8

7.7K 855 89
                                    

Beberapa hari tinggal bersama jennie, ini adalah kali pertama lisa keluar dari rumah. Dia sangat terkagum juga terkejut tidak menyadari dia tinggal di sebuah desa yang sama sekali tidak dia kenal.

Banyak pasang mata memandanginya  yang sedang diboncengan oleh jennie, mungkin dia penasaran dengan lisa yang sama sekali  tidak mereka kenal.

Lisa bisa melihat beberapa tetangga menyapa jennie, tidak lupa di gang dia sempat berpapasan dengan rose yang sedang mengayuh sepedanya.

" Mlewkk...

Lisa menjulurkan lidahnya mengejek gadis itu, rose yang kesal pun turun dari sepedanya dan melempari lisa dengan sendal namun sayangnya motor yang di kendarai jennie sudah melaju jauh.

" Kau sedang apa?" Tanya jennie saat mendengar suara lisa.

" Tidak ada"

Lisa terus menatap kiri kanan karena tak ingin ilang fokus dengan orang di depannya. Bagaimana bisa seorang  jennie terlihat santai mengendarai motornya sedangkan lisa sangat gugup hingga berkeringat.

Tangan lisa sangat bingung dan meraba kemana mana, dia memegang besi di bagian belakangnya namun tak nyaman lalu pindah ke sisi sadel dan terus berpindah hingga tak lisa sengaja menyenggol pinggang jennie.

" Maaf" lirih lisa takut.

Tak ada jawaban dari jennie namun lisa merasakan seseorang menggenggam salah satu tangannya lalu genggaman itu menuntun menuju pinggang jennie.

" Aku cuma tak ingin kau jatuh aja, jangan berpikir macam macam" saut jennie.

Lisa hanya mengangguk lalu semakin memajukan tubuhnya, tidak lupa tangannya melingkar di pinggang jennie.
" Maaf ini pertama kali lisa berbonceng di sepeda motor, aku sedikit takut" ucapnya mengeratkan pelukannya.

Jennie mengangguk dan melanjutkan menancap gas motornya.

Selang beberapa menit mereka pun telah sampai di sekolah leo, sekarang lisa paham kenapa leo bisa pulang sendiri karena jarak rumah ke sekolah cukup dekat.

" Belajar yang rajin"  ucap jennie mengusap kepala leo.

Leo mengangguk lalu berjalan mendekati lisa .
" Leo ke kelas dulu ya" ucapnya yang salim di tangan lisa lalu pergi memasuki gerbang sekolah.

Lisa tersenyum melihat kepergian leo.
" Benar benar seperti sebuah keluarga" batinnya.

Tin..

Tin..

Lisa terperanjat kaget karena mendengar suara klakson.

" Hey ngapain melamun cepat naik, mau aku tinggal?" Teriak jennie setelah membunyikan klakson motornya.

" Ahh iya kak" lisa pun buru buru naik ke atas motor lagi.

.

.

.

"  Aku akan mengantarmu mu pulang aja, karena aku dapat shif pagi" ucap jennie sembari mengendarai motornya.

" Lisa sendiri dong di rumah"

" Kalo gak mau sendiri, pukul pentungan terus teriak ada maling"

" Aisss " balas lisa memanyunkan bibirnya.
" Emm boleh lisa ikut bersama kak jen ke tempat kerja?" Tanya lisa lagi.

" Gak"

" Kok gitu?"

" Kamu jelek"

" Masak sih, dulu lisa jadi primadona di sekolah loh" balas lisa sembari merapikan rambut dan berkaca di belakang helem jennie.

" Seleranya buruk"

" Pedes banget kak🙂" batin lisa mendengar balasan jennie.

.

Di perjalanan mereka sempat mampir  untuk membeli lauk untuk makan siang karena jennie tak ada di rumah nanti di saat leo sudah pulang.

.

.







.

.

.

.
* Siang hari.

Lisa dan leo sedang makan siang bersama, dan jennie masih belum kembali namun leo bilang sebentar lagi dia akan pulang kerja.

" Apa leo selalu sendiri?"

Leo mengangguk
" Tapi kadang-kadang bibi rose datang kesini"

" Bibi itu lagi" batin lisa memutar malas matanya.

" Aa lagi leo" ucap lisa dan leo langsung menerimanya.

Memang benar jennie tak memperlakukan lisa seperti babu lagi karena sekarang lisa beralih profesi menjadi baby sister.

" Leo haus"

Mendengar itu lisa berdiri untuk mengambil air. Namun saat dia kembali lisa tak sengaja kesandung dan membuat bagian depan bajunya basah.

" Aduhhh, udah punya baju dikit lagi"

Lisa pun memberi leo air yang masih tersisa di gelasnya.
" Kak lisa ke kamar bentar ya" ucap lisa dan langsung pergi.

.

.

Ceklekk.

" Le_" jennie tak jadi berteriak saat mendapati leo di dapur dan makan sendiri.

" Bunda" leo tersenyum dan melanjutkan makan siangnya.

Jennie berjalan mendekati putranya lalu mengecup pucuk kepala leo.
" Anak bunda udah bisa makan sendiri?"

" Kan kalo gak ada bunda emang sering makan sendiri"

" Iya tau,"

Jennie sedikit menghela nafas saat menyadari dirinya yang sering meninggalkan leo sendirian di rumah.

" Kak lisa dimana?" Tanya jennie.

"Di kamar"

Jennie mengangguk lalu berjalan menuju ke kamar.
" tega sekali dia membiarkan putraku sendiri di dapur dan dia enak enak kan mengurung diri"  batin jennie kesal, dia pun semakin mempercepat langkahnya.

Cklekkk..

Namun saat jennie sampai di dalam kamar dia langsung melongo melihat pemandangan di depannya.

" Yakkk!!! Kak jennie kenapa gak ketuk pintu" teriak lisa buru buru mengambil baju dan memakainya.

" Kak jen balik ke belakang dong, ngapain liat sini"

Jennie yang tersadar pun memutar tubuhnya.
" ya tuhan kenapa kamu memberi godaan seperti ini" batin jennie mengatur nafasnya.

" Sudah"

Mendengar itu jennie memutar tubuhnya kembali dan menatap lisa, entah sekarang kenapa jennie merasa canggung di dekatnya.

" Kenapa meninggalkan leo sendiri" tanya jennie .

" Maaf kak baju ku tadi basah dan aku sedang menggantinya."

" cepat kembali dan temani leo" ucap jennie yang berusaha kembali terlihat tegas.

Lisa hanya mengangguk takut dan bergegas menuju ke dapur.

Jennie hanya menatap punggung lisa yang semakin jauh.
" Merah, bra nya berwarna merah" batinnya.


.

.


.

Bersambung.

Maaf kalo typo.

Jangan lupa di vote dan komennya.

Maaf buat menunggu lama, harap maklum part ini pendek karena lagi sibuk tapi maksain up wkwkwk🤣🤣.

See yoo♥️

my HERO (jenlisa)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang