CHAPTER IV: Medicine (2)

4 5 0
                                    

"Voment kalian sangat berarti loh buat gue kivv"

*****

"Yess temen pertama setelah Jay!"

Liana berlari keluar kelas menuju kantin dengan sumringah, ia tak sabar untuk memamerkan teman barunya ke Jay nanti.

Sesampainya di kantin ia melihat Jay dan Rino sedang duduk di bangku pojok bermain game mobile di handphone mereka yang sesekali mengumpat saat tim mereka kalah

Liana berjalan perlahan mendekati mereka dengan senyum yang mengembang, rasa senangnya mendapatkan teman baru seperti baru saja di tembak oleh kata-kata yang romantis, kalian ngerti kan?

oh iya lupa kalian kan jomblo.

"Ah! cape ah gue udahan!" keluh Jay lalu melempar handphone nya sembarang dan meminum es jeruknya dengan rakus

Ya allah hpnya iphone di lempar gitu aja:'

"Aih ngambek lu? kek cewe" ledek Rino yang juga mematikan handphonenya

Sedang Liana masih berjalan mengendap-endap dari arah belakang Jay-niatnya sih ingin mengejutkan Jay sampai kata-kata yang Rino tanyakan pada Jay membuat Liana diam terpaku

"Jay, lo kapan nembak dia?"

Liana langsung segera bersembunyi di balik dinding yang berada di samping mereka, "HAAH??! JAY MAU NEMBAK?!!" teriak Liana dalam hati

"Hm.. secepatnya" jawab Jay dengan smirk khasnya

"SECEPATNYA?!!!" pekik Liana didalam hati lagi

"Kok bisa lo suka sama dia?" tanya Rino sembari menyeruput es teh manisnya

"Soalnya dia itu cantik" jawab Jay

"Okey Li lo juga cantik!" yaa kalian tahu sendiri ini kata siapa

"Terus dia itu ramah"

"Gue juga ramah, iya gue ramah apalagi ke Jay!"

"Terus dia itu lemah lembut banget, gapernah mukul orang" ucap Jay

"oke gue jug- ah gue kan bar-bar mana suka mukul Jay, hmm berarti bukan gue ya?" ujar Liana dalam hati miris

Entah mengapa setelah mendengar apa yang Jay ucapkan dada Liana sedikit sesak.

Kriiing Kriiing

Handphone Jay berdering nyaring dan menampilkan layar seorang wanita meneleponnya, ia langsung mengambil handphonenya lalu mengangkatnya dengan wajah sumringah

"No! gua angkat telepon dulu ya!" ucap Jay seraya berlari keluar kantin dengan senyum mengembang

"Yo" ucap Rino lalu kembali ke minumannya

Melihat Jay pergi keluar kantin dengan wajah sumringah Liana akhirnya berjalan mendekati Rino

"No, Jay kemana? mukanya kok bahagia betul" tanya Liana

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CloudsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang