Tell me the truth!

439 13 3
                                    

Keesokan harinya, aku berangkat pergi ke sekolah dengan mobilku. Sendirian, dan tak ada yang menemani. Mom sudah pergi sejak pukul 5 pagi. Dan sekarang pukul 7, inilah aku mengemudikan mobilku untuk pergi ke sekolah.

Disekolah, aku memarkirkan mobilku ditempat biasa. Dimana aku dan Harry memesan tempat parkir kita berdua disekolah. Aneh, biasanya, Harry yang selalu datang pertama kesekolah. Tetapi, karena melihat mobilnya belum ada diparkiran... Kurasa, dia belum datang, atau mungkin telat.

Aku melangkah menuju kedalam koridor sekolah. Ok, kali ini benar-benar aneh. Semua orang memperhatikan diriku. Bahakan mereka memperhatikanku sambil berbisik-bisik, menunjukkan ekspresi yang benar-benar aku herankan. Sejenak, aku memeriksa pakaianku. Tidak ada yang salah. Dan aku masih tidak perduli terhadapnya. Aku tetap berjalan seperti biasa, sampai aku berdiri tepat didepan pintu toilet wanita. Aku masuk, dan berdiri didepan cermin. Tidak ada yang salah denganku. Bahkan dandanan ku tidak terlalu tebal. Aku hanya memakai lip gloss peach, bedak, mascara untuk alis, dan sedikit eyeshadow natural. Menurutku, hal itu wajar karena setiap perempuan yang bersekolah di SMA ini sudah terbiasa memakai make-up yang pastinya tidak terlalu tebal, dan kebanyakkan dari mereka cukup berhias yang berkesan... Natural. Pakaianku? Hari ini aku hanya memakai T-shirt pink, ditambah dengan cardigan cokelat cerah milikku yang baru kubeli seminggu yang lalu. Celana jeans, dan sepatu flat putih. Dan menurutku, ini cukup sederhana, tidak terlalu berlebihan. Aku melihat Diana, teman sekelasku yang masuk kedalam toilet. Karena kupikir dia adalah anak yang baik, lugu, serta setia kawan... Tidak ada salahnya aku untuk menyapanya. “Hi, Diana!” Aku tersenyum, berharap bahwa dia akan bersikap seperti biasanya kepadaku. Tidak seperti orang lain yang sudah kusebutkan tadi. “Hi!” Dia membalas senyumanku, dan membuka pintu kamar mandi untuk masuk. “Mmm... Di,” Aku berusaha mencegahnya untuk masuk terlebih dahulu. “Iya?” Tanya Diana kepadaku. “Apa menurutmu ada yang salah denganku hari ini?” Aku mengernyitkan dahiku sedikit dan memperlihatkan penampilanku kepadanya. “Tidak. Kamu tetap terlihat manis, dan... rapi!” Dia tersenyum. “Terimakasih,” Ucapku singkat. Aku memutuskan untuk keluar dan berlari sampai aku masuk kedalam kelas 12A.

Aku pun memilih untuk duduk dibarisan paling belakang. Aku hanya merasa tidak percaya diri hari ini. Niall melirik kearahku. Jujur, kali ini, aku sedang tidak mau diperhatikan oleh siapapun. Jadi, aku berpura-pura tidak melihat, dan menutupi wajahku dengan buku biologiku yang tebal itu.

Bel istirahat pun berbunyi. Dan aku masih merasa tersinggung karena kejadian hari ini yang menimpaku. Aku menghela napas, dan membereskan buku-buku yang tadi dipakai untuk pelajaran biologi. Kumasukan kedalam tas dengan cara bermalas-malasan dan tidak beraturan. Aku jadi teringat akan Harry, yang biasanya sudah berdiri tepat dibelakangku, untuk mengajak makan siang dikantin. Aku menoleh kebelakang. Kelihatannya, Harry tidak masuk hari ini. Karena penasaran, aku mendatangi kelas B. Heran, aku hanya melihat Louis, dan Zayn yang sedang membicarakan suatu persoalan yang mungkin mereka anggap serius. Saat aku hendak berbalik arah, Louis terlanjur melihatku. Aku pun cepat-cepat pergi dari kelas ini. Tapi... Oh damn-shit! Dia telah menepuk pundakku, dan aku harus berpapasan dengannya.

Aku takut, jika Ia bersikap berbeda, sama seperti yang lainnya. Tetapi, untung saja tidak. Aku bisa lega sekarang. “Chayla, ada yang mau kita bicarakan sama kamu,” Louis terlihat... Sedih. “Sekarang?” Tanyaku. “Ya,” Zayn datang menghampiri kami berdua. Louis hanya tersenyum tipis. Louis mengajakku keluar kelas B, dan menunggu sampai tidak ada seorang pun yang berlalu lalang disini. “Ok. Chayla, aku tahu ini berat bagimu. Tapi...” Louis menundukkan kepalanya. “Tapi? Tapi apa?” Aku mulai semakin penasaran. “Kemarin...” Zayn melanjutkan. Aku hanya mengangguk pelan, tanda mengerti, bahwa Zayn ingin membicarakan sesuatu tentang kemarin. “Kemarin, Harry kecelakaan,” Zayn menghela napas panjang dan menatap mataku. “Maaf, Chayla, tapi ini adalah kenyataannya,” Aku tidak dapat berkata sepatah kata pun. Aku sempat berhenti bernapas karena aku terkejut mendengarnya. Yang ada didalam pikiranku adalah... Benarkah? Apakah ini bukan hanya ucapan? Bagaimana dengan Harry? Bagaimana ceritanya sampai-sampai Ia mengalami kecelakaan?

“Zayn? Louis? Kenapa kalian baru mengabarkanku setelah kecelakaan itu berlalu? Apa maksud kalian? Harry sahabat aku Zayn! Dia sahabat aku, dan aku nggak akan ngebiarin hal ini, karena aku khawatir sama dia! Zayn! Aku serius! Louis...” Aku emosi, benar-benar emosi. Aku tidak dapat melanjutkannya lagi. Aku hanya dapat menangis sejadi-jadinya. Semua orang yang melihatku mengangis hanya menertawakanku, dan bahkan ada yang merekamku, juga ada yang memotretku. Mungkin, hasilnya, videoku akan dipajang di group website sekolah. Tapi aku tidak menghiraukan atas hal ini. Yang aku pikirkan hanyalah... Harry, sahabatku. Louis menggenggam tanganku, dan berusaha menenagkanku. Bagaimana bisa? Louis tidak akan bisa menenangkanku. Yang hanya dapat menenagkanku hanyalah... Jika aku menemui Harry. Aku ingin memastikan bahwa

Ia baik-baik saja. Hanya itu, tidak lebih. “Harry masih ada dirumah sakit...” Louis menambahkan. “Antarkan aku sekarang Louis! Sekarang!” Kataku setengah berteriak. “Ya...” Ujarnya dengan nada yang pelan. Aku tahu, Louis pun juga menangis. Aku melihat air matanya jatuh. Aku mengambil tasku, dan berlari menuju tempat parkir. Aku tidak memperdulikan mobilku. Aku berangkat dengan mobil Louis. Tepatnya, aku pergi bersama Zayn, Louis, dan Niall. Niall sudah diberitahukan tadi. Jadi, dia ikut bersama kita. Di jok belakang, aku hanya dapat menangis... Suasana hening. Sangat sangat hening. Hari ini, jalanan sangat sepi. Dan hal itu dapat mempermudah kita berempat untuk sampai ditujuan, hanya dengan 5 menit lebih. Di depan Mary’s Hospital of London, aku membuka pintu mobil Louis dengan tergesa-gesa. “Chayla... Tunggu!” Zayn menyusulku dari belakang.

Tunggu lanjutan ceritanya di akhir bulan Desember ini ya :D

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2012 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Last Kiss (Harry Styles Fan Ficton)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang