"Yaaaakkkk Kim Bona cepat dat....." maki Taehyung ketika sambungan teleponnya diputus sepihak oleh gadis cantik bermarga Kim tersebut. Bukan tanpa alasan, pasalnya UGD sedang ramai karena terjadi kecelakaan bus di pertigaan dekat rumah sakit tempat Bona bekerja.
Taehyung menatap wallpaper handphonenya, mendapati wajah senyum Bona terpasang disana. Lelaki itu berdecak ia ingat perempuan itu menggantinya minggu lalu ketika Taehyung kalah taruhan.
Perjanjian itu hanya berlaku sehari tapi Taehyung tak menggantinya meski sudah 7 hari terlewat.
"Irene" sapa Taehyung saat matanya menyadari gadis cantik yang sangat ia kenal lewat di depannya.
"Ohh Tae, sedang apa kau disini?"
"Tentu menonton film"
"Kau sendiri?"
"Tentu menonton film" gadis itu tersenyum manis, Taehyung sempat lepas kendali, jantungnya tapi tak bisa dikontrol.
"Apa kau sendirian?" Tanya Taehyung lagi, pasalnya ia tak melihat Irene bersama orang lain seperti kebanyakan orang yang sedang berada di Bioskop.
"Kau benar, awalnya aku bersama kakakku tapi dia tiba-tiba ada pekerjaan mendadak dan pergi, aku tidak akan menyia-nyiakan tiket gratis ini jadi aku memutuskan untuk pergi sendiri" jelas Irene.
"Kau juga menonton film ini? Jelas kau tidak akan menyia-nyiakannya karena pemain film ini adalah aktof favoritmu" pekik Taehyung, Irene tertegun lelaki itu masih mengingat jelas aktor favoritnya, padahal 10 tahun sudah berlalu.
"Kau masih ingat Tae?" Lirih Irene.
"Tentu aku masih mengingatnya"
"Jam berapa kau akan menonton?"
"Jam 21.00 di studio 5" jawab Taehyung lengkap "Yaaaaa aku juga jam 21.00 di studio 5, dimana kau akan duduk ? Jawab bersamaan"
"25 E" "26E" jawab mereka kompak lalu tertawa ketika mereka tahu bahwa tempat mereka bersebalahan.
••••
Bona sedikit tergesa ketika jam di lingkar tanganya menunjukan pukul 22.30. Ia tahu pasti film yang ia akan tonton dan Taehyung sudah selesai, ia hanya ingin menemui Tae dan meminta maaf.
Gadis itu menunggu dengan gelisah di depan studio 5, ia bertanya pada salah satu staff dan film masih diputar untuk beberapa menit ke depan.
"Dadaku aaaaa tolong saya" teriak staff yang berada di dekat Bona. Mulutnya sudah mengeluarkan banyak darah dan disusul kejang-kejang. Tepat saat itu juga film yang diputar di studio 5 selesai dan beberapa orang sudah berada di luar.
"Astaga" Bona terkejut ia segera merebahkan badan staff tersebut untuk memberikan pertolongan pertama.
"Tolong siapapun telepon 911" teriak Bona namun tangannya masih terampil untuk merawat si pasien. Tepat saat itu juga si pasien batuk darah dan semua cairanya mengenai kulit, baju serta wajah Bona.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE DAY WE MEET AGAIN
FanfictionKilas balik masa SMA memang paling menyenangkan. Tanpa memikirkan menjadi dewasa, semuanya hanya berambisi pada sebuah "menciptakan kenangan berharga di setiap detiknya" yang akan ditertawakan kembali ketika mereka bertemu lagi di ribuan hari yang a...