Hermione memandang tiket pesawat di tangannya, dia menarik nafas dalam-dalam dan membuangnya perlahan berulang kali. Dia tahu ini adalah hari yang dia nantikan tapi tetap saja dia cemas dengan reaksi yang akan dia dapatkan.
" Ini untukmu" Hermione tersentak dari pikirannya dan menoleh, melihat Harry menyodorkan segelas kopi ke hadapannya
" Trims, Harry" balas Hermione, mengambil kopi itu.
" Hei, jangan terlalu cemas, oke?"
" Ya, aku tahu" Hermione mengangguk pelan.
Harry menawarkan diri untuk menemaninya di hari penting ini. Hari ini dia akan ke Australia untuk mengembalikan ingatan orangtuanya yang sudah dia hapus. Dia tidak bisa menghentikkan berbagai skenario kemungkinan yang akan terjadi, apa tanggapan orangtuanya dan bagaimana jika mereka membencinya jika mereka tahu dia lancang menggunakan sihir kepada mereka.
" Kau tahu mereka pasti akan mengerti, 'Mione" kata Harry, mengetahui apa yang dipikirkan oleh sahabat wanitanya itu.
" Aku tetap saja cemas, Harry, bagaimana kalau mereka marah? Mereka bisa saja tidak mau menerimaku lagi? Oh, bagaimana jika mereka membenciku? Aku tahu harusnya –"
" Mereka takkan membencimu, Hermione, kau lakukan semua ini untuk keselamatan mereka" potong Harry " Mereka akan mengerti" dia meraih tangan Hermione dan mengenggamnya erat.
Hermione hanya mengangguk lemah, dia tetap saja cemas tapi entah bagaimana Harry bisa membuatnya sedikit lebih tenang. Dia sudah pergi ke Kementrian dan dengan bantuan para Auror di sana, dia sudah mendapatkan alamat orangtuanya di Australia. Harry bersikeras ingin menemaninya karena merasa dia juga bertanggungjawab atas tindakan Hermione menghapus ingatan kedua orangtuanya meskipun Hermione sudah berulangkali mengatakan itu bukan salahnya.
Ron dan Ginny ingin sekali menemani mereka tapi Mrs Weasley membutuhkan semua anaknya agar tetap di The Burrow karena dia masih terlalu shock dengan kematian Fred. Mrs Weasley awalnya bersikeras agar mereka berdua tidak pergi ke Australia dulu tapi Hermione berhasil meyakinkan wanita itu agar membiarkan mereka pergi.
" Ayo, Hermione" Hermione mendongak, tidak sadar bahwa ini adalah waktu untuk mereka naik ke pesawat.
Mereka bisa saja dengan mudahnya ber-Apparate atau menggunakan bubuk Floo tapi Hermione memilih menggunakan cara Muggle, dia ingin punya waktu untuk memikirkan semua yang terjadi.
" Ini akan jadi perjalanan yang panjang, semoga kursinya empuk" Harry tersenyum untuk meringankan suasana
" Semoga kau tidak mendengkur di sampingku" balas Hermione, tersenyum pertama kalinya semenjak mereka di bandara.
Keduanya menunjukkan tiket dan boarding pass mereka sebelum naik ke pesawat. Harry langsung mengotak-atik televisi mini tepat di hadapan mereka sementara Hermione mengeluarkan buku untuk di baca.
" Apa kau serius? Kau bahkan membaca di pesawat" Harry terkekeh " Kapan kau tidak membaca, Nona-Tahu-Segala?"
" Well, membaca membuatku berhasil menyelamatkan Anak-Yang-Bertahan-Hidup jadi kurasa ini hobi yang tidak terlalu buruk" balas Hermione, mengangkat alis.
" Well, aku tidak bisa membantahnya" Harry mengangkat bahu dan memakai headsetnya sambil memilih film yang ingin di tontonnya. Hermione tersenyum sebelum kembali ke bukunya.
" Oh, perjalanan yang panjang" Harry meregangkan tubuhnya ketika mereka keluar dari bandara.
" Sudah kubilang lebih baik kau menyusul ber-Apparate" tukas Hermione
" Dan membiarkan kau sendirian naik pesawat? Tentu saja tidak" protes Harry
" Well, lebih baik kita ke hotel dulu untuk meletakkan barang-barang kita" kata Hermione " dan kita makan sebelum menemui orangtuaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Potter Family
RomanceKumpulan One-Shot Keluarga Harry dan Hermione Potter. Enjoy!