4

95 66 58
                                    

"Jangan ambil dia dulu ya Allah.Cukup kedua orang tuaku saja yang engkau ambil. Aku tidak ingin sendirian"

Aku bergegas kerumah sakit dengan berderai air mata, aku berharap kak Al tidak apa apa. Aku segera mencari ruangan tempat kak Al dirawat. Ketika aku masuk kedalam ruangan, seorang dokter dan suster keluar dari ruangan tersebut.

"Gimana kakak saya dok" kataku terisak.
"Kakak kamu mengalami cedera yang cukup parah dibagian kepala dan jantungnya karena hempasan yang kuat karena itu dia diharuskan untuk operasi tapi tingkat keberhasilannya sangat kecil" kata dokter tersebut.
"Gak papa dok, lakukan yang terbaik untuk kakak saya ya dok" kataku.
"Pasti kami lakukan, kamu yang sabar ya" kata dokter tersebut dan memegang pundak Aiza.
"Ma makasih dok" kataku.

Setelah itu aku masuk kedalam ruangan dan melihat kak Al sedang tidur dengan dikelilingi alat-alat medis. Aku duduk disebelahnya.

"Kak jangan tinggalin Aiza ya kak. Kakak harus kuat. Harus temani Aiza ya kak" Aku terisak. Aku menangis sejadi jadinya. Ya Allah jangan ambil kakak hamba dulu, hamba belum sanggup hidup sendirian.

Aku keluar ruangan kak Al dan menuju mesjid untuk shalat Dhuha, dan menyampaikan segala keluh kesah ku kepadanya.

Sehabis shalat aku pergi ke kantin rumah sakit karena belum ada satu pun yang masuk dalam perutku dari kemaren malam.
Setelah memesan makanan aku duduk disalah satu kursi dan memakan makanan tersebut walau sebenarnya aku tidak berselera.

Seorang laki-laki memperhatikannya dari kejauhan. Laki-laki tersebut menghampirinya.
"Eh lo cewek yang dilabrak Reyna kan" tanya Athar dan duduk sekitar dua kursi dari Aiza.
Aiza hanya meliriknya sekilas dan fokus kembali untuk menghabiskan makanannya.
"Hei gue ngomong sama lo ya" kata Athar.
"Iya, saya dengar" jawab Aiza.
"Lo gak sekolah" tanya Athar.
Aiza hanya menggelengkan kepalanya.
"Kamu sendiri" tanya Aiza. Dia tidak enak mengabaikan orang itu.
"Gue ada urusan dirumah sakit ini" jawab Athar dan melihat mata Aiza bengkak seperti habis menangis.
"Apapun masalah lo, semoga lo kuat ya. Kalau ada apa apa minta aja bantuan gue" kata Athar tersenyum.
Sekilas Aiza melihat Athar dia kagum dengan senyuman nya itu. Astaghfirullah, dia terdiam. Apa dia bercanda. Tapi aku melihat dari ucapannya dia tulus.
"Makasih atas bantuannya, tapi saya akan mencobanya untuk menyelesaikan nya sendiri" ujar Aiza dan diapun pergi dari kursi tersebut.

"Semoga kakakmu selamat" ujar Athar sambil melihat kepergian Aiza.

Sebenarnya Athar sudah melihat Aiza di bagian resepsionis rumah sakit tadi. Dia menangis sambil menanyakan ruangan seseorang. Athar ingin menghampiri nya tetapi Aiza sudah pergi. Dia pun mengikuti Aiza hingga sampai diruangan yang dituju, dia juga mendengar informasi dari dokter tentang seorang pasien yang ternyata kakak Aiza, Athar pun terdian ditempat. Ketika Aiza sudah masuk kedalam ruangan,Athar mengintipnya dari kaca ruangan.

"Dia pasti orang yang berharga dihidup mu" kata Athar pelan.
Athar menghela nafasnya, dia pernah berada diposisi Aiza sebelumnya.Ali, Abang yang selalu berada disisinya, menutup kesedihan atas kurangnya kasih sayang ayah kepadanya yang pergi meninggalkan nya setelah kecelakaan yang tragis.

Tring tring tring .
Hapenya berbunyi, bunda menelfonnya dia pun segera kembali keruangan bundanya.

........

Hari ini aku pergi kesekolah setelah dua hari bolos. Sampai hari ini kak Al belum juga sadar. Aku pergi kesekolah dengan lesu. Setelah turun dari bus aku bertemu Athar.
"Hei mau bareng" tanyanya ketika sudah menghentikan motornya disamping ku.
"Enggak, kamu duluan aja" jawab ku dan tetap jalan menuju gerbang sekolah.
"Eh kita belum perkenalkan secara resmi, perkenalkan gue Athar Byan" katanya dan menjulurkan tangannya.
"Salam kenal, nama saya Aiza" kata ku dan tidak menerima juluran tangan tersebut.

Athar pun menarik tangannya kembali.
"Udah tau, gue duluan" kata Athar dan mengendarai motornya.
"Tau dari mana dia ya" pikir Aiza sambil berjalan.
"Oh mungkin dari Reyna Reyna itu"
Aiza pun melanjutkan perjalanan nya menuju sekolah.

........

Setiba dikelas dia langsung duduk dan menoleh kesebelah kiri. Shalina belum tiba.
Tiba tiba.
"Hei" kata seseorang.
"Astaghfirullah" jawabku terkejut.
"Dua hari ini kamu kemana aja?" tanya Shalina.
"Aku jagain kakakku yang lagi sakit" jawabku.
"Semoga kakakmu cepat sembuh ya" kata Shalina tersenyum.
"Aamiin"
"Oh ya kamu ada apa apa sama kak Athar ya" tanya Shalina sambil duduk di kursinya.
"Kak?" Kataku heran.
"Iya,dia itu sekarang kelas 12.Abang sepupunya Reyna kemaren itu. Sampai sekarang belum ada kabar dia pernah pacaran lho. Tapi fansnya juga lumayan banyak" kata Shalina bak wartawan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 26, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

AIZA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang