Seoul

610 65 2
                                    

Di seoul terdapat namja imut yang dalam perjalanan menuju kampusnya untuk mengikuti serangkaian tes.

Sambil membawa barang - barang nya yang tidak terlalu banyak, satu tas gendong dan satu lagi koper isinya perlengkapan mandi dan baju.

Sambil menyusuri lorong kampus Jimin menyempatkan diri untuk melihat desain bangunan yang akan menjadi kampus nya.

Selesai melihat - lihat Jimin sampai di ruang osis, dimana berbagai tes yang harus dia jalani.

Dengan yakin Jimin memasuki ruang Osis dengan perasaan deg deg kan tapi dia akan bersikap propesional untuk ini.

Setelah semua serangkaian tes sudah Jimin lakukan, dia di arahkan ke asrama putra.

Sebenarnya Jimin berharap mendapat teman sekamar yang baik dan tidak sombong.

Sambil terus berjalan di lorong asrama putra, Jimin melirik kunci kamar nya dengan angka 15 itu sambil terus berdoa.

Sampai di depan pintu dengan nomer 15 sama dengan kunci yang Jimin pegang, tidak lama Jimin langsung memasukkan kunci kamar itu dan membuka pintunya.

Saat pintu terbuka menampilkan sebuah ruangan yang sangat bersih dan wangi, sejujurnya Jimin sangat suka asrama ini beruntung dia mendapatkan kamar yang bersih.

Menyeret koper nya kedalam dan menutup pintu serta mengunci nya kembali dari dalam, Jimin menatap takjub dan bertanya - tanya seperti apa teman sekamar nya itu ?

Sudah selesai memuji dan melihat interior kamar itu, Jimin memutuskan untuk memasuki kamar nya dan membereskan barang - barang nya.

Selesai membereskan barang - barang nya, Jimin memutuskan membersihkan dirinya yang sudah dibanjiri peluh tentu sambil mencuci baju yang dia kenakan.

Waktu mandi yang Jimin butuh sekitar 35 menit, setelah memakai baju dia memutuskan untuk menjemur pakaian nya agar cepat kering.

Jimin tidak memiliki banyak baju, karena dia sedari kecil hidup sederhana jadi mau tidak mau jika dia menginginkan baju baru dia harus bekerja untuk mendapatkan baju yang dia mau.

Dirasa tugas nya sudah selesai, Jimin memutuskan untuk berbaring di kasur dan mengistirahatkan tubuh nya.

Niat nya hanya ingin berbaring malah membuat Jimin terlelap ke alam mimpi.

Jam menunjukkan pukul 6 malam dan Jimin baru saja terbangun, melirik jam di dinding kamar nya membuat nya terekejud.

Langsung memasuki kamar mandi untuk mencuci muka dan segera memasak makan malam untuk dirinya dan teman sekamar nya.

Ngomong - ngomong tentang teman, sedari tadi Jimin tidak melihat ada kehidupan lain di kamar yang dia tempati.

Menuju dapur dan menyiapkan makan malam, menu hari ini hanya soup rumput laut dan beberapa sosi goreng dan bakso goreng serta sayur - sayuran.

Semua makanan sudah siap di meja makan, Jimin memutuskan beranjak menuju kamar teman nya untuk mengajak nya makan bersama.

Saat sudah di depan pintu kamar teman nya itu, Jimin mencoba mengetuk dan membuka nya agar bisa melihat isi kamar tersebut.

Disaat masuk ke kamar milik teman nya itu betapa terkejud nya Jimin melihat beberapa alat olahraga, serta ps untuk game.

Tatapan Jimin beralih pada ranjang yang terdapat seorang namja imut seperti kelinci sedang tertidur pulas.

Sambil terus menatap namja yang sedang tertidur itu, Jimin berfikir saat dia memasuki kamar ini namja itu tidak peduli sama sekali ? Bagimana bisa ?

Sugar BabyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang