Assalamualaikum
Akhirny cerita baru yeyy!!
Happy reading minna~
Karakter
- Halilintar 18 thn
- Solar 19 thn
- Taufan 19 thn
- Thorn 17 thn
- Gempa 18 thn
- Blaze 19 thn
- Ice 17 thnChapter 1
Warning typo bertebaran
Bahasa tak bakuSolar menggigit bibirnya berharap halilintar tidak menolak
"Jadi bagaimana?" Solar masih terus berharap"Ya lar... aku mau" ujung bibir halilintarpun terangkat
Kini solar menjadi orang yg terbahagia didunia. Matanya yg tertutup dgn kaca mata visor miliknya seoalh olah berkata bahagiaMerekapun berlalu menyusuri jalan setapak ditaman itu sambil bersenda gurau bak sepasang kekasih sedang dimabuk asmara mereka terlihat begitu mesra
Terlihat air mata mengalir dari ujung kaca mata visornya, membasahi pipi putihnya yang begitu manis"Solar kenapa kau menangis?" Tanya halilintar
"Ah tidak apa apa" solar meyakinkan halilintar
"Untuk apa kau menangis? Kau laki laki" ujap halilintar sembari menyeka air mata solar yg sedari tadi mengalir
"Memang apa salahnya?" ~Solar
"Bukannya salah, tapi tidak pantas. Satu satunya yg pantas dijatuhkan seorang lelaki adalah keringat" ujap halilintar
"Kau benar" solar meraih tangan halilintar seolah tak ingin kehilangan kekasihnya
Hujan turun membasahi permukaan bumi, mereka berlari menuju halte bus terdekat untuk berteduh, solar memeluk tubuh halilintar erat agar tidak kedinginan. Suasana itu teramat nyaman bagi halilintar ia pun terlelap dan menjadikan tubuh solar sebagai sandaran tak lama kemudian halilintar masuk kedalam alam bawah sadarnya
"Kau memang sangat manis" ujap solar sembari mengusap rambut berwarna coklat dan jg terdapat beberapa helai rambut berwarna putih milik halilintar
Hujan mulai mereda. Solar menggoyang"kan tubuh halilintar berharap halilintar kan terbangun
"Bangon woi kebo sawah!!" Digoncangnya tubuh halilintar dengan keras, namun samyang sekali siempunya masih molor ae:v
dan memeluk tubuh solar lebih erat
Karena kesal solar menarik salah satu dari kedua telinga halilintar"BANGON!!!!" teriak membahana solar tepat ditelinga halilintar
Seketika halilintar melompat dari tempat duduknya sembari memegang telinganya"Kau gila lar!! Lu mau bunuh gw atau gimana hm?!"
"Cuih! membunuhmu? Bagaimana bisa aku membunuh kekasih imutku ini" ucap solar yg mendekatkan wajahnya pada halilintar seakan akan ia akan menciumnya
"Mulai kumat penyakitnya nih! Dahlah pergi aja" ucap halilintar berlari meninggalkan solar yg sedang berpikiran mesum
"Hei!! Tunggu aku!!! Tega sekali kau meninggalkan sitampan sendirian dihalte bus, bagaimana kalau nanti ada yang ngambil?!!" Celoteh solar sembari berlari mengejar halilintar dengan gaya swagnya.
Saat solar dapat menyusul ia merangkul halilintar berharap berhenti.
"Tunggu aku!" ~solar
"Is apasih pegang pegang najis tau!!" Ucap halilintar dengan muka datarnya. Solar menghela nafas lalu menggendong halilintar ala bridal syle
Solar menggendong halilintar begitu disepanjang jalan, sepertinya ada yg sedang memperhatikan mereka dari kejauhan
Sosok itu tampak geram melihat kemesraan mereka berdua
Mereka sudah sampai dirumah halilintar. Solar menurunkan halilintar dan sempat mencium dahi halilintar sekejap setelah itu lari ntah kmn meninggalkan halilintar yg merona
Halilintar masuk kedalam apartemennya dengan wajah yg menunduk"Dari mana aja luh" ketus ice menatap datar halilintar
"Hm.. hanya jalan jalan saja" hanya itu saja jawaban dari halilintar
"Hah sudahlah... Omong omong ada yang menunggumu didalam"
"Siapa?" Tanya haalilintar
"Kau akan tau dengan sendirinya nanti. Mereka sedang menunggu dikamar anda" ujar ice itu sembari tersenyum manis kpd halilintar
"Hm baikalh" halilintar berjalan menuju biliknya
"Jap wait asal tunggu aku dikamarku kenapa tak tunggu kat ruang tamu?? Dah gileke??" Batinnya
Kriett (suara pintu kamar dibuka)
Saat halilintar membuka pintu dan melihat siapa yg menunggunya ternyata yg menunggu halilintar adalah"Ah rupanya kau kipas rusak" ketus halilintar
"He!! Kipas rusak enak ae kl ngomong" protes taufan
"Hhh maafkan kami halilintar karena menunggu dikamarmu" ujap gempa sedikit membungkuk
"Kamar keramat, setan, jin, pocong, kuyang, semuanya ada dikamar itu please biarkan aku pergi atau menghilang dari dunia ini dari pada harus masuk kedalam kamar ini!!! Fang!!! Lepaskan aku!!! Aku gk mau masuk kamar pencabut nyawa!!" Teriak histeris strom yg sdg diseret fang masuk kekamar halilintar
"Brisik lu ah!" Ketus fang
"Hah!! Datang lagi dua setan" halilintar
"He! Mending setan dari pada pencabut nyawa bambank huh!!" Protes strom
"Hah ya ya. Jadi apa mau kalian kemari katakan cepat aku mau istirahat" ujar halilintar berjalan menuju kasurnya dan merebahkan dirinya disana
"Apakah kau lupa hali?" Tanya thorn
"Lupa akan apa?"
"Cis! Dasar pelupa. Kita semua sudah berjanji akan latihan bersama menciptakan kuasa baru teknik baru dan setelah itu kita pergi kebioskop hari ini juga halilintar sang pelupa bin tsundere tingkat dewa" ujap blaze ngegas dia and yg lainny kec.hali hanya bersweatdrop and tepuk jidat
"Hm.. dari pada kalian cerewet bin sableng sengklek semua" balas halilintar
"Udah udah. Jadi halilintar ayo kita pergi bersama" ajak thorn dengan penuh semangat
"Oh iya aku memang benar benar lupa..... tapi aku rasa kalian saja yg pergi"
"Kenapa jangan gitu dong!!" Ujar taufan sambil mengembungkan pipinya
"Aku lelah, kakiku mati rasa capek gk kuat akutuh buat jalan lagi" ujar halilintar dengan nada lebay
"Ya, baiklah itu keputusanmu hali" ujap kai dan strom hmpr serentak
"Selamat bersenang-senang kawan" ucap halilintar dengan senyum tipis diwajahnya
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Berlanjut dihalaman berikutnya
Jgn lupa vote and komen
Thanks for reading my book!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Kasus Penculikan [Season 1]
Roman d'amourHalilintar diculik oleh seseorang Penculik itu memasukkan halilintar kedalam pemotongan daging disana sgtlh dingin Dingin gelap itu yg hali rasakan Sedangkan teman temannya yg lain masih sibuk mensiasat Akakankah mereka akan menemukan halilintar? A...