"annyeong" sapa mark kepada winwin dan ten
"wah,ternyata anak mu seumuran dengan aku ya" ujar winwin
"molla, dimana anak kalian?" tanya taeyong
" itu mereka" ucap ten menunjuk kedua namja imut di sebelah sana
"nana-ya chaniee kemarilah!" panggil winwin kepada mreka
Haechan dan jaemin merasa di panggil pun menuju ke tempat eomma nya
" wae eomma?" tanya jaemin
"kenalkan ini teman eomma, namanya taeyong" ucap ten kepada nana dan echan
"annyeong ajumma" ucap haechan
"jangan panggil aku ajumma, panggil saja eomma seperti mereka" usul taeyong
"bolehkah?" Tanya jaemin ragu
"ne" jawab taeyong
"oh ya ini anak eomma" ucap taeyong menunjuk mark and jeno
"kami sudah kenal mreka eomma, mreka sekelas dengan nya" ucap mark tak minat
"kalian sekelas" kaget taeyong dan ten winwin sama terkejutnya
"ne eomma kami sekelas" ujar haechan ragu
"eomma kami pergi dulu ne" pamit mark kepada taeyong
"mau kemana?" tanya taeyong
"kesana ma" ucap mark menunjuk teman teman nya
"baiklah" izin taeyong pun didapat
"permisi" ujar mark dan jeno pergi dari sana
"kalo gitu kami juga pamit eomma" pamit haechan
"baiklah" ucap winwin
Merekapun pergi
"aigoo ini kebetulan atu keberuntungan" ujar taeyong
"apa maksud mu tae?" tanya winwin bingung
"ais kau ini, kita bisa jodoh kan mereka lko mreka telah berteman" kesal taeyong
"benar juga ya" ucap ten
"tapi kan mereka akan menemukan matenya hari ini" ujar winwin
"aku rasa mereka mate dari anak ku" ujar taeyong yakin
"bagaimana kau tau?" tanya ten
"bola mata mreka" jawab taeyong
"ck bola mata mereka hapir sama asl kau tau" sungut taeyong yang melihat kedua teman nya dengan wajah bingung
"benar juga ya" ujar winwin baru sadar
"kita lihat saja nanti, apakah mereka mate atau bukan" ucap ten gx terlalu yakin klo mreka sepasang mate
"kau benar" ujar taeyong lesu
Mark dan jeno pergi ketempat renjun dan mina sat perjalanan
"jen apakah kau telah menemukan mate mu? Tanya mark
" belum hyung kau? "tanya jeno
" sepertinya aku telah menemukan nya"ucap mark lesu
"nugu?" tanya jeno
"kau akan tau nanti" jawab mark pergi duluan
"apa jangan jangan...ais mungkin bukan" sangkal jeno apa yang di pikirkan
Jeno pun pergi menyusul mark
Tbc
Jangan lupa komen ne
Sarangheo