Ch.1 (Ayo menikah denganku)

427 59 1
                                    

Pagi telah datang. Taeyong yang ada di pelukan Jaehyun mulai membuka matanya. Ia menatap wajah Jaehyun yang terlihat amat sempurna di depannya. Wajahnya mulai memerah, saat mengetahui sahabatnya ini memeluknya semalaman.

"Kau sudah bangun" suara Jaehyun membuat ia menenggelamkan wajahnya ke dada Jaehyun.

"Ah sudah bangun sepertinya"

"Ya aku sudah bangun"

"Sebentar, aku lihat wajahmu. Lihatlah kelopak mata ini mengembung lagi seperti ikan koi"

"Yaaa Jaehyun"

"Dasar cengeng" Taeyong memukul dada Jaehyung jang dibalas dengan Jaehyun mengeratkan pelukannya.

"Yaa lepaskan aku, kau bau. Yaa!" Jaehyun sangat menyukai wajah Taeyong yang kesal karena itu sangat menggemaskan. Sampai akhirnya, rasa mual itu datang kembali. Ia tak mengeluarkan apapun karena hari ini masih pagi. Jaehyun yang melihat di ranjangnya, menatap iba Taeyong di kamar mandi.

Hari ini ia memutuskan untuk memakan bubur buatan Jaehyun. Ia benar-benar tak nafsu makan.

"Hari ini, ayo ke dokter"

"Untuk apa?"

"Memeriksakan kandunganmu Yongie"

"Jaehyun, apa aku harus mengaborsinya"

"Taeyong..."

"Jika dia lahir, dia akan merasakan sepertiku"

"Tidak dia memilikimu, dan ada aku"

"Tapi kau bukan orang tua kandungnya"

"Taeyong, bukankah kejam membunuhnya sebelum ia tahu dunia ini"

Taeyong mengangguk "Ya, kau benar. Aku akan lebih buruk daripada ayahku, jika mengaborsinya"

Akhirnya mereka berdua ada di dokter kandungan di salah satu rumah sakit universitas dekat dengan apartemen Jaehyun.

"Benar sudah satu setengah bulan, usia janinnya" terlihat Taeyong yang hampir menangis. Dengan tenang Jaehyun mengelus punggung Taeyong.

"Apa yang harus kami lakukan dok?" Jaehyun mencoba berkomunikasi dengan dokter. Setelah panjang lebar Jaehyun dan Taeyong diberi tahu mengenai apa saja yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan. Mereka saat ini duduk di bangku di depan ruangan.

Taeyong menatap perutnya. "Apa ini nanti akan sebesar ini" ia mengisyaratkan dengan tangannya.

"Apa kau keberatan memilikinya?"

"Tidak, aku tidak bisa membunuhnya" Taeyong menggeleng. "Jaehyun apa yang harus kulakukan. Jika ayah ibuku tau. Mereka mungkin akan segera menikahkanku dengan pria brengsek itu"

"Yongie.. tenanglah"

"Aku tak ingin hidup bersama dengan pria itu" Jaehyun mengangguk.

"Aku mengerti"

Setelah itu mereka ada di apartemen Jaehyun. Sama-sama terdiam dan suasana nya semakin canggung.

"Tae"

"Jae"

Mereka memanggil bersamaan, Jaehyun pun mengisyaratkan untuk Taeyong berbicara dahulu.

"Bagaimana jika aku tetap tinggal disini selama aku hamil. Apa tak masalah? Aku masih takut dia akan mendatangiku"

"Tentu, tidak masalah"

"Apa yang ingin kau katakan tadi?" Taeyong menatap Jaehyun.

"Yongie.. menikahlah denganku" Taeyong yang mendengarnya pun kaget.

[On Going] a Baby - Jaeyong.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang