03

9 0 0
                                    

3

2

1

BRUMMMMMMMMM

Deretan motor langsung melaju kencang di arena balapan liar yang di penuhi oleh para remaja yang berteriak heboh , meneriakan nama Naufan dengan keras dan lantang .

Sementara yang di teriaki sendiri , tentu saja sedang memimpin balapan itu , Naufan melaju kencang di depan rival rivalnya , sebentar kemudian saling melambung , tetapi kemudian memimpin kembali balapan itu.

"Daren "

"Daren"

"Daren"

"Daren "

Daren adalah nama yang di sandang Naufan saat berada di arena balapan , makanya itu gadis gadis dengan pakaian minim bahan itu berteriak heboh meneriakan nama Daren bukannya Naufan.

Garis finish sudah di depan, ia menambah kecepatan nya , melewati garis finish dengan mulus , sambil merentangkan kedua tangannya .

Teriakan heboh langsung terdengar saat Naufan melewati garis finish  dengan tangan terbuka lebar memamerkan kemenangannya.

Cewe cewek minim bahan itu makin histeris , sungguh , naufan memang raja jalanan. Saat sampai , ia langsung turun dari mobil , membuka helm dengan gaya cool khas dirinya , memamerkan wajah tampannya pada semua orang yang ada disitu.

Dan tanpa peduli teriakan di sekitarnya , Ia menghampiri ketiga teman nya setelah lebih dulu bersalaman dengan lawannya .

Kemudian mengambil sebatang rokok dari tangan Rafa dan menyesap rokok tersebut .

"Mana bayaran kita , udah lu ambil man ?"

"Yoi brother ,   100 juta , gile taruhannya gak maen maen  "

Sahut Firman heboh , di angguki Farel dan Rafa  , Naufan mengangguk . Memang taruhan kali ini lumayan besar , bukan hanya uang tunai , Naufan di hadiahi 1 motor lagi.

"gas lah ke apart lu  "

Mereka langsung menuju motor masing masing , sementara Naufan masih berdiri di tempat , menginjak puntung rokok yang tadi di isapnya , setelah itu berkata .

"kalian duluan aja , gue masih jemput Rachel , kata dia hari ini mau rapat OSIS"

"Rachel terus di prioritasin , Nadia no kelaut dia"

Nadia adalah pacar naufan , lebih tepatnya hanya label nya yang disebut pacar , karena kemanapun Rachel melangkah , disitu adapula Naufan , seolah olah yang pacaran sama Naufan adalah Rachel.

Naufan pergi tanpa mempedulikan  ucapan Farel ,  ia   menuju sekolah mereka dengan kecepatan di atas rata rata , ia hanya takut Rachel menunggu lama .

Rachel menghembuskan nafas lelah , hari ini mereka tidak  jadi rapat , karena kelamaan mengikuti lomba yang di adakan, di tambah lagi perjalanan menuju ke sekolah yang lumayan memakan waktu .

pada saat sampai , sudah tidak ada siswa yang tersisa di sekolah mereka , hanya ia dan Maurel saja.

"Lu belum pulang?"

Rachel menoleh sinis , ia mau pulang atau tidak , bukan urusan Maurel , buat apa juga cowok itu bertanya .

"Bareng gua aja , kayaknya kalau tunggu sopir lu ,  apa nggak kemaleman!?"

"Apaan sih , kalau mau balik ya silahkan , rempong amat tinggal balik doang "

Maurel terdiam , tidak membalas ucapan Rachel , tidak juga beranjak dari tempatnya , ia sengaja  menemani Rachel menunggui jemputan cewek itu.

High school Love StoryWhere stories live. Discover now