"MA! JAY DULUAN YAA"
Mama Jay melotot, melihat sang putra melesat keluar dari kamar dan langsung menyambar tasnya.
"Sarapan dulu heh!"
Jay menengok kebelakang, kembali untuk memakan roti dan kembali berlari.
"Bye love you!"
Mama Jay berdecak, geleng-geleng kepala melihat tingkah sang putra.
Berlari, Jay segera masuk ke dalam mobilnya. Bersiap untuk menjemput Jake yang rumahnya cuma di sebelah.
Menyalakan mesin, Jay cepat-cepat keluar dari garasi ke mansion seblah.
Tin! Tin!
"Pak, Jake masih ada?" tanya Jay kepada pak satpam.
Satpam tersebut mengerjap, menggelengkan kepalanya pelan.
"Udah pergi sama nak Sunghoon"
Bug!
Jay memukul kepalanya di setir mobil. Membuat pak satpam heran melihat kelakuannya.
"Eh nak? Gapapa kamu?"
Jay mendengus.
"Gak pak, baik-baik aja. Makasih pak!" serunya, segera berbalik arah.
Sial. Jay kalah cepat.
***
Sunghoon tersenyum penuh kemenangan, di belakangnya Jake sedang memeluk pinggangnya.
Keduanya sudah berangkat 5 menit lebih cepat, naik motor Sunghoon.
"Bolos yuk"
Melotot, Jake mencubit pinggang Sunghoon.
"Duh! Sakit!"
"Gila sih kamu" cibir Jake.
"Ya habis, baru kali ini kita pergi bareng... Biasa kamu bareng Jay"
Jake spontan memutar kedua bola matanya.
"Iyalah, kan kamu suka bangun telat"
"Nahhh, itu sebabnya aku bangun pagi banget. Supaya berangkat bareng."
Mengangguk asal, Jake kembali menatap sekelilingnya.
"Pulang sekolah jalan yuk?" ajak Sunghoon.
Jake mengangkat kedua alisnya.
"Kemana?"
Bergumam, Sunghoon tersenyum.
"Kemana aja asal jangan sama Jay"
Jake spontan menepuk helm Sunghoon, membuatnya mengaduh.
"Nggak baik tinggalin dia"
Sunghoon mendumel dalam hati.
"Nggak seru kamu"
Mendengus, Jake hanya geleng-geleng kepala. "Diem, fokus ama jalan. Awas nanti kita ketabrak"
"Oh tenang... aku S3 bawa motor" jawab Sunghoon, bercanda.
Gemas, Jake kembali menepuk helm Sunghoon.
"Sakit Jake! Kamu mau bikin aku geger otak?"
Jake menepuk jidatnya. "Mana bisa kamu geger otak cuma karna dipukul pelan ha?"
"Bisa Jake, bisa"
Mengerjap, Jake bingung. "Lah? Kok bisa"
Sunghoon meliriknya kecil, tersenyum.
"Aku dah lama geger otak, gara-gara dipukul cinta kamu"
"TURUN SEKARANG"
"EHHH JAKE JANGAN GILA"
Setelah 15 menit penuh pencobaan, Jake dan Sunghoon sampai di sekolah. Keduanya berjalan bersama masuk ke gedung.
"Jake!"
Sunghoon melengos, sudah hafal suara siapa itu yang memanggil Jake.
"Jay udah sampe" seru Jake, menggoyang tangan Sunghoon heboh. Yang dibalas senyuman hambar.
"Iya Jake, iya... Jay dah nyampe" ucapnya tak bersemangat.
Berjalan lebih cepat, Jay langsung merangkul Jake.
"Apa nih? Pergi ke sekolah bareng nggak ngajak-ngajak" ujarnya, menyenggol tangan kanan Sunghoon.
Jake terkekeh. "Jay terlambat"
Tersenyum, Jay mengusak rambut Jake gemas. "Iya aku terlambat."
"Lo lambat kek kura-kura"
Iya, mereka ngomong aku kamu ke Jake. Tapi kalau ke sesama ngomong lo gue.
Jay mendelik. "Dih, nggak ngaca. Bener nggak tuh Jake?"
Jake menggangguk.
Membelalak, Sunghoon menatap Jake heran.
"Kamu bela dia?"
Jake hanya mengedikkan bahunya. "Kan bener kamu selalu terlambat"
Eh, bener juga sih. Jadi Sunghoon kicep.
"Dahlah. Ayo ke kelas!" menarik tangan Jake, Jay lalu berjalan riang.
"Sarap" gumam Sunghoon, julid.
Ketiganya lalu berjalan bersama. Posisinya Jake ditengah, soalnya takut mereka berdua dorong-dorongan.
Jake hanya pasrah saat keduanya menempel kearahnya.
Udah terbiasa dia soalnya.
![]()
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain. Wkwkwk, i hope you guys enjoy story ini! Aku jujur enjoy banget nulis ini 💜

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗦𝘂𝗽𝗲𝗿𝗵𝗲𝗿𝗼 [𝗝𝗮𝘀𝘂𝗸𝗲]
أدب الهواةBersahabat sejak kecil, Jay dan Sunghoon bersaing untuk memenangkan hati Jake. Menjadi superhero bertahan. Menjadi pilihan pertama dan terakhirnya. bxb, homophobic kindly leave.