5✨

213 30 23
                                    

Kim Seokjin menghentikan mobilnya di depan sekolah Jiwon. Jarak antara kantor Seokjin dengan sekolah Jiwon memang terbilang cukup jauh. Dari dalam mobil, Seokjin dapat melihat Jiwon yang sedang berduduk jongkok sambil memeluk kedua kakiknya dan bersandar di pagar sekolah. Wajahnya terlihat lesu, ini kali pertama Seokjin melihatnya seperti ini.

Seokjin lalu turun dari mobil dan menghampiri Jiwon. Gadis itu sama sekali tidak menyadari kehadiran Seokjin. Benar, dia sedang melamun. Entah pikiran apa yang saat ini sedang melayang-layang di kepalanya.

Jiwon menghentikan lamunannya saat melihat sepasang kaki yang berhenti tepat di depannya. Jiwon mengangkat kepalanya dan menatapnya dengan datar.

"Kau datang? Kupikir kau tak akan datang." ucap Jiwon dengan wajah sendu.

Seokjin lalu ikut berjongkok dihadapan Jiwon. Memeriksa setiap inci apakah gadis ini terluka atau tidak. 

"Apa yang terjadi? Dimana yang luka?" tanya Seokjin seraya memasangkan mantel yang dipakainya pada Jiwon.

"Aku baik-baik saja" ucap Jiwon

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aku baik-baik saja" ucap Jiwon.

"Jangan bercanda, ayo ke rumah sakit!" ucap Seokjin seraya menarik tangan Jiwon.

"Kubilang aku baik-baik saja, aku hanya ingin pulang ke rumah." ucap Jiwon.

Jiwon lalu melepas genggaman tangan Seokjin dan berjalan mendahului Seokjin untuk masuk kedalam mobil.

Seokjin menatap Jiwon dengan tidak percaya. Gadis ini terlalu seenaknya pikirnya. Seokjin bahkan meninggalkan pekerjaannya demi memastikan jika tidak terjadi sesuatu yang buruk, tetapi gadis ini sungguh berbuat sesuka hatinya.

Seokjin masuk kedalam mobil dan diam di depan kemudinya beberapa saat. Dia masih tidak habis fikir. Sepertinya ada sesuatu yang salah dengan dirinya. Seokjin adalah lelaki yang sangat gila bekerja. Dia bahkan terkadang sulit memiliki waktu untuk sekedar makan malam bersama keluarganya. Jikalaupun sempat, dia pasti menjadi satu-satunya orang yang selalu terlambat dalam acara makan malam keluarga karena terus berada di kantor dan berkutat dengan pekerjaannya. Dan apa yang dia lakukan disini? Mengapa dia meninggalkan pekerjaannya yang terbilang cukup penting karena gadis ini? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu berkeliling di dalam kepalanya.

"Katakan padaku apa yang terjadi." ucap Seokjin membuka pembicaraan.

"Tidak ada yang terjadi, aku hanya ingin diantar pulang olehmu. Apa tidak boleh? Bukankah kita sudah menjadi pasangan sejak makan malam itu?" ucap Jiwon dengan datar, dia sungguh tidak ingin membahas kejadian yang dialaminya tadi. Sangat memalukan pikirnya.

"Aku tidak akan jalan jika kau masih seperti ini" ucap Seokjin tanpa melihat kearah Jiwon.

"Apa yang ingin kau ketahui? Tidak bisakah kau hanya mengantarku pulang tanpa berbicara denganku?" tanya Jiwon.

Love MazeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang