S.W.A✅: Bagian 1

5 2 0
                                    

"Kaaaaaaaaa, hallowwwww, Assalamualaikum, bangun woyyyyy ini udah jam 04.40, waktunya sholat subuh". Ucap wirda sambil menggedor gedor pintu sang kakak dengan gedoran yang sangat tidak etis.

Tidak lama kemudian munculah seorang gadis berusia 19 taun dibalik pintu kamarnya.

"Huaayyyy, apasii dek, berisik banget sii lo, ganggu tidur orang aja". Ucap Shalsa sambil menguap dengan mata yang mengerjap ngerjap.

"Astagfirullohal'adzim kakkkk ini tuh udah waktunya sholat subuh, lagian hari ini kakak ngampus pagi kan, cepetan ke kamar mandi ambil wudhu terus kita sholat berjamaah bareng Mamah sama Anin, mereka udah nunggu kita di ruang sholat". Ucap Wirda panjang lebar dengan nada yang sangat tinggi kek toa masjid membuat Shalsa menutup telinganya yang sedikit berdengung.

"Iya, iya, tapi gk perlu teriak teriak juga kali dee, lo mau telinga kakak jadi budek gara gara dengerin suara cempreng kamu yang kayak toa masjid itu". Ucap Shalsa sambil mendelik sebal ke arah adiknya itu.

"Hheee ya maaf kak, kakak klo dibangunin dengan cara yang halus dan lembut kagak akan bangun yaudaaah wirda teriak teriak aja biar kakak gercep". Ucap Wirda sambil cengengesan.

"Dahlah, semerdeka lo aja, pusing gue denger suara lo yang kek toa masjid itu". Ucap Shalsa sambil membanting pintu dengan kasar dan langsung berjalan menuju ke kamar mandi untuk berwudhu.

"Eeee.... buset, punya kakak gitu amat, udah baik baik aku bangunin, malah ngamuk ngamuk gajelas, huuuu.... dasar macan". Ucap Wirda sambil bergegas menuju ruang sholat.

20 menit kemudian
Shalsa, Wirda, Anin, dan Ersya--- mama mereka bertiga, sudah berada didapur, mereka sedang memasak makanan dengan tugas yang sudah mamanya berikan masing masing.

"Assalamualaikum, ayah pulang". Teriakan didepan pintu disertai ketukan pintu itu membuat Ersya bergegas ke ruang utama untuk membukakan pintu.

"Ehh ayah udah pulang dari masjidnya ya yah". Ucap Ersya sambil mencium tangan Adnan sang suami.

"Ya iyalah mah, masa pulang dari pasar". ucap Adnan sambil terkekeh dan mengusap kepala sang istri yang dibaluti jilbab dengan penuh kasih sayang dan mengecup dahinya.

"Ekhem, ekhem, tolong agar tidak bermesraan di ruang umum". Ucap Shalsa, Wirda, Anin berbarengan.

"Syirik aja kalian, cepet beresin masakan tadi". Ucap Ersya.

"Semua masakan udah siap bu boss, tinggal dinikmati" jawab  Anin sambil tersenyum.

"Yasudah kalo gitu ayo kita sarapan dulu". Ucap Adnan mengajak sang istri dan anak anaknya ke meja makan.

Sarapan pun dimulai dengan tenang, hanya suara dentingan sendok dan piring yang terdengar diruangan tersebut, karena ayahnya tidak suka kebisingan ketika sedang makan.

Pukul 06.30
"Mah, Pah, aku berangkat dulu ke kampus yahh, Assalamualaikum". Ucap Shalsa sambil mencium kedua tangan orang tuanya.

"Aku juga Ma, Yah ". Ucap Wirda sambil menyalami orangtuanya diikuti Anin dibelakangnya " Aku juga pamit ya Mah, Yah". Ucap Anin. "Waalaikumussallam,yasudah, hati hati dijalannya yah, jangan ngebut ngebut bawa kendaraannya, belajar yang bener" ucap Adnan sambil mengecup dahi anak anaknya secara berurutan.

Merekapun berjalan menuju kendaraan masing masing, Shalsa memasuki mobil menuju kuliahnya, Wirda menaiki sepedanya menuju sekolah menengah atasnya, dan terakhir Anin menaiki motor scoopy nya menuju sekolah menengah pertamanya.








See u next part guyssss jan lupa vote, komen, and share.
Love kaliaaaan💚

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jan 17, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DESYA DELVARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang