5- Malam minggu

118 9 2
                                    

Naqi menatap dirinya di pantulan cermin kamar nya, dengan senyum yang mengembang ia menatap pakaian malam minggu nya saat ini.

"Naqi cantik banget ya." Puji Naqi menatap dirinya sendiri di cermin.

"Tapi abang gak suka sama Naqi."

Hembusan nafas lesu itu keluar dari bibir mungil nya.

Sekarang sudah pukul 7 malam, Naqi sudah bersiap tinggal menunggu Vigra yang akan menjemput nya di rumah karena mereka akan malam mingguan berdua.

Terdengar deruman motor yang keras di depan rumah Naqi membuat Naqi langsung bergegas melihat keluar.

Ternyata itu, Zio. Laki-laki itu sudah siap dengan pakaian santai nya juga jaket yang membalut tubuh nya dengan gagah.

"Cih! Dasar pelit, masa Naqi mau ikut gak boleh." Gerutu Naqi yang masih menatap Zio dari atas.

Tak lama sebuah motor ninja merah datang dari arah berlawanan berhenti tepat di rumah Naqila.

Naqila yang mengetahui itu motor Vigra segera turun menghampiri.

"Mamaaa, Nana berangkat ya?"

Tangan Naqi menyalimi tangan Amanda yang sedang duduk di ruang Tv.

"Mau kemana?" Tanya Mandanheran melihat anak nya yang sudah tampil cantik sekarang.

"Mau malam mingguan."

"Sama Abang?"

Naqi menggeleng,"Sama Vigra."

"Jangan pulang lewat jam 10."

Bibir Naqi mengerucut. "Giliran sama Abang pulang jam 1 aja gak di marahin."

Amanda terkekeh pelan, "Karena mama udah percaya sama Kenzi."

"Ya deh, ya deh. Nana berangkat ya ma, Assalamualaikum."

"Waalaikumssalam."

Naqila berlari menghampiri Vigra yang sudah melepas helm nya di depan.

"Malam Vigra." Sapa Naqi dengan senyum manis nya.

"Malam juga cantik." Balas Vigra tak kalah manis.

Senyum Naqi mengembang malu-malu, lalu memperhatikan motor hitam yang belum meninggalkan perkarangan rumah. Itu, Zio.

"Eh abang, " Sapa Naqi sok ramah.

Zio menatap nya sinis, "Apa lo? Sok kenal banget."

Naqi mendengus mendengar Zio yang berucap seperti itu.

"Mau jemput kak Abel?."

"Bukan urusan lo." Ketus Zio membalas sambil menatap Vigra sinis.

"Kenapa kak?." Tanya Vigra yang heran Zio terus menatap nya tak suka.

"Ya apa? Kok lo sewot?!"

Vigra semakin bingung, padahal dirinya hanya bertanya biasa tetapi Zio bilang dirinya sewot.

"E-eh engga kak."

"Abang! Biasa aja dong ngomong nya." Ucap Naqi kesal.

Zio hanya mendelik, "Bodo amat." Balas nya lalu melenggang mengemudikan motor nya dengan cepat dan sengaja mengeber motor nya membuat suara bising di sana.

Naqi mendengus lalu beralih lagi menatap Vigra, "Yuk, Vig." Ajak Naqila.

Vigra mengangguk lalu memberikan helm biru tua di sana, Naqi menganbil nya lalu memasangkan ke kepala nya sendiri.

KenzioTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang