Part 30

2.5K 106 1
                                    


••••••
Mobil Raja baru saja sampai di rumahnya,  dan Raja langsung membuka pintu mobil. Dia berlari kecil untuk membuka 'kan pintu mobil untuk istrinya dan Hana langsung keluar dari dalam mobil bersama dengan Rahel dalam gedongannya. Rahel sudah tertidur pulas dalam gedongan ibunya, dan Hana langsung berjalan masuk ke dalam rumah, dengan diikuti Raja yang membawa barang-barang Rahel.

Hana dan Raja berjalan menaiki tangga satu persatu, hingga mereka bertiga berhenti di depan pintu kamarnya. Raja langsung membuka pintu kamarnya, lalu mereka berjalan masuk ke dalam kamar itu.

Hana merebahkan putranya di atas kasur empuk, lalu menutupi tubuh putranya dengan selimut tebal.

"Kakak mandi dulu, ya. Sekalian mau siapkan air panas untuk, Sayang," ucap Raja sambil berjalan menghampiri istrinya, lalu memberikan kecupan hangat di bibir istrinya.

"Hmmm." Hana membalas dengan senyuman tipis.

Raja pun berjalan menuju kamar mandi, dan mengisi bak mandi yang bersih dengan air panas, tidak lupa dia memasukkan sabun ke dalam sana. Raja kembali mematikan air itu, ketika bak mandi itu sudah hampir terisi penuh.

Selama Raja di dalam kamar mandi, Hana mempersiapkan semua keperluan untuk suaminya, karena itu sudah menjadi kewajiban seorang istri.

Beberapa menit kemudian, Raja kembali keluar dari dalam kamar mandi, dengan menggunakan handuk di pinggangnya. Rambut yang masih basah dan acak-acakkan, roti sobek yang membuat kaum hawa langsung klepek-klepek. Penampilan seperti inilah yang selalu ditunggu Hana, ketika suaminya yang baru saja selesai mandi.

"Mandi sana lagi," ucap Raja pada Hana.

"Iya," jawab Hana berjalan ke kamar mandi dan melepaskan baju handuk yang sedang dia gunakan. Hana pun masuk ke dalam bak mandi yang penuh dengan air hangat dan buih sabun.
••••••

Menjadi saudara kembar bukan berarti akan selalu pergi bersama. Apalagi sekarang Galang sudah memiliki seorang kekasih, yang membuat Gilang menjadi nomor dua. Itulah yang dirasakan oleh Gilang saat ini, di mana dia sedang mengendarai mobil mewah sendirian, di jalan yang penuh dengan cahaya lampu alat tranpotasi lainnya.

Gilang menyadarkan siku tangannya ke pintu mobil dan beberapa kali dia memijit keningnya yang tampak sakit. Matanya tiba-tiba tertuju pada sekumpulan wanita yang sedang berada di tepi jalan. Mereka tampak sedang menyiksa seorang gadis gendut, membuat Gilang menjadi tertarik. Gilang menepikan mobilnya dan berjalan keluar dari dalam mobil mewah itu.

"Berhenti!" bentak Gilang yang membuat sekumpulan wanita itu berhenti melakukan aktivitasnya dan menoleh ke arah Gilang yang berjalan menghampiri mereka.

"Wow ...! Gantengnya," ucap para wanita itu tanpa sadar dan menelan air slivannya dengan susah payah.

"Kalian ini apa-apaan! Beraninya main keroyok!" bentak Gilang berjalan menghampiri gadis yang sudah babak belur.

Gadis seperti dia memang tidak pantas di maafkan. Dia sudah berani mencuri uangku!" ujar salah satu gadis dengan rambut panjang dan make up yang lumayan tebal, tapi tetap cantik.

"Apa itu benar?" tanya Gilang kepada gadis itu. Gadis berambut sebahu, tubuh berisi, pipi tembam, hidung pesek, tapi tetap imut, membuat orang-orang gemas dengannya. Dia hanya membalas dengan anggukan pelan, sebagai tanda kalau dia memang melakukannya.

"Kenapa kau melakukannya?" tanya Gilang lagi.

"Aku membutuhkan uang untuk ibuku yang sakit di rumah. Aku hanya anak SMA yang tidak memiliki banyak pengalaman. Itu sebabnya aku melakukan ini," ujar gadis itu dengan suara serak. Mendengar penuturan dari gadis itu, membuat Gilang merasa tersentuh dan ada rasa sakit,  sesak di dalam dadanya.

Istri Polos Suami TampanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang