"Jadi lo beneran suka sama abang lo?"
Naqi meletakan kepala nya di meja dengan kasar menampilkan wajah nya yang murung.
"Naqi gak tau jeje. Tapi dari Naqi kelas 7 SMP, Naqi gak suka kalau abang deket-deket sama cewek, Curhat tentang cewek dan kalau Naqi di samping abang bawaan nya bahagia terus rasanya." Keluh Naqi dengan lesu.
Sedangkan Jeje menatap sahabat nya itu dengan berbinar.
"Terus Bang Zio suka balik sama lo gak?"
"Kan Abang udah punya kak Abel."
Jeje terdiam, ia tahu siapa Abel. Pacar dari Zio yang sudah menjalin hubungan selama 2 tahun lama nya. Tentu saja Jeje tau dari Naqi yang selalu bercerita ini itu kepada nya.
Jeje mengelus bahu Naqi dengan pelan, saat ini kelas mereka sedang Jamkos alias jam kosong karena guru yang mengajar mereka ada keperluan di luar. Kelas sangat ribut dan Jeje juga Naqi hanya diam duduk di kursi mereka sembari bercerita.
"Lo sayang Kak Zio Na?" Tanya Jeje pelan.
Naqi mendengus,"Naqi itu sayang banget sama abang! Bahkan sekarang perasaan Naqi ke abang itu lebih dari kakak dan adik!"
Naqi tau bahwa perasaan nya ini salah, ia mencintai Zio yang sudah mempunyai seorang pacar. Mana mungkin kan jika dia merusak hubungan kedua nya? Ia bukan perempuan seperti itu.
"Tapi yang gue denger Na, kalau kak Abel itu sering pulang bareng sama cowok di sekolah nya." Celetuk Jeje.
Naqi menoleh, lalu menggeleng." Gak mungkin, orang Kak Abel manja banget sama Abang."
Jeje berdecak kesal.
"Bukan gue aja Na yang tau berita itu, Siapa sih yang gak tau pacar abang lo? Hampir satu sekolah ini tau kalo Abel itu pacar nya Kak Zio. Dan berita Kak Abel yang sering pulang bareng cowok bukan cuman gue yang tau. Satu sekolah kita ini tau! "
Naqi mengerutkan alis nya lalu memutar bola mata nya malas.
"Gak percaya."
"Bahkan berita itu udah sampe ke abang lo, tapi kak Zio seolah nutup telinga nya rapat-rapat. Dia gak mau dengerin omongan orang-orang Naqi.."
"Masa sih Kak Abel kayak gitu? " Gumam Naqi bertanya heran.
Senyum Jeje mengembang, "Gimana kalau kita jadi mata-mata aja Na?!"
"Maksud nya?"
"Kita bolos ter—"
"Gak mau! " Sela Naqi cepat, membuat Jeje mendengus.
Tangan Jeje bergerak menoyor pelan kepala Naqi,"Dengerin dulu gue belum selesai ngomong."
Naqi cemberut,"Jeje mau ngajak Naqi bolos! Naqi gak mau lah. Nanti abang marah kalau tau Naqi bolos."
"Ih, orang kita mau mata-mata in kak Abel kalau dia bakal pulang sama cowok lagi!"
"Kalau kita ikut campur sama masalah orang kita Dosa loh Je.." Kata Naqi menakut-nakuti.
Jeje mengangkat bahu nya acuh,"Ya terserah lo aja si. Kalau lo gak kepo sama kelakuan nya kak abel kalau gak ada kak Zio."
Naqi terdiam, sebenar nya ia sangat penasaran. Tapi ia takut jika dirinya dan Jeje membolos pasti ketahuan dengan Zio karena yang Naqi tahu, teman-teman Zio tersebar luas baik di sekolah lain maupun anak kuliahan di luar sana.
Tentu saja jika Naqi tak mau dirinya ketahuan bolos dengan teman-teman abang nya dan mereka mengadu ke Zio.
Bisa terjadi masalah besar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kenzio
Teen Fiction"Jangan deket sama cowok mana pun kecuali gue." "Dih emang situ siapa saya." "Naqi!" Naqi hanya membuang muka, "Dari dulu abang selalu gak suka kalau Naqi selalu ngikutin abang, kenapa sekarang jadi kek gini?" "Gue gak suka aja." "Gak suka apa?" "Lo...