Dalam perjalanannya menuju kampus, Sooyeon selalu dibayang-bayangi kejadian semalam.
Bagaimana semuanya terjadi dengan sangat cepat dan tak ada kesempatan baginya untuk mencegah. Dia ingin tinggal bersama kakaknya di Seoul berniat ingin menutup luka dan traumanya.
Tapi kejadian yang tak terpikirkan olehnya menyerang begitu cepat bahkan saat ia belum lama beradaptasi dengan lingkungan barunya.
Ketika sampai di lorong kampus dalam perjalanannya menuju kelas, sepasang kaki panjang nan indah menyamai langkah Sooyeon.
''Sooyeon kau ada latihan sore ini?''
''Oh hai Soobin. Ya aku ada latihan sore ini. Kau?''
''Aku tidak tahu. Tapi Yoongi hyung memintaku untuk hadir di lapangan.''
Setelah itu tak ada jawaban ataupun reaksi dari Sooyeon. Ia hanya melanjutkan langkahnya. Soobin yang memperhatikannya merasa ada sesuatu yang mengganggu Sooyeon.
''Are you okay?'' Soobin menghentikan langkah Sooyeon membuatnya kini berhadapan.
Sinar matanya redup. Sooyeon menatap Soobin dengan matanya yang sayu. Ada sebersit senyum yang ia paksakan. Ekspresi mata dan bibirnya menunjukkan perasaan yang berbeda.
''Uh i'm fine. Wae?'' Sooyeon berusaha terlihat biasa saja. Tapi dia orang yang begitu ekspresif sehingga raut wajahnya tak bisa membohongi keadaan hatinya.
''Nah, you're not.'' Soobin berucap. ''What is it?''
''Its okay Soobin, i'm just on my period.'' Ucap Sooyeon dengan nada sedikit kesal.
Selesai sudah. Soobin menyerah. Ia tak berniat bertanya lebih jauh.
''Aight. See ya"
Soobin melambaikan tangannya dan mengambil arah yang berbeda dengan Sooyeon untuk menuju gedung fakultas ilmu psikologi.
______________
Pukul lima sore Sooyeon sudah berada di lapangan lengkap dengan jersey yang ia kenakan untuk melakukan sparing hari ini.Ketika ia dan timnya memasuki lapangan untuk melakukan pemanasan, matanya menangkap eksistensi Jeon Jungkook yang juga sudah mengenakan pakaian untuk bertanding. Ada Soobin, dan juga Yoongi yang mengenakan jersey yang sama dengan Jungkook.
Namjoon meniup peluit memberi kode agar mereka yang sudah mengenakan jersey lengkap berkumpul pada halfcourt.
''Three on three. Men vs Women. Latihan hari ini ditujukan untuk menguji ketahanan kalian dengan lawan yang memilki fisik lebih tinggi dan juga berstamina lebih kuat.''
Para wanita terlihat seperti terkejut dengan apa yang disampaikan Namjoon.
''Karena itulah kenapa kita sparing three on three agar kalian hanya perlu bergerak pada setengah lapangan. Okay?''
Pertandingan dimulai dengan bola pertama kali dikuasi tentunya oleh tim pria yang bisa dengan mudah meraih bola. Soobin yang berpostur 185 sentimeter tentu bukan tandingan Sooyeon yang hanya memiliki tinggi 170 sentimeter.
Namun ia begitu cekatan. Gaya permainannya mirip sekali dengan Yoongi. Tetapi dibandingkan dengan teman wanitanya Sooyeon lah yang paling tinggi.
Soobin mem-passing bola kepada Jungkook. Ia dihadapkan oleh hadangan Sooyeon. Untuk beberapa detik Jungkook menatap mata Sooyeon yang kemudian ia memanfaatkan kelengahan Jungkook dengan merebut bolanya dan tanpa berpikir lama ia langsung menuju ke sisi kiri lapangan dan memposisikan diri di luar lingkaran untuk melakukan three point shoot.
KAMU SEDANG MEMBACA
MORE ORDERS
FanfictionBantuan ringan dan interaksi manis yang mereka lewati setiap hari sebagai roommate, membuat mereka memiliki perasaan yang tak wajar tanpa mereka sadari. Keduanya tak bisa memutuskan perasaan diantara keduanya hingga Kim Sooyeon -adik Taehyung- hadir...