Jiwon melangkahkan kakinya menuju atap. Dia tak habis fikir apa kekasihnya itu merokok diam-diam lagi di atap? Jika benar, maka Jiwon sendiri yang akan menghukumnya."Lihat saja Lee Minho. Kau akan tamat di tanganku jika benar kau sedang merokok" ucap Jiwon penuh amarah.
Katakan bahwa Jiwon sangat berlebihan. Dia tidak ingin kekasihnya terjerumus pada hal-hal yang buruk. Terlebih lagi mereka masih berstatus siswa yang tidak sewajarnya untuk merokok apalagi di lingkungan sekolah. Lee Minho memang memiliki kebiasaan buruk. Dia terkadang merokok saat sedang gelisah atau frustasi. Kau tahu, semua orang memiliki pelampiasan yang berbeda-beda saat sedang stres. Tetapi yang satu ini, Jiwon benar-benar menentangnya.
Hembusan angin di atap sungguh menusuk kulit. Wajar saja, saat ini bulan Desember dan sedang musim dingin. Suhu yang sangat dingin membuat pori-pori kulit Jiwon sedikit membengkak, dan sialnya lagi Jiwon lupa untuk membawa mantelnya. Poni yang lurus tertiup angin menampakkan jidat dan alis Jiwon yang sangat cantik, sungguh.
Dari ujung atap, Jiwon melihat sesuatu yang membuat tubuhnya memanas seketika dicuaca sedingin ini."Apa aku berhalusinasi?" monolog Jiwon.
Tidak, dia tidak sedang berhalusinasi. Jiwon membuka lebar matanya. Ini sungguh terasa seperti nyata. Apa yang dilihatnya ini benar kekasihnya? Apa lelaki yang sedang berciuman dengan seorang wanita di ujung atap sana adalah benar Lee Minho kekasihnya?
Jiwon melangkahkan kakinya mendekati dua insan yang sama sekali tidak menyadari bahwa ada orang lain yang sedang melihat aktivitas mereka dengan tidak percaya. Jiwon tertawa remeh sambil melihat keduanya dengan tatapan jijik, apa lelaki ini baru saja menghianatinya? Dia bahkan kehilangan akal sehatnya sampai tidak menangis sama sekali."Wah Lee Minho. Aku baru tahu kau sangat pandai dalam berciuman. Apa kau menikmatinya?" sarkas Jiwon dengan raut wajah yang tidak dapat dibaca.
Hal itu membuat keduanya terkejut. Terlebih lagi Minho yang tertangkap basah oleh kekasihnya. Dia bahkan tidak memiliki kata-kata untuk membela diri di depan Jiwon. Tangannya hanya tertarik untuk membawa gadis yang bersamanya sedari tadi untuk berlindung di belakangnya. Dia tau betul apa yang bisa dilakukan Jiwon pada gadis itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Maze
RomanceKim Jiwon, gadis angkuh yang berusia 18 tahun ini benar-benar membuat kehidupan damai seorang Kim Seokjin, CEO muda yang sedang naik daun karena ketampanannya juga kecakapannya dalam dunia bisnis ini menjadi rumit bagai labirin. Bagaimana Kim Seokji...