Ch.3 (Lee Taeyong)

276 35 3
                                    

Lee Taeyong adalah anak tunggal dari Lee Taejun dan Kim Chaeyoung. Orang tianya adalah pria. Ibunya adalah pria cantik yang memiliki berkat untuk bisa memiliki bayi. Meskipun ia pria, ia memiliki wajah yang cantik seperti Taeyong dengan rambut hazel dan senyum yang menawan. Ayahnya adalah putra dari salah satu perusahaan elektronik di Korea selatan.

Keluarga nya harmonis, hingga terjadi suatu perselisihan yang membuat orang tuanya sering bertengkar. Sura piring yang jatuh bertebaran. Suara teriakan yang selalu menghiasi harinya selalu membuat Taeyong ketakutan dan bersembunyi di almari di ujung kamar miliknya.

Ia anak yang lemah.

Ia selalu mencoba tersenyum di setiap harinya. Mengisyaratkan baik-baik saja setiap berbincang dengan ibunya.

Sampai akhirnya Ibu dan ayahnya bercerai. Ia sudah berusia 9 tahun saat itu. Ia cukup mengerti tentang perpisahan. Ia di hadapkan pilihan untuk tinggal dengan ibunya. Ayahnya tak pernah sekalipun memunculkan wajahnya sejak saat itu. Taeyong tahu, ayahnya mungkin membencinya.

Selama hidup dengan ibunya, Taeyong mengerti bahwa kehidupan mereka tidak mudah. Taeyong mendapati ibunya adalah pekerja malam. Setiap hari ia akan pergi dimalam hari dan pulang dengan membawa pria di apartemen kecil tempat ia tinggal.

Taeyong mengerti, bahwa ia tak pernah di harapkan untuk ada.

Ada suatu saat ibunya akan mabuk dan memukulnya .

"Kenapa? Kenapa kau hadir di kehidupanku bangsat" ucapan itu selalu terucap dari bibirnya. Taeyong hanya mendengar. Ia sudah tak bisa menangis lagi.

Dan hal buruk lainnya selalu terjadi selama 7 tahun ia tinggal dengan ibunya. Sampai akhirnya ia mendapati ibunya meninggal karena overdosis. Pada akhirnya ia di tinggalkan sendirian.

Saat itu, kepolisian mengirimnya ke rumah ayahnya, karena ia membutuhkan wali. Ia hidup dan tinggal di rumah ayahnya saat ini.

Tentu ayahnya sudah menikah dengan wanita lain. Sebenarnya ia berharap akan mendapatkan perlakuan yang lebih baik saat tinggal disini. Tetapi setelah tinggal dengan mereka selama seminggu ini, ia mengetahui betapa benci ayahnya padanya. Istri ayahnya benar-benar tak menyukainya, mereka sama sekali tak mengajaknya berbicara. Dan anak istri ayah yang 2 tahun lebih tua darinya, benar-benar tidak segan menyiksa dan memukulinya.

Taeyong terbangun dalam ruangan itu. Ia meringis saat tau perutnya telah di tendang se keras itu. Ia hampir tak bisa berdiri.

Ia tak bisa menangis. Ia ingin melakukannya. Tapi tetap tak bisa.

Krieeet

Daun pintu itu terbuka. Terlihat jelas wajah Lee Chanwoo, kakaknya.

Taeyong tak berani menatapnya. Tubuhkakaknya yang lebih besar darinya membuat ia tak bisa melakukan apapun.

"Maafkan aku" ucap pria itu dengan senyum tidak tulusnya. "Aku hanya tak suka melihat senyumanmu di halte, hahaha mengapa kau tak pernah tersenyum di depanku bodoh"

"Maaf"

"Kau meminta maaf? Saat ini kau harus selalu patuh padaku agar bisa tetap hidup bodoh" lagi-lagi bibirnya terangkat sebelah, membuat wajah mengintimidasi di wajah pria itu.

"Kau" senyum sinisnya sukses terpatri di wajah pria itu. Taeyong mencoba melarikan diri dan tangannya di tahan oleh genggaman kakaknya.

"Akan menyayangkan, jika aku tak menikmati apa yang ada di depanku" Taeyong di tarik dan dicium paksa olehnya. Tangan Taeyong yang mencoba melawan benar benar tidak berdaya. Ciuman itu berlanjut hingga ke lehernya. Kedua tangannya di tahan oleh tangan kiri Chanwoo. Sedangkan tangan kananya sudah memasuki celana Taeyong.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 02, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

[On Going] a Baby - Jaeyong.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang