1✨

362 37 6
                                    

"Sudah kukatakan tak mau, kenapa kakek selalu memaksa?" ujar Jiwon dengan frustasi.

Kakek Kim menatap lekat cucu satu-satunya dgn sabar. "Kau tau Jiwon-ah, ini untuk kebaikanmu".

"Aku masih sangat muda, jika sangat menginginkan pria itu kenapa bukan kakek saja yg menikah dengannya? kenapa harus aku? apa yang sudah kulakukan sampai harus mendapatkan ini?"

"Kau terlalu bnyk bicara sayang. Suatu saat kau akan berterimakasih pada kakek krna melakukan hal ini" tutur Kakek Kim dgn lembut.

"Waah aku benar-benar akan gila sekarang". Final Jiwon. Dia tau apapun yg akan dia katakan tdk akan merubah keputusan kakeknya.

Malam itu adalah malam yg sangat menjengkelkan untuk jiwon. Dia sengaja untuk membuat teh melati hangat dan menuju ruang kerja kakeknya untuk mengambil hati agar diizinkan ke pesta ulang tahun teman sekelasnya dan berakhir pada percekcokan antara keduanya tentang keinginan kakeknya untuk menjodohkannya dengan seorang lelaki yg 11 tahun lebih tua dari Jiwon.

***

Disinilah Jiwon sekarang. Di depan meja riasnya dia memandang pantulan wajahnya sendiri. "Apa aku akan berakhir dengan pria tua? Apa gunanya kurawat dengan baik wajah ini jika pada akhirnya aku akan mendapatkan lelaki tua?" kesal Jiwon pada keadaan.

Tak lama dengan itu, Jiwon mendengar suara deruh langkah yg mendekat kearah pintu kamarnya. Dia dapat menebak bahwa itu adalah kakeknya. Memangnya siapa lagi? Mereka hanya tinggal berdua di rumah sebesar ini. Mereka memiliki 3 orang pembantu rumah tangga tetapi mereka semua tidak tinggal bersama Jiwon dan kakeknya. Ketiga pembantunya hanya datang pada jam 6 pagi dan akan pulang saat jam 9 malam. Dengan mengambil langkah seribu Jiwon sudah berada di atas tempat tidurnya. Dia berbaring dan pura-pura tertidur untuk menghindari percakapan dengan sang kakek.

Kakek Kim mulai mengetuk pintu kamar Jiwon, tetapi tdk ada balasan dari sang empunya. Kakek Kim pun membuka pintu dan menatap sang cucu yg membelakanginya. Kakek Kim adalah pria yg cerdas, diusianya yg sudah tdk lagi muda dia masih menjabat sebagai CEO di perusahaan properti miliknya. Dia tentu saja tidak akan dibodohi oleh anak gadis berusia 18 tahun yg berakting seolah-olah sedang tdur ini. "Kakek tau kau sangat marah, maafkan kakek. Tidak ada yg dapat kakek lakukan, ini sungguh untk kebaikanmu kelak" tutur Kakek Kim dengan suara rendah dan kemudian berjalan meninggalkan kamar trsbut.

Jiwon sangat merasa bersalah karena menghindari kakeknya. "Apa ini sungguh untuk kebaikanku? Memangnya apa yg akan terjadi padaku? Mengapa harus aku? Mengapa aku merasa bersalah dan tak bisa menolak permintaan kakek?" tanya Jiwon pada dirinya sndiri.

"Kumohon ini hanya mimpi burukku yg lainnya, aku sungguh ingin bangun sekarang"

***

"Cepatlah bersiap, mereka orang-orang penting yg sangat menghargai waktu" teriak Kakek Kim dari lantai bawah.

"Aku tau" balas sang cucu tak kalah besarnya dari teriakan Kakek Kim.

Jiwon mentap aneh dirinya. "Aku tidak percaya melakukan ini".

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang