20| Setitik Kebenaran

1.5K 387 50
                                    

Dong-Suk mengernyitkan dahi ketika melihat tiga orang yang mereka jebak masih hidup.

"Hah? Orang-orang ini masih hidup."

"Apakah bosnya sudah dikalahkan?"

"Apa yang terjadi?"

"Apa mereka mengalahkannya sendiri?"

"Apa laba-labanya hanya besar tapi tolol?" Gyu-Hwan selaku tangan kanan Dong-Suk pun ikut berkomentar.

"Jika dengan peralatan si brengsek itu, masuk akal kalau dia bisa mengalahkan bos rank-C."

"Kalau seorang rank-D dan dua rank-E dapat mengalahkannya, itu semua bukti yang kita perlukan."

Yoo Jin-Ho aku meremehkanmu. Dan karena disana juga ada sepupuku, aku harus memasukkannya ke dalam list yang mampu untuk mengalahkan bos tersebut, pikir Dong-Suk sembari menatap kedua orang nan berada di dalam pikirannya. Sangat tidak mungkin bahwa E Ranker dapat membantu tuk membunuh bos, kecuali sepupuku si jenius. Sepupuku dan bocah itu pasti yang membunuh sang bos.

Aku tidak tau kemampuan spesial apa yang dimiliki oleh peralatannya, jadi mungkin akan merepotkan apabila menjadikannya sebagai musuhku. Dan (Name)... Aku yakin dia sudah menganggapku sebagai penjahat, tapi aku tak boleh menyerah sampai sini, aku masih harus membawanya kembali pulang. Dong-Suk sedikit berkeringat dingin ketika melihat tatapan mata tajam (Name) menuju ke arahnya.

"Hwang, apa yang harus kita lakukan sekarang?" Seorang pria di samping kanan Dong-Suk bertanya dengan percaya diri.

"Tentu saja kita harus membuat mereka berpihak pada kita."

"Yoo Jin-Ho!" Panggil Dong-Suk. "Aku mencari identitasmu karena equipment yang berkilau dan ternyata kau anak dari seseorang yang hebat."

"Pemimpin Yoo Jin Arsitektur, Yoo Myeoung-Han." Pria tua itu menyeringai. "Adalah ayahmu, benar?"

"Te-terus kenapa?"

"Aku dulu cuman menebak kau anak dari orang kaya tapi ternyata memang benar." Perasaan Jin-Ho mendadak tak enak mendengar ucapannya. "Aku ingin bicara tentang sesuatu dengan ayahmu."

"Hwang (Name)!" (Name) sedikit tersentak ketika namanya dipanggil.

Kenapa aku dipanggil? Pikir (Name) heran.

"Kamu masih ingat dengan kakak sepupumu?" Tanya Dong-Suk yang membuat (Name) bingung.

Apa? Apa maksudnya?!

Jin-Woo menatap (Name) meminta penjelasan darinya.

"Maksudmu apa?"

Dalam sekejap senyuman Dong-Suk berubah menjadi masam.

"Ternyata kau sudah melupakan masa-masa kita waktu kecil, ya..." Dong-Suk berkata dengan nada sedih, yang membuat (Name) tanpa sadar mengepalkan kedua tangannya.

Pria dengan jenggot tipis di dagunya itu menghela napas pendek sebelum lanjut berbicara, "Yasudah, kalian berdua akan kami beri kesempatan jika kalian..." Manik coklat Dong-Suk berubah menjadi merah menyala. "Membunuh Sung Jin-Woo."

"APA?!" Pekik Jin-Ho terkejut.

Sedangkan satu-satunya gadis di sana mengepalkan tangan erat selagi otak sang puan berpikir. Apa maksudnya ini?! Kakak sepupu? Apa bocah ini mempunyai saudara? Tidak, tidak mungkin. Tapi, kalau dia sudah bilang seperti itu... Sial! Aku tak tau lebih lanjut tentang keluarga Hwang yang ada di dunia ini. Ternyata cewek ini berhubungan darah sama Dong-Suk?! Tanpa sadar (Name) menggigit bibir karena perasaannya yang bercampur aduk.

A Magician | Solo Leveling [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang