[Jangan lupa follow, vote dan comentnya 😉]
" Meninggalkan seseorang yang selalu mengisi hari hari kita memang sangat sedih " ~Aiza Aniq
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, diberitahukan kepada santriwan santriwati kelas 9 pondok pesantren Al Fattah berhubung ujian kelulusan dan tasyakuran perpisahan sudah selesai dilaksanakan. Maka santriwan santriwati kelas 9 boleh pulang kerumah masing masing dan mengemasi segala barang barangnya diasrama . Syukran atas perhatian nya. Wa'alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh.
"Alhamdulillah akhirnya kita pulang, setelah sekian lamanya" kataku kepada Zahra yang sedang mengemasi barangnya
"Iya Aiza, tapi setelah ini kita gak bakal ketemu lagi" ujar Zahra sedih dan duduk di sebelah ku.
"Kamu beneran mau masuk SMA negri zar?"
"Iya Ai, kata orang tua ku dia gak mau jauh jauh lagi dariku" ucap Zahra"Hiks hiks hiks gak ketemu Zahra lagi dong" Tira yang baru masuk kamar langsung menghamburkan peluknya ke Zahra.
"Ya ampun Tira, kan nanti waktu libur bisa ketemu" kataku sambil terkekeh melihat kelakuan Tira.
"Iya deh iya. Oh ya Ai kamu masih lanjutin mondok disini kan" kata Tira memastikan sesuatu.
"Insya Allah Tira, Zahra walaupun kita gak sama lagi sekolahnya, semoga kita tetap bersahabat sampai surga" kataku sambil menggenggam tangan Zahra sekaligus Tira
"Aamiin" jawab mereka berdua serentakHai teman teman perkenalkan namaku Aiza Aniq, sekarang umur ku 16 tahun. Seharusnya sudah masuk SMA, tetapi karena ada suatu hal sehingga aku terlambat masuk sekolah. Aku tamatan pondok pesantren Al Fattah dan insya Allah SMA mau mondok disana lagi. Aku anak yatim piatu. Ayah dan bundaku meninggal karena kecelakaan, itu yang dikatakan kakakku ketika aku bertanya penyebab ayah dan bunda meninggal. Aku memiliki kakak laki laki yang bernama Alvan Abraham. Aku sering memanggilnya kak Al. Umurku terpaut 5 tahun dengan kak Al. Sekarang kak Al berumur 21 tahun. Dia kuliah jurusan Ekonomi dan mempunyai toko roti kecil yang tidak jauh dari rumah kami yang sudah di didirikan pada saat umurnya 17 tahun. Kami hanya hidup berdua. Kak Al menjadi ayah sekaligus bunda bagi ku. Dia selalu mengusahakan yang terbaik untukku.
"Aiza Aiza Aiza" ucap kak Al yang memanggil ku beberapa kali.
"Eh iya kak. Maaf kak Al Aiza kurang fokus hehehe" kataku nyengir kuda.
"Masih pagi ini Aiza, ada ada aja Ai" kata kak Al mengacak jilbabku.
"Ishh kak Al, ntar jilbab nya berantakan" kataku sambil merapikan jilbab di kaca spion motor kak Al.
"Hehehehe, ini barangnya udah semuanya kan Ai?"
"Udah kak, sebentar kak Aiza mau pamit sama teman teman dan guru dulu ya.
"Okehh"Aku menemui teman teman ku yang belum dijemput orang tua nya, termasuk Tira dan Zahra untuk berpamitan sekaligus dengan guru guru.
"Aiza jangan lupa sama Tira ya, sampai rumah telfon Tira, wajibbb" kata Tira sedih
"Sipp Tira"
"Zahra juga ya,jangan lupain Zahra, Zahra bakal rindu Aiza" kata Zahra memeluk ku
"Insya Allah kalau ada waktu kita bakal ketemu lagi Zahra, sini" aku terisak aku pun merangkul mereka berdua. Mereka seperti saudari bagiku, karena segala suka duka di pondok pesantren ini kami lalui bersama sama. Aku akan sangat sangat merindukan kepedulian Zahra dan kehumorisan Tira di kala libur ini."Ilal liqa, see you next time. Assalamualaikum semuanya"
"Udah selesai drama bombainya" Kata kak Al ketika aku kembali.
"Kak Al ada ada aja" aku pun melap air mata ku yang hampir jatuh.
"Katanya mau sekolah disini lagi?" ucap kak Al sambil memakai helm.
"Iya kak? serius kak" kataku terkejut atas penuturan kak Al
"Mari kita bincangkan dirumah, hehehe. Ayo naik kalau gak di tinggal ni"
"Astagfirullah, iya kak Al"Aku pun naik keatas motor dan melaju ke tempat tinggal ku.
Sesampainya di rumah, aku pun membuka helm ku dan melihat ke sekeliling rumah. Masih sama seperti 4 bulan yang lalu, sederhana dan sejuk. Aku membawa barang barangku kedalam rumah dan melihat isi dalamnya, masih sama seperti 4 bulan yang lalu.Kursi, televisi, dan meja makan masih berada ditempat yang sama.Aku pun menuju ke kamarku dan meletakkan barang barang ku.
Aku pun keluar kamar
"Eh Ai,mau cari sesuatu yang sudah berubah?" Tanya kak Al yang memperhatikan ku melihat isi rumah.
"Oh ya dimana yang berubah kak" kataku heran
"Ke toko roti aja, udah banyak berubah tuh"
"Iya kak? Aiza mau kesana dulu ya kak, Assalamualaikum"Aku pun memakai sandal dan menuju toko roti Aivan (Alvan Aiza) yang kata kak Al sudah banyak berubah. Dulu toko roti ini seperti kedai biasa. Kata kak Al di lagi ngumpulin dana untuk merombak ulang tokonya.
Tampaklah toko roti dengan tulisan AIVAN dengan cat orange didepanku. Sudah lumayan besar.
"Masya Allah bagusnya " ucapku kagum ketika masuk ke dalam toko
"Alhamdulillah Ai, dananya kakak pakai dari tabungan selama 4 tahun ini, biar tokonya tambah menarik dan ramai" kata kak Al yang menyusulku dari belakang sambil tersenyum.
"Aiza kira kakak nggak mau nambah ukuran atau design toko roti kakak lagi oh ya kakak ada rencana buat cabang baru kak"
"Alhamdulillah udah ada, tinggal cari tempatnya lagi Ai. Tempatnya sedang dicari sama kak Alif"
"Oh kak Alif" btw kak Alif itu sahabat nya kak Al dari SMP
"Semangat terus kak Al semoga nanti cabangnya menyebar ke seluruh daerah"
"Jika umur kakak masih panjang bisa itu Ai" kata kak Al serius.
Aku termenung beberapa saat.
"Hei Ai,ngapain berdiri, sini duduk dulu" kata kak Al yang sudah duduk di di depan kasir
"Eh baik kak" Aku pun menyusul kak Al
"Wah ini adek kamu ya Al" tanya seseorang wanita yang berumur kira kira 30 tahun dari arah pintu belakang.
"Iya mbak Wati ini adekku. Baru tamat mbak dan Aiza ini mbak Wati karyawan satu satunya ditoko roti kakak ini"
"Manisnya kamu Aiza, perkenalkan nama mbak mbak Wati." ujar mbak Wati sambil memegang tangan ku.
"Weh mbak bisa aja, ada teman juga akhirnya Aiza ini mbak Wati" kataku senang.
"Iya Aiza heheheh"Tring tring tring..
"Assalamualaikum"
".............................."
"Baik pak saya sekarang kesana"
"............................."
"Waalaikumussalam""Mbak Wati, Aiza kak Al pergi dulu. Assalamualaikum"
"Waalaikumussalam, hati hati kak Al"
KAMU SEDANG MEMBACA
AIZA
Teen Fiction[JANGAN LUPA FOLLOW, COMENT DAN VOTE CERITA INI😉] Aiza Aniq, seorang gadis SMA tamatan pondok pesantren, gadis manis yang shalehah, pintar dan baik hati. Dia memiliki seorang kakak laki laki. Tetapi tuhan lebih cinta kepada kakaknya. Setelah keperg...