Pagi sekali Ali sudah mengendarai mobilnya menuju rumah Prilly, sesampainya segera turun dari mobil dan menekan bel, yang tak lama dibuka oleh Prilly.
"Ali."
"Hai, pagi sayang." Sapa Ali dengan senyum manisnya.
"Ehm, pagi juga Ali. Kamu ngapain kesini?" Tanya Prilly.
"Kan semalam aku udah bilang mau jemput kamu, biar berangkat bareng ke kampus." Ujar Ali dan Prilly menganggukkan kepalanya.
"Oh yaudah, kamu tunggu di sofa dulu ya. Aku mau siap-siap." Menuntun Ali untuk duduk di sofa ruang tamu.
Sembari menunggu Prilly, Ali mengamati setiap arsitektur rumah Prilly sederhana namun elegan. Hingga Ali tak menyadari bahwa Leon sedang menatap kearahnya.
"Kamu siapa?" Mendengar itu Ali langsung berdiri dan menyalami Leon.
"Halo om, saya Ali." Ali memperkenalkan diri.
"Ali? Yamada?" Tanya Leon.
"Ah iya om." Jawab Ali.
"Ada apa kesini?"
"Jemput Prilly om, biar ke kampus bareng."
"Kamu ada hubungan dengan anak saya?" Tanya Leon yang penasaran.
"Ehm, iya om. Apa om mengizinkan saya untuk ikut membahagiakan serta menjaga Prilly?" Izin Ali cemas ketika melihat pandangan Leon ke arahnya.
"Saya izinkan, dan jangan buat dia menangis!" Tegas Leon.
"Siap om, makasih om atas kepercayaannya."
"Iya."
Tak lama Prilly turun dengan tas di bahu kanannya serta beberapa buku di tangannya.
"Pagi ayah." Prilly mencium pipi Leon.
"Pagi sayang." Balas Leon.
"Aku berangkat ya yah, sarapannya udah aku siapin, terus Tissa udah aku bangunin juga." Ujar Prilly.
"Iya, hati-hati. Ali jangan ngebut bawa mobilnya." Peringat Leon.
"Pasti om. Kalo gitu saya pamit dulu om." Ali menyalami Leon.
***
Sesampainya di kampus, Ali menggandeng tangan Prilly menuju kantin. Teman-temannya sudah berada disana. Kelas mereka akan dimulai pukul 8. Sepanjang perjalanan menuju kantin, mahasiswa dan mahasiswi memperhatikan mereka berdua, ada yang menatap bingung, ada juga yang tak suka melihat Ali menggandeng Prilly, bahkan sesekali mengecup puncak kepala Prilly.
"Itu Ali sama siapa?"
"Pacar Ali ya?"
"Cantikan juga gue."
"Dih gr lu, cantikan tuh cewek lah." Sahut temannya.
"Cocok banget."
"Eh itu bukannya Prilly ya?"
"Iyaya itu mah si Prilly, satu kelas sama Ali."
"Mereka pacaran?"
Suara-suara itu tak mereka tanggapi. Melanjutkan perjalanan menuju kantin, disana mereka melihat Mila yang melambaikan tangannya.
"Pagi semua." Sapa Prilly.
"Pagi Prilly. Cie yang dijemput pangeran." Goda Mila disusul tawa Jefri, Al dan Jio, membuat Prilly merona.
"Dih pipinya merah." Tambah Al yang makin membuat Prilly merona. Lalu Prilly menenggelamkan wajahnya di meja.
"Pake malu-malu segala." Celetuk Jefri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Last Love
Fanfictionmenceritakan kisah seseorang yang mencintai dalam diam. hope u like it, enjoy the story. salam manis Dilan ♥️ #85 - in aliandoprilly/ 7 Oktober 2020 #80 - in aliandoprilly/9 Oktober 2020 #77 - in aliandoprilly/ 26 Oktober 2020 #64 - in aliandoprilly...