O N E

17.4K 573 15
                                    

hujan deras mengguyur kota seoul, petir putih menyambar di antara pilar pilar gedung tak membuat lalu lalang mobil mobil terhambat.

sayup sayup suara nyaring datang dari gang sempit yang di ampit dia gedung. Dingin sepi ten lee mati matian menahan desahan nya agar tidak keluar karena anus nya yang terus di hujam .

aghhhh ahhh 一

cairan bening lolos dari mata kucing nya, tubuh nya terus terhentak mengikuti arah sodokan pria yang tengah menyodomi nya. Iya tak menyangka hidup nya akan se menyedihkan ini, berawal dari dirinya yang nekat merantau dari Thailand ke Korea untuk mencari pekerjaan namun tak kunjung mendapatkan nya, alhasil ten yang awal nya tinggal di sebuah flat kumuh di pinggir kota harus di tendang keluar oleh pemilik nya karena tidak mampu mebayar biaya sewa dan kini iya terlunta lunta di jalan berakhir di sodomi pria mabuk yang menghancurkan martabat nya.

ll - lepashhhh  ahhk 一

PLAK

“ diam jalang! nikmati saja hahaha.”

suara tawa dari pria itu membuat ten hampir mual, anus nya terasa panas karena gerakan brutal sementara tubuh nya lemas karena terus mendapat pelepasan entah yang ke berapa.

“ ssiapa di sana!!” suara mengema di seluruh lorong gang itu membuat tubuh ten bergetar, begitu juga pria yang tengah menyodomi yang berhenti bergerak.

“ t - tolong hiks tolongg akuu....”

brukkk

♠♠♠

“ shh.” ten memegangi kepala nya yang berdenyut, mata kucing nya membuka perlahan di lihat nya langit langit putih yang membuat nya menyengit. Seperkian detik iya terbangun saat menyadari dia berada di tempat asing .

“ aghk 一 hiks ”

Ten meringis kala bagian anus nya terasa perih, iya berfikir mungkin anus nya terkoyak sekarang. Pinggang nya begitu berat kala iya memaksakan untuk duduk, ten memandangi sekitar nya kamar itu begitu sederhana namun nyaman. Bau mint dan cytrus membuat nya tenang.

ahhhh jaeee...

“ eh, apa itu.” 

ten memekakkan telingga nya, iya mengerjap saat mendengar suara desahan dari luar. Ten yang penasaran pun beranjak bangun dari kasur nya dengan perlahan

Krekk

suara pintu terbuka membuat dua pemuda yang tengah bergumul berhenti, ten sang pelaku memekik kaget dengan yang iya lihat kali ini. Bagaimana tidak dua pemuda itu tengah saling menindih , mengujam, dan mendesah keenakan. Kan ten pengen.ups 😰

“ eheh kau sudah bagun, maaf ya. apa kami menganggu mu? ” tanya pemuda bersurai blonde yang tengah tertawa canggung .

“ menyingkir sialan.” pemuda blonde itu mendorong pemuda yang lebih besar dari nya, membuat wajah datar nya semakin menyeramkan kan.

buru buru si blonde mengambil baju dan memakai nya dengan asal, lalu menuntun ten untuk kembali ke masuk ke kamar.

“ aku Lee taeyong, apakah kah kau masih merasa sakit?” tanya taeyong membuat ten mengangguk lemah, kini iya memeluk lutut nya sendiri.

" Mau ku obati ehmm 一? ”

“ chittampon lee, panggil saja ten.” senyum merekah terbit dari bibir mungil ten membuat taeyong tercekat.

“ ah ten, bagaimana jika aku obati.” ten menatap taeyong ragu, membuat taeyong tersenyum maklum tak beberapa lama suara pintu terbuka. Pemuda berwajah datar itu langsung duduk sebelah kasur ten membuat ten menenguk ludah nya canggung.

“ dia jaehyun,” kata taeyong seolah mengerti apa yang ada di pikiran ten. Ten hanya mengangguk paham dan membenahi posisi nya menjadi duduk.

“ uh b - bisa kau obati aku taeyong a - anus ku sakit.” kata ten dengan lirih, membuat taeyong memekik gemas.

taeyong dengan sigap menangkup wajah ten dan mencium bibir nya sekilas membuat mata kucing ten melebar.

“ oh astaga maaf kan aku ten, habis kau mengemaskan.” taeyong tersenyum canggung lalu membuka nakas mengorek ngorek isi nya, setelah mendapatkan apa yang iya cari taeyong memberikan nya kepada ten.

“ ini kau bisa pakai sendiri kan.”

ten menerima salep yang di berikan taeyong menimbang nimbang benda itu, dan menyengit lucu.

“ bagaimana cara nya ? ” tanya ten, membuat jaehyun berdecak.

“ kemarikan biar aku yang mengobati mu, aku tidak yakin jika manusia hypesex itu bisa menahan nafsu nya.” jaehyun langsung merebut salep ten, membuat ten mengulum senyum dan mengangguk patuh.

taeyong memutar mata malas “ jangan cari kesempatan sialan.” 

“ aku tidak seperti mu 一

menungging lah ten.”

ten menenguk ludah nya lalu mengejap pelan. membuat jaehyun menghela nafas.

“ aku akan mengoleskan ini ke hole mu, percaya lah aku tidak akan melakukan apa apa kecuali mengoles nya.

一 dan pijatan sedikit mungkin.” ujar jaehyun lirih dengan seringai tipis, ten yang mulai percaya kini bergerak membalikan tubuh nya membuka celana kebesaran yang entah milik siapa dan menungging kan badan nya mengekpos pantan putih nan kenyalnya membuat jaehyun dan taeyong menenguk ludah bersamaan.

l - lakukan jaeehh ahh ” ten memekik kala merasakan jari jaehyun bergerak memutar mengolesi sesuatu yang dingin ke anus nya, ten menggigit bibir nya kuat iya tak mau jika ada yang mendengar desahan memalukan dari mulut nya.

Jaehyun yang melihat anus ten berkedut pelan mulai menyeringai tipi, lucu sekali pikir nya. Taeyong yang tak tahan melihat nya hanya mengalihkan pandangan.

Jaehyun mulai memasukan satu jari nya ke lubang anus ten, dengan perlahan mulai mengerak kan nya naik turun.

“ ssshhh ehmm a - apa itu.”

“ hanya jari.”

Ujar jaehyun dengan dinggin lalu mencabut jari nya dari anus ten, membuat pemuda bertubuh mungil itu menghela nafas lega.

Ten membalikan tubuh nya dengan gugup, dan menaik kan celana nya.

“ apa kau mau pulang ten?.” tanya taeyong

“ uhm, aku tidak punya r - rumah kemarin aku di usir barang barang ku di rampok dan terakhir aku d 一 ”

“ sshhht, jangan menangis. Jangan di ingat kau boleh tinggal bersama kami.” taeyong memeluk ten, menyandarkan tubuh mungil ten ke leher nya.

menerima nya tinggal di sini sama saja, merusak nya bukan.

♣♣♣

apa terlihat mengecewakan?
© kittenyourbae


Friendzone【 Jaeyongten 】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang