Di antara sekian banyak pasangan yang bertemu dan mengakhiri kisah mereka dengan bahagia atau sedih, berdirilah kisah Baekhyun dan Chanyeol. Kisah yang mewakili penantian panjang, yang tak terbalas dengan semestinya. Kisah yang mengajarkan manusia tentang kesetiaan dan harapan bukanlah apa-apa di atas takdir bernama kematian.
.
.
.
Dikisahkan seorang pemuda bernama Chanyeol dari kota Abidos di Misia, jatuh hati pada salah seorang pendeta laki-laki Aphrodite bernama Baekhyun. Keduanya saling mencintai. Orang-orang juga mendukung mereka. Satu-satunya masalah hanyalah jarak di antara mereka. Baekhyun tinggal di seberang lautan, membuat Chanyeol tak bisa menjumpainya setiap saat.
Untuk mengatasi hal itu, mereka tentu memiliki solusi. Setiap sore hari, Chanyeol akan berenang menyeberangi lautan menuju pulau seberang, tempat Baekhyun tinggal. Di seberang sana, Baekhyun akan menyalakan lentera dari kuil Aphrodite untuk menerangi lautan yang gelap, sebagai penunjuk jalan bagi Chanyeol.
Baekhyun kemudian akan tahu bahwa Chanyeol telah sampai ketika mendengar bunyi ombak yang berbeda. Dengan hati berbunga-bunga, ia berlari kecil menuruni tangga dan menghampiri Chanyeol yang menyambutnya dengan pelukan hangat. Kemudian mereka akan duduk di dekat kuil, menyalakan api unggun dari kayu yang mereka temukan dan api dari lentera Baekhyun.
Pertemuan itu berlangsung setiap hari. Chanyeol akan sampai pada malam hari, dan kembali ke pulaunya di pagi hari. Mereka berdua bertemu dan berpisah dengan senyum paling bahagia. Tidak pernah ada keraguan dan rasa takut yang menghalangi Chanyeol untuk mengarungi lautan demi sang kekasih. Begitu pula Baekhyun, yang selalu menanti Chanyeol-nya dengan sabar, mengangkat lenteranya tinggi-tinggi dari puncak menara kuil Aphrodite.
Pertemuan mereka terus berlangsung, hingga pada suatu hari di musim dingin, suatu hal terjadi di luar keinginan mereka, di luar perkiraan mereka. Hari itu, angin bertiup kencang dan ombak yang bergulung tampak kejam, jauh lebih dingin dari biasanya. Namun itu tak menghalangi niat Chanyeol untuk tetap menemui Baekhyun. Seperti biasa pula, Baekhyun menyalakan lampu di menara dan menunggu kekasihnya.
Baekhyun terus menunggu, mengira semua akan baik-baik saja sampai angin kencang bertiup, membuatnya terjatuh. Lentera terlontar dari kedua tangannya, pecah dan mati apinya. Baekhyun terkejut, segera ia berlari turun untuk mencari lentera baru.
Sementara itu di tengah lautan, Chanyeol tengah berjuang menghadapi ombak yang mengamuk. Ketika cahaya dari kuil Aphrodite menghilang, ia menjadi hilang arah dan harus berenang dalam gelap. Malang baginya, amukan ombak dan tak adanya panduan cahaya membuatnya harus tenggelam, meregang nyawa dalam gulungan ombak, terombang-ambing oleh arus dan hilang tujuan.
Baekhyun, dengan keyakinan bahwa kekasihnya masih dalam perjalanan, kembali ke menara dengan lentera baru di tangannya. ia menunggu dan terus menunggu, tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dari dalam lautan, Dewa Triton turut bersedih atas kematian Chanyeol, dan bertambah sedih pula melihat keadaan Baekhyun. Dengan berat hati, ia memutuskan untuk mengutus ombak membawa jasad pria itu pada Baekhyun.
Ketika cuaca mulai membaik, ombak mulai tenang dan angin berhenti mengacau, Baekhyun melihat sesuatu berenang mendekati pantai. Hatinya berbunga-bunga mengira bahwa kekasihnya telah sampai. Ia berlari menuruni tangga, bersiap mendekap tubuh sang kekasih, seperti yang mereka lakukan biasanya.
Namun apa yang ia lihat membuatnya melolong dalam jeritan panjang. Ia benar bahwa itu adalah Chanyeol, tapi Chanyeol yang ia lihat saat itu tak mungkin lagi memeluknya. Kekasihnya itu datang dalam keadaan pucat, tubuhnya membiru akibat dingin. Tubuhnya kaku, terbaring tak berdaya di atas pasir pantai. Baekhyun jatuh terduduk, meratapi tubuh Chanyeol, memeluknya tanpa menghiraukan ombak yang menampar tubuh mereka.
Tangis Baekhyun pecah, bersamaan dengan turut berdukanya lautan. Air matanya menetes, menjadi satu-satunya yang hangat di atas tubuh dingin Chanyeol. Baekhyun sungguh tak sanggup melihat wajah kekasihnya yang tampak tenang namun terkulai tak berdaya. Baekhyun akhirnya mendaratkan kecupannya pada kening Chanyeol, tanda kasih terakhirnya, sebelum ia bangkit dan berjalan menuju menara.
Angin berembus hangat, menerpa punggung Baekhyun yang berdiri di balik pagar pembatas menara. Sambil mengucap doa untuk dipertemukan kembali dengan kekasihnya, Baekhyun menutup mata, membiarkan hatinya menuntunnya untuk menyusul Chanyeol ke alam keabadian. Begitulah pada akhirnya, tubuhnya ditemukan bersanding dengan tubuh Chanyeol pada pagi hari. Keduanya tampak damai, karena terus bersama hingga akhir hayat.
TAMAT
..
.
Catatan:
Pertama, terimakasih untuk kalian yang sudah baca cerita ini!
Kedua, maaf karena aku gak tahu harus publish cerita singkat halaman ini dimana! Aku terlalu malas buat yang baru. Jadi publish di sini aja!
KAMU SEDANG MEMBACA
BETTING|☑️
Historia Cortawarning❗❗ Cerita ini mengandung unsur dewasa warning❗❗ Cerita ini mengandung unsur dewasa❗❗ warning❗❗ Cerita ini mengandung unsur dewasa❗❗