"Vomentnya ya bund"
*****
PUKUL 6 pagi Jay sudah bersiap menggunakan baju seragamnya lalu dengan segera mengeluarkan kendaraan bermotornya yang terparkirkan di samping rumahnya.
"Okeh berangkaat" ujarnya sembari melajukan motornya dengan kecepatan yang kencang
Seperti biasa Jay akan mengunjungi rumah Liana dulu sebelum berangkat ke sekolah, biasa bertemu ibu mertua dulu katanya.
"Pagi bundaa" sapa Jay seraya memasuki rumah Liana dengan teramat santai
"Pagi juga ganteng, bunda masih bikin sarapan nih kamu bangunin Liana dulu yaa" ujar Bunda dengan senyum hangatnya
"Aye aye captain" ucap Jay lalu segera menaiki anak tangga menuju kamar Liana, lihatlah si cicak ini ternyata masih bergelung selimut.
Jay lalu duduk di tempat tidur Liana dan memperhatikan wajah imut itu yang sedang tertidur, wah lihat Jay berpikir bahwa wajah Liana imut nyatanya banyak iler di wajah Liana.
Tiba-tiba ia mendapatkan sebuah ide lalu mengambil buku yang berada diatas nakas dan menggulungnya untuk ditempelkan di kuping Liana
"CAK BANGUN CAK GEMPAAA" teriak Jay, lalu satu detik kemudian Liana bangun dengan wajah yang panik dan langsung menarik tangan Jay keluar kamar.
"GEMPAA GEMPAA, JAY LU NGAPAIN DUDUK AYO KELUAR!"
Kasian banget Liana pagi-pagi sudah dijaili Jay.
Jay yang melihat Liana berlarian menarik tangannya dengan panik tertawa terbahak-bahak , Liana yang menyadari bahwa dirinya pasti sedang dijahili maka ia langsung menarik rambut Jay dengan sangat kencang.
"AMPUUN MAAF KANTJEENG" pekik Jay
Romantis sekali dua sejoli ini pagi-pagi sudah bermesraan cocok kalau kita kawinkan nanti sore.
Canda kawin.10 menit kemudian Jay dan Liana pergi ke dapur untuk sekedar sarapan bersama, walaupun Liana masih ngambek gara-gara Jay yang menjahilinya
"Kenapa toh kalian tuh berantem terus?" tanya bunda seraya menuangkan nasi ke piring Jay
"Ehh bunda ini itu bukan berantem, tapi ritual! Liana kalo pagi-pagi engga ritual nanti di sekolah jadi maung bun" ucap Jay seraya mengambil piringnya dari bunda
Bunda yang mendengar itu hanya terkekeh berbeda dengan Liana yang semakin melengkungkan bibirnya kebawah.
"Ekhem" deham seseorang dari arah ruang tv
Mendengar suara dehaman seorang pria paruh baya itu, bulu kuduk Jay langsung merinding, pasalnya Jay memiliki hubungan yang tidak bagus dengan ayah Liana.
"Ngapain kamu ada di meja makan keluarga saya?" tanya ayah Liana seraya melangkah mendekati meja makan dengan tatapan garamnya
"A-anu om s-saya ikut sarapan" gagap Jay
"Ngapain sarapan di rumah saya? kayak gapunya rumah aja, sana balik ke rumah kamu!" titah Danu-ayah Liana yang langsung dihadiahi helaan napas dari Jay.
"Baik om. Tante,Liana saya pulang dulu, Li maaf gabisa nganter lo ke sekolah hari ini" lirih Jay dengan suara yang pelan lalu ia segera beranjak dari kursi makan dan meninggalkan pekarangan rumah Liana.
Danu atau ayah Liana memang terkenal dengan orang yang sangat keras dan disiplin, alasan Danu tidak menyukai Jay adalah karena Jay terlihat seperti anak tidak benar yang setiap hari mabuk-mabukan
Padahal faktanya Jay bukanlah orang seperti itu, walaupun ia sering merokok tapi ia tidak mempunyai keberanian untuk menyentuh minuman haram sedikitpun
****
Liana tiba dikelas pukul 07.30, ia diantar sang ayah ke ke sekolahnya dengan alasan supaya Jay tidak menjemput Liana.
Setelah menaruh tasnya ia langsung menghampiri bangku Jay tetapi sang empu tidak ada di bangkunya, bahkan tas sekolahnya pun tak ada.
Ingin rasanya menanyakan kepada orang lain tetapi ia tidak dekat dengan mereka, ingat Liana hanya mempunya 1 teman yaitu Jay.
Akhirnya setelah memantapkan diri Liana akan bertanya kepada Aurel, toh dia juga disuruh Jay untuk menambah teman.
"Um..anu Aurel?" sapa Liana kepada Aurel yang sedang mengeluarkan buku paket
"Eh Liana, kenapa Li?" tanya Aurel dengan senyum ramah
"Eh gini em.. gue mau nanya k-kalo Jay tadi udah datang belum ya?" tanya Liana sedikit gugup
"Ooh Jay, udah tadi tapi dia keluar lagi bawa tasnya"
"A-ah iya, makasih Rel" ucap Liana lalu segera bergegas keluar kelas hendak mencari Jay tetapi niatnya urung karena Aurel menahan lengannya
"Eits bentar Li, lo gamau nanya dia kemana gituu?" tanya Aurel
"Eh? em.. kalo gitu lo tau Jay dimana?"
"Nah gitu dong hehe, gue liat dia sama si kriwil kayaknya kantin deh" jawab Aurel
Oh iya funfact aja Rino-si ketua kelas (Ada di chapter II kalau kalian lupa) dia sering dipanggil si kriwil sama anak kelas karena rambutnya mirip banget sama mie gemez.
"Oh iya Li, mulai sekarang kita temenan yaa!" ucap Aurel dengan senyum manisnya yang diangguki oleh Liana
"Okeyy, makasih ya Rel! gue duluan ke kantin!" ucap Liana lalu berlari keluar kelas dengan wajah sumringah
"Yess temen pertama setelah Jay!"
****
Hai, he
iya jadi ini chapter harusnya up kemarin tapi karna kemarin itu tugas aku banyak bgt gile hikd jadinya lama:(maaf banget:(
oiya Chapter Medicine ini aku buat antara 2 atau 3 bab yaw soalnya kalo di 1 bab-in pasti panjangg banget takutnya kalian jadi bosen hwhwOKE MAKASIHH! SEE U CHAPTER BERIKUTNYA!!❤❤

KAMU SEDANG MEMBACA
Clouds
Teen Fiction"Dia adalah alasan mengapa aku masih bisa hidup sampai sekarang" -Liana "Liana adalah alasan mengapa gua bisa bertahan sampai akhir" -Jay Liana mempunyai segalanya, keluarga yang harmonis,paras yang indah bahkan kepintaran, tetapi hanya satu yang ia...