Shi Liu.

561 84 54
                                        

"Kita ke Cambridge sayang" jawab mommy gua

Deggg

"HAH?!"

Gak tau kenapa, semoga ini cuma perasaan gua aja please
Mendengar kata Cambridge gua jadi teringat dengan kembaran gua, semoga gak ada apa-apa dengan dia.

Gua berusaha berpikir begitu, tapi hati gua gak bisa tenang

Kita ke bandara terlebih dahulu, dan menaiki jet pribadi keluarga gua dan semua koper kita sudah ada disitu. Mommy juga sudah membawa semua pasport kita

Selama perjalanan dari indo ke Cambridge gua gak bisa tidur, hati dan pikiran gua gak tenang sama sekali, bahkan ketika gua baru memejamkan mata, bayangan Austin ketawa ada di pikiran gua hingga tanpa sadar gua mengeluarkan air mata

Begitu sampai di Cambridge waktunya masih siang, dan kita kembali di jemput dengan heli dan tujuan kita ke rumah sakit?

"Mom, dad siapa yang sakit?" Tanya kak Archard panik

Tapi mommy dan daddy tidak menjawab melainkan terus berjalan dan memasuki sebuah ruangan vvip dan

Austin?

Semua selang menempel di Austin, dan kepala yang ada balutannya

"Mom, dad" panggil Austin dengan terpatah patah

"Kamu kuat yah sayang, mommy yakin"

"Rey" panggil seorang dokter yang baru masuk ke ruangan Austin dan setelah itu daddy keluar

"Tin kok lu bisa begini tin??" Tanya gua yang sudah banjir air mata. Hati gua sakit, badan gua juga sakit seolah gua merasakan yang dirasakan Austin

"J-jangan nangis Ra, gu-gua say-ang lu"
Gua meluk Austin dengan hati-hati

"Gua juga sayang lu Tin"

"Ma-maafin gua yah Dhara"

"Gak, gak lu gak salah Tin!"

"Kak" panggil Austin ke ke2 kakak gua

"To-tolong ja-ga ke-kembaran gu-gua yah, kalian gak bo-boleh nya-kitin dha-ra seperti gu-gua dulu"

"Lu gak usah ngelantur deh" kata kak Aldric

"Lu juga harus jaga dia Tin! Lu harus sembuh" lanjut kak Archard

"Makanya kenapa gua selalu larang lu bawa mobil Tin, ini yang gua takutin! Lu tuh kaya orang gila kalo bawa mobil!" Oceh kak Aldric dan austin terkekeh

"Ck sekalinya ngo-ngomong panjang ma-malah ngoceh-in gua"

"Austin, kamu tau daddy selalu sayang sama kamu" kata daddy saat baru masuk lagi ke ruangan

"A-aku tau dad, bo-boleh a-aku pe-luk ka-kalian?" Tanpa menjawab kita semua langsung memeluk Austin bersamaan

"Maafin a-aku ka-kalo a-aku se-selama ini salah sa-sama ka-kalian, aku sa-yang ka-kalian, R-ra i lo-love you th-three tho-thousand" 

Tittttttttttttttt

Tangan yang tadi memeluk kita sudah terjatuh lemas

"Tin! Austin! Bangun sayang!" Teriak mommy

"Austin gak lucu yah! BANGUN AUSTIN!"  Kata gua

"BERCANDA LU GAK LUCU ANJING!" Saut kak Archard

Daddy sudah berada diatas Austin dan mengompa dada Austin

"Tolong kalian semua keluar, lu juga Rey, biar gua yang nanganin" kata dokter yang tadi memanggil daddy

Tapi daddy tetap ditempat

Destiny Of LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang