C-

67 19 0
                                    

Sehari setelah aku memperbaiki ikatanku dengan Aleta, aku akhirnya bisa sedikit bernapas lega

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sehari setelah aku memperbaiki ikatanku dengan Aleta, aku akhirnya bisa sedikit bernapas lega. lalu orang yang meracuni Violet sebelumnya telah ditemukan yang tak lain adalah merupakan seorang pelayan rendahan yang memiliki dendam kecil terhadap Violet. Ngomong-ngomong saat ini akau tengah berada di ruang baca. Untuk lebih mengenal tentang dunia ini aku harus meraup banyak informasi melalui media buku maupun manusia.

ruangan baca ini begitu senyap, aku menyuruh para pelayan untuk keluar dan meninggalkanku dengan Aleta saja di sini. di dalam cerita novel yang kubaca sebelumnya Aleta merupakan gadis yang cerdas. Dia Iya kan sering menolong para tokoh pendukungnya. Karena itulah Aleta dicintai oleh para tokoh pendukung. Dan pada akhirnya Aleta menemukan cinta sejatinya yaitu sang pangeran mahkota. 

brakkkkkkkk

suara keras pintu yang terbuka mengejutkanku dan Aleta, seseorang membuka pintu dengan Kasarnya. Membuatku menatap datar pada sang pelaku yang melakukannya. itu adalah seorang wanita yang cantik,dengan rambut merah terang layaknya aliran lava. Siapakah itu? itu adalah ibu sang antagonis. Dia menghampiriku dengan  tergesa-gesa mengenakan gaun hijau lumutnya yang berlapis-lapis, pasti itu akan  menyusahkan. 

memulukku dengan erat dia berkata dengan nada cemasnya,"Oh sayangku..syukurlah kau baik-baik saja," Alasan dia baru datang menjenguk putrinya adalah karena saat Violet diracuni,sang duches alias ibu Violet ini tengah berada di ibu kota untuk melakukan pertemuan penting dengan kaisar.

aku melirik Aleta yang wajahnya menjadi pucat pasi saat melihat kedatangan ibuku dengan tiba-tiba. Dia pastilah masih memiliki trauma dan ketakutan yang mendalam terhadap ibuku. Tapi, setelah ini mulai detik ini aku akan mencoba tuk menghilangkan traumanya. membalas pelukan ibuku aku berucap,"yah, ibu bagaimana jika kita minum teh terlebih dahulu dengan adikku?,"

mengerutkan keningnya sang Duches meregangkan pelukannya dan melepaskan pelukan itu,"sejak  kapan kau memiliki seorang adik?"

menghela napas lelah aku berpura-pura sedih,"Apakah ibu lupa dengan adikku Aleta? dia ada di sana untuk menemaniku, okay?" dengan sorot kebenciannya sang duches mengikuti pandanganku kepada Aleta.Lagi-lagi tubuhnya bergetar ketakukan, mata ungu cantiknya pun juga mulai berkaca-kaca. 

"Jangan becanda!! dia adalah anak pelacur. Seorang anak pelacur adalah aib, kau jangan memperlakukannya dengan baik," dengan berapi-api sang Duches berkata, seperti yang di dalam novel dia tidak bisa untuk mengontrol emosionalnya. Biar ku ingat-ingat terlebih dahulu, kematian sang Duches.

Dalam novel dia akan mati akibat tertabrak kereta dalam waktu satu tahun ini. Kehidupannya tak akan lama lagi,  selanjutnya adalah kematian sang Duke. Dia akan mati karena stress, akibat sang istri meninggal. Setelah kematian sang istri tercinta dia menjadi orang yang lebih mementingkan pekerjaan dibanding kesehatan. Kehidupannya menjadi tak karuan, dia akan bekerja dengan sedikit istirahat untuk mengalihkan pikirannya dari mendiang sang istri. Tapi, karena itulah tubuhnya lama-kelamaan menjadi lemah kurang energi. Dan tak lama kemudian dia menjadi sakit-sakitan dan mati juga. Begitulah Takdir keduanya, mereka ditakdirkan untuk mati lebih cepat. Lalu Kakakku Kiel sang tokoh pendukung akan menggantikan posisi Duke setelahnya. Dan membunuhku atas tuduhan-tuduhan kejahatan sekaligus rencana pembunuhan ku.

"Kumohon, kumohon.. Jangan memberikan penderitaan lagi kepada Aleta," Dengan tatapan memohon aku berkata sembari menggenggam salah satu tangannya. Sangat mengejutkan karena Violet tak pernah melakukan hal ini. Dan karena ini pertama kalinya kemungkinan Sang Duches akan mengabulkan permohonan ku ini.

"Itu mustahil!" Tapi kenyataannya dia tak memberikannya dan menolak mentah-mentah permohonan ku.

Aku membuka mulutku kembali hendak berbicara lagi. Namun tiba-tiba ada sebuah lonjakan yang menyakitkan di dadaku hingga membuatku terbatuk-batuk beberapa kali, saat itu pula aku merasakan rasa asin di dalam mulutku. Dan setelah batuk beberapa kali itu aku tiba-tiba mengeluarkan banyak darah dari dalam mulutku,refleks aku menutupinya dengan telapak tangan. Tak hanya itu rasa sesak dan pusing membuatku kehilangan kendali.

"Kumohon, penuhi permintaan ku," Dengan suara rintihan kesakitan aku memohon untuk terakhir kalinya sebelum aku kehilangan kesadaran ku sepenuhnya.

___________________
_____________________
___________________

Perlahan membuka mataku, mengerutkan kening menatap sosok yang tengah duduk di kursi dengan tidur terlelap disana. Memperhatikan setiap inci wajah cantiknya aku tersadar bahwa itu adalah Aleta. Tangan lemahku terulur untuk mengusap kepalanya. Oh astaga! Sejak kapan dia menungguku sadar disini? Itu pasti akan membuat tubuhnya sakit untuk duduk sepanjang waktu di kursi itu.

"Heyy.. Bangunlah," Ucapku dengan suara rendah yang hampir terdengar seperti bisikan. Detik-detik berikutnya dia membuka perlahan matanya dan menguceknya dengan kedua tangannya sembari menatap ku.

"Emmm,Kakak sudah bangun?" Dengan Mengumpulkan seluruh kesadarannya kembali dia berucap, sebelum akhirnya dia berteriak dengan terkejut,"TUNGGU? APA??! KAKAK SUDAH TERSADAR!? Apakah ada yang terasa sakit?" Raut wajah senang dengan mata yang berkaca-kaca darinya. Membuat ku tersentuh karena sang Protagonis mengkhawatirkan diriku.

"Aku baik-baik saja tidak ada yang terasa sakit," Tersenyum senang aku berucap dan melanjutkan,"dan Terimakasih telah menghawatirkan ku,"

"Tidak, tidak, akulah yang harus berterimakasih. Berkat kakak aku akhirnya di akui menjadi putri sah dari keluarga Duke," Balasnya dengan memandangku penuh haru. Dia berdiri dari duduknya dan menyelimuti  tubuhku sepenuhnya,"Beristirahatlah, aku akan memberitahukan kabar baik ini kepada yang mulia Duches yang sangat menghawatirkan anda selama 4 hari ini. Selamat tinggal," Dan dengan senang dia segera keluar dari kamarku untuk memberitahukan orang-orang kabar ini.

Tunggu, tunggu.. Apakah itu artinya aku tidak sadarkan diri selama 4 hari? Lalu, apa yang saja telah terjadi selama 4 hari itu? Dan satu hal yang membuatku tercengang adalah bahwa Aleta telah Diakui sebagai putri sah dari keluarga Duke. Aku tak mempercayai ini, ini adalah kemajuan yang sangat pesat! Dan kemungkinan besar aku akan terhindar dari yang namanya kematian selama aku memperlakukan sang pemeran Protagonis dengan baik.

Ngomong-ngomong di dalam Novel tak diceritakan bahwa sang Antagonis memiliki sebuah penyakit. Dan penyakit apakah yang sekarang dimiliki tubuh ini? Sampai-sampai pingsan hingga empat hari lamanya. Hah, mungkin sebaiknya aku menanyakan hal ini di lain waktu saja. Sekarang aku sangat mengantuk, dan ingin tidur terus-menerus.

TBC

Author By : sukma_d884

Pub : 31-01-2021



Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Mengubah Takdir Sang Penjahat //HiatusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang