~Aku pikir, kalian sudah tahu, bagaimana caranya Menghargai karya orang lain.~
So, I hope you all don't to be Readers opsinders^^
Once again, This story only the author created is just for fun. Semua watak, karakter, maupun nama tokoh yang sudah tersetting didalam cerita ini, semata hanyalah untuk kepentingan cerita.
Author selalu Berpesan kepada pembaca (readers) untuk tak selalu menyangkut pautkan cerita ini ke dalam kehidupan nyata.
Bijaklah dalam membaca dan mengapresiasi'kan karya orang lain.
HAPPY READING
and
HOPE GUYS YOU LIKE IT
<3
Part ini sedang di revisi ya Teman-teman, skip aja kalau ada yang nggak nyambung:(
•
•
•Sudah sepuluh menit yang lalu, semenjak pembelajaran telah usai dilaksanakan. Kini, para siswa telah meninggalkan ruang kelasnya Masing-masing dan bersiap untuk meninggalkan gedung sekolah.
Pun tak terkecuali dengan anak lelaki yang memiliki paras kulit putih, hidung mancung, mata coklat hazel, dengan rambut sedikit dark brown--- Tengah berdiri angkuh didepan loby sekolahnya.
Jika kalian bertanya apa yang sedang ia lakukan? Oh, tentu saja ia akan menjawab, "Menunggu Mama."
Iya, menunggu sang mama untuk datang menjemputnya.Ini sudah hampir jam setengah tiga sore. Dan sudah dua jam lebih ia berdiri di Aula gedung sekolah ini. Namun, anak itu belum juga melihat atau kedapati Tanda-tanda datangnya sang mama.
'Huhhh.'
Untuk kesekian kalinya anak itupun menghela napas lelah. Andai saja, jarak antara sekolah dengan Mansion mamanya tidak terlalu begitu jauh, mungkin ia sudah pulang sejak puluhan menit yang lalu. Ah, entah itu berjalan kaki atau naik scooter kecil miliknya, seperti---
"Hei?"
Puk!
"Ugh?! Khamchagiya!" Spontan pria kecil itu terlonjak dari tempatnya. "... Oi! Ya-Hyung?!! Aih, mengagetkanku saja!" Dengusnya setelah tahu siapa orang yang telah menepuk pundaknya, hingga hampir membuatnya nyaris terjungkal.
Sementara itu, lelaki remaja berseragam menengah pertamanya itupun hanya tergelak. "Hahaha, Iya-iya maaf. Maafkan Hyung ya sudah mengagetkanmu?" Sahutnya cepat.
"... Oh iya, Ngomong-ngomong Soo-jeon kok masih disini. Kenapa belum pulang huh?" Tukasnya lagi, namun kali ini keningnya terlihat sedikit mengerut usai mengamati kearah sekeliling anak itu. Sepi, tak ada seorang pun di loby itu kecuali mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐌𝐲 𝐌𝐎𝐌 𝐢𝐬 𝐚 𝐁𝐈𝐓𝐂𝐇 ; 𝐋𝐊 [✓]
Fiksi UmumMature Content [21++] •𝗕𝗘𝗕𝗘𝗥𝗔𝗣𝗔 𝗣𝗔𝗥𝗧 𝗔𝗞𝗔𝗡 𝗗𝗜 𝗣𝗥𝗜𝗩𝗔𝗧𝗘! 𝗙𝗢𝗟𝗟𝗢𝗪 𝗗𝗔𝗛𝗨𝗟𝗨 𝗦𝗘𝗕𝗘𝗟𝗨𝗠 𝗠𝗘𝗠𝗕𝗔𝗖𝗔• ~Memangnya kalian pikir, bagaimana jika rasanya mengandung dan membesarkan anak seorang diri? Belum lagi, diusia...