3. Badai Baru

14 1 0
                                    

Namjoon tidak mengerti kenapa hari ini begitu berat untuk dilalui. Kejadian yang menimpa Ryu Hee terasa tidak nyata baginya. Tadi pagi semua masih baik-baik saja. Namjoon ingat, sebelum berangkat ke acara wisuda, Ryu Hee masih menyempatkan diri mampir ke rumah. Gadis itu berbincang sebentar dengan ibu Namjoon dan pamer kalau dia mendapat nilai tinggi untuk hasil ujiannya.

Tapi sekarang? Yang terjadi sungguh di luar dugaan. Gadis itu sedang berjuang sendiri di dalam senyapnya kamar operasi. Namjoon bahkan tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi kedua orang tuanya kalau kabar buruk ini sampai ke telinga mereka.

Sama seperti Namjoon, orang tuanya juga memiliki hubungan baik dengan Ryu Hee. Terutama sang ibu yang sudah menganggap gadis Han itu layaknya putri sendiri. Semua berawal dari perkenalan mereka tiga tahun lalu. Ketika ibu Namjoon yang tidak memiliki anak perempuan, bertemu dengan Ryu Hee saat gadis itu mengantarkan ponsel Namjoon yang tertinggal di laci meja minimarket. Mereka bercerita banyak hal dan akhirnya terungkaplah fakta bahwa Ryu Hee adalah anak dari sahabat ibu Namjoon semasa sekolah. Sekarang gadis kesayangan ibunya itu sedang tertimpa nasib buruk. Lagi. Untuk ke sekian kalinya.

Menghela napas panjang, Namjoon menatap nanar pintu kamar operasi yang masih tertutup rapat. Ruangan itu mengingatkannya pada keputusan besar yang ia buat sebelum brankar pasien membawa tubuh Ryu Hee masuk ke sana.

Ia tidak tahu keputusannya benar atau salah. Atau apakah ia memiliki hak untuk mengambil keputusan itu atau tidak. Yang jelas, ia akan bertanggung jawab penuh pada segala risikonya.

Termasuk menerima murka ibunya, tentu saja. Ia sudah pasrah jika nanti semua perabot dapur tiba-tiba melayang mengenainya gara-gara ia tidak becus menjaga putri kesayangan sang ibu.

Atau kemungkinan yang lebih parah lagi, saat dirinya nanti akan dicari-cari oleh beberapa orang bertubuh besar setelah operasi Ryu Hee selesai dilakukan.

Namjoon sudah menyiapkan diri untuk semua itu. Dia bahkan tidak peduli dengan apa pun lagi asal Ryu Hee selamat.

Itulah sebabnya saat dokter menjelaskan kondisi Ryu Hee yang memburuk dan perlu tindakan serius, Namjoon dengan yakin segera menandatangani surat persetujuan dan menyelesaikan administrasinya secepat yang ia bisa.

Tindakan besar sudah ia lakukan. Sekarang Namjoon sungguh berharap dokter mampu mengambil alih sisanya sebaik mungkin di dalam sana.

Ahh, andai studi kedokterannya beberapa tahun lalu tidak ia telantarkan...

 
Namjoon benar-benar merasa bodoh dan tak berguna sekarang.

“Permisi,”

Namjoon mendongak, menemukan seorang anak muda berseragam sekolah berdiri canggung di samping kursi yang ia duduki. Kedua tangannya membawa gelas kertas berisi cokelat panas. Oh, Namjoon hampir lupa dengannya. Itu Kim Taehyung, pemuda yang menyelamatkan Ryu Hee tapi malah hampir ia hadiahi bogem mentah alih-alih ucapan terima kasih. Dan setelah semua yang terjadi, anak muda itu masih mau berada di sini?

Masih dengan kecanggungan, Kim Taehyung menyodorkan satu gelas cokelat panas yang ia bawa untuk Namjoon. Namun pria jangkung yang terlihat berantakan itu hanya menatapnya dengan raut bingung.

GYPSOPHILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang