friend zone 💛

464 26 26
                                    

Restaurant dengan menu andalan seafood juga berbagai makanan penutup serba manis menjadi pilihan bagi gun napat dan kawan-kawan. Pria cantik yang saat ini menginjak usia 23tahun itu menyambut hari lahirnya bersama sahabat dan rekan kerjanya.

12 Januari menjadi hari yang spesial bagi orang terdekat membuat Perth Tanapon, Mark Siwat, Plan rathavit bahkan phi gong dan yang lainnya juga bekerja sama untuk memberi kejutan berupa makan malam mewah di salah satu restaurant ternama di kota Bangkok. Semua berjalan dengan lancar, makan malam dan acara tiup lilin berlangsung penuh suka cita. Senyum dan tawa tak pernah lepas dari bibir semua orang sepanjang waktu berlangsungnya dinner.

Namun siapa sangka jika di balik kebahagiaan semua orang ada duka yang tak terlihat. Rasa sakit dan kecewa dari sang pemilik hari lahir karena satu-satunya orang yang dia harapkan untuk menemaninya menghabiskan hari justru tak menampakkan diri. Orang yang dia harapkan akan membawakan kue ulangtahun dan menyanyikan lagu tak datang atau bahkan memberi kabar. Orang tersebut hanya mengirimkan pesan singkat ucapan selamat setelahnya menghilang di telan kesibukan. Tidak seperti rekannya yang lain yang sibuk mengabadikan momen ulang tahun sang sahabat, orang yang di harapkan justru entah di mana keberadaannya. Gun tersenyum pahit, meremas ponselnya di bawah meja, masih berharap orang tersebut setidaknya menelpon untuk meminta maaf karena ketidak hadirannya atau mengatakan hal lain yang mungkin menyenangkan hatinya.

"Gun, apa yang ingin kau lakukan setelah ini?"

Pertanyaan dari phi gong menarik kesadaran pria manis itu dari lamunannya. Mengangkat kepalanya memandang sang pemberi pertanyaan.

"Aku ingin pulang phi"

Jawab gun singkat, acuh tak acuh mengabaikan ekspresi wajah orang sekitarnya. Hatinya terlalu malas untuk melakukan hal lain. Mungkin tidur dan sendirian adalah pilihan yang tepat pikirnya.

"Aww, alaiwah .. gun ini hari spesial mu bagaimana kau bisa pulang. Tak ingin berpesta?" Ucap plan kemudian jari lentiknya mengambil potongan kue terakhir dari piringnya dan memasukkan kedalam mulutnya.

"Benar kata phi plan, phi gun tidak ingin ke club atau semacamnya?" Tanya Perth heran karena biasanya pria manis yang lebih tua darinya itu sangat suka menghabiskan waktu luang dengan bersenang-senang bersama semua rekannya.

"Aku benar-benar lelah Perth, plan, phi gong.. aku hanya ingin istirahat" Gun berkata, tangannya semakin erat menggenggam ponselnya di bawah meja. Raut wajah lelah dan sendu ia tampilkan berusaha meminta kelonggaran pada semua orang.

"Baiklah, phi gun bisa istirahat dan pulang lebih cepat. Mau aku antar?" Mark yang duduk tepat di samping kanannya berkata sambil mengusap lembut kepada dari phi kesayangannya.

"Tidak Mark, aku bersama sopir malam ini." Jawab gun singkat, masih dengan wajah sendu namun di hiasi senyum lemah.

"Baiklah, ayo selesaikan makan kalian agar gun bisa beristirahat." Ucap phi gong mengintruksi semua nong kesayangannya.

Makan malam kemudian berjalan lancar dan singkat. Semua kembali dengan urusan masing-masing. Phi gong mengantar plan pulang karena pria mungil itu tidak membawa kendaraan sedangkan Perth dan Mark juga sudah pergi entah kemana setelah saling lirik dan mengirim pesan secara rahasia.

Sedangkan sang pemilik hari, gun menyandarkan kepalanya di jendela mobil, memandang hiruk-pikuk kota Bangkok yang semakin larut justru semakin ramai seolah mengejek suasana hatinya yang saat ini sedang tidak baik.

Selang beberapa saat mobil mewah yang gun tumpangi memasuki pelataran sebuah apartemen yang cukup elit, gun memutuskan untuk tidak pulang ke rumah orang tuanya. Suasananya hatinya yang sedang buruk membuatnya enggan untuk bertemu dengan siapapun.

Gun Napat ship 💛 (Oneshoot) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang