datang dengan hebohnya, haeja hampir saja menutup telinga mendengar teriakan mereka

"bisa tolong kasih tau gak?" pinta gadis lainnya

haeja memperhatikan 3 gadis tersebut "kalian siapa emang?" tanya haeja

"kita temen sekelasnya haruto kak"

haeja mengangguk "oh, rumah haruto itu disana" tunjuk haeja "kalian tinggal lurus aja nanti belok ke-"

belom sempat haeja meneruskan kalimatnya

"teh cabuttt" tiba-tiba datang haruto menarik tangan haeja dan berlari meninggalkan 3 gadis SMA itu

haeja yang ikut berlarian pun bingung "ini kenapa sih, kok jadi lari begini to?"

"udah lari aja, jangan ngobrol sama tuh ciwi-ciwi"

3 gadis SMA itu ikut mengejar haruto dan haeja yang berlarian

"kak belok mana?" ucap salah satu gadis yang masih belom mendapat alamat rumah haruto sepenuhnya dari haeja

"ihh harutoo ganteng banget lari larian gitu, tapi jangan lari donggg" sahut gadis lainnya

"iya ihh harutoo berenti dongg"

haruto yang mendengar itu tak kunjung berhenti, malah geleng-geleng kepala

"udah gila tuh cewe" ucap haruto

"kenapa sih to? ada apa? gua capek tau!" kesal haeja

tiba-tiba haruto berbelok dan melihat mobil box dengan kardus-kardus diatasnya terparkir, lalu ditaiknya segera

"teh ayo naik cepetan, keburu cabe-cabean itu dateng"

haeja kaget "ha? serius naik nih?"

"iya udah naik aja dulu, sini ruto bantu"

haeja naik dengan bantuan haruto, lalu haruto memegang kepala haeja untuk menundukkan kepala haeja

"kenapa sih to? tanya haeja dengan nafas yang tersengal-sengal

"shuttt!diem dulu teh!"suruhnya

suara hentakan kaki 3 gadis itu sangat dekat

"ih haruto kemana sih?" tanya salah satu gadis kepada temannya

"iya ih cepet banget ngilangnya" kesalnya dengan nafas tersengal-sengal

"itu kakak kakak lagi siapa nya haruto ya?"

"iya mana belom selesai lagi ngasih alamat rumah harutonya"

"sebel ih"

"kearah sana kali ya" saran temannya

"kuy cari lagi, pasti belom jauh"

"kuy"

akhirnya 3 gadis itu pergi, haruto melihatnya lalu membuang nafas lega.

haeja menggebuk pundak haruto kencang membuat haruto merintih kesakitan

"aw, sakit teh" rintihnya

"ada apasih! cerita gak!" pinta haeja yang masih bernafas kecapean

haruto tidak menjawab, malah lompat dari mobil.

"ke rumah bang hyunsuk aja dulu, nanti gua ceritain" balasnya

"sekarang aja sih" kesal haeja yang dibantu turun oleh haruto dengan memegang tangan haeja

"gua aus teh, entar aja hehehe" tawanya membuat haeja malah memukul haruto lagi

"sakit teh ya Allah"

"biar gak kebiasaan!"

in Love Vol 2 ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang