Terik siang ini membuat dua gadis dengan seragam olahraganya mengatur nafasnya, sang guru penjaskes menyuruh mereka untuk lari 10 putaran lapangan. Katanya untuk latihan fisik.
"Wahhhh Pak Shownu benar-benar luar biasa" ucap Eunseo menyeka keringat yang masih saja turun dari pelipisnya.
"Rasanya nafasku benar-benar hampir habis" eluh lainnya yang tak lain adalah Sinb.
"Dimana Seungkwan?" Tanya Sinb pada Eunseo. Gadis itu masih asik mengatur deru nafasnya.
"Saya disini ladies" teriak Seungkwan nyaring. Di tanganya membawa 3 minuman kaleng terlihat sangat menyegarkan. Dua gadis tadi merasa senang, tersenyum lebar ke arah Seungkwan.
"Bagaimana kalau kita meminumnya di taman sekolah" ajak Eunseo, Sinb menggeleng, ini sudah waktunya Sinb untuk ke lab untuk belajar. Olimpiade semakin dekat dan Gadis itu tidak memiliki waktu untuk bersantai.
"Maafkan aku"
"Tidak masalah, masih ada Seungkwan" tunjuk Eunseo dengan dagunya.
"Kau benar Bi, hari ini bukan jadwalku untuk siaran aku akan menemani tuan putri Son" kata Seungkwan merangkul pundak Eunseo.
"Aku benar-benar ingin ikut kalian" rengek Sinb. Ia segera beranjak untuk berganti pakaian lalu menuju Lab.
••••
Eunseo berjalan gontai, jam istirahat masih lama tapi dia tak memiliki teman untuk diajak makan. Sinb masih sibuk dengan olimpiadenya. Seungkwan tak masuk karena sakit.Kekasihnya bilang jika ia sibuk dengan beberapa organisasi yang Rowoon ikuti. Eunseo paham. Gadis itu tak pernah ambil pusing.
Ia membawa buku gambar favoritnya ke arah atap, pekerjaan rumah di tempat lesnya belum ia selesaikan. Berharap mendapat asupan inspirasi disana.
Kurang beberapa anak tangga lagi ia mencapai atap. Jungkook dengan sedikit terkejut melihat Eunseo dari arah berlawanan.
"Apa yang kau lakukan?" Tanyanya gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY WE MEET AGAIN
FanfictionKilas balik masa SMA memang paling menyenangkan. Tanpa memikirkan menjadi dewasa, semuanya hanya berambisi pada sebuah "menciptakan kenangan berharga di setiap detiknya" yang akan ditertawakan kembali ketika mereka bertemu lagi di ribuan hari yang a...