wabelas

295 42 4
                                    

Sekarang kelas dua belas Ipa satu lagi kebagian jadwal praktek pjok. Di depan sana, Pak Donghae sibuk nyontohin cara drible sama shoot bola.

Sebenarnya sih, ini materi udah tahun berapa ngga tahu. Tapi baru bisa praktek ini.

"Udah ya contoh nya." kata Pak Donghae yang langsung disambut gelengan ogah sama anak didiknya.

"Lagi dong pak, belum paham nih."

Pak Donghae menggeleng, "nggak, tangan bapak udah kebas. Langsung yok dari absen satu, Tzuyu!"

Tzuyu berdiri kaya ngga sepenuh hati, jalannya sengaja di lambatin. Dalam hati merutuk karena dapat absen pertama.

Lain sama Tzuyu, anak-anak lain lagi duduk ngemper, bahkan manusia bernama Kim Yohan dan Lee Naeun dengan tidak sopan nya malah rebahan di lapangan.

"Ayo Tzuyu, semangat! Buat ring basket nya minder kalah tinggi sama lo!"

Denger Lucas nyerocos, sifat tukang kompor Dino kumat, "Bilangin Tzu, 'kaki gue sebelas-dua belas sama tiang lo!'."

Mark ketawa kenceng, sementara lainnya cuma mandang dia miris. Merasa ikut berduka lantaran selera humor yang meninggalkan Mark sejak dulu.

"Ayo fokus Tzuyu, inget Tzu, kali lo panjang, tangan lo juga, lo bukan Yeri, Suhyun, atau Changbin anak kelas sebelah. Lo bisa." rapal Tzuyu ke dia sendiri. Mencoba fokus, sementara temennya—

"KOK GUE SIH HEEE????" Yeri yang teriak bersama suara aduhai nya.

"Jangan tahan gue! Gue mau slepet itu bambu cina!" Suhyun yang lagi dicegat Yireon sama Doyeon.

"Untung ceweknya bang Yugyeom lo." Kalau ini Changbin yang cuma bisa nahan emosi nya, sementara Yeonjun ngakak di deketnya. Kebetulan dia juga lagi nongkrong di lapangan.

Eh bentar, apa tadi?

— stalk (on) you

"Aqua dingin, Aqua panas nya kakak."

"Dasar sinting."

Mark ngga berhenti ngakak sedari tadi, sampai Yeri yang ngulurin aqua dingin ngga digubris sama sekali.

"Makasih." Mark senyum manis, dia udah sadar dari tawa nya. "Yoi."

Mereka sekarang lagi ngumpul dikelas, habis ada pengumuman rapat guru yang berarti seluruh kelas kosong.

Tanpa sadar Mark liatin Yeri sedari ngasih aqua sampai sekarang ngegembel di lantai kelas bareng yang lain.

"Kalau suka mah pepet dong, awas ntar nyesel ketikung cebol kelas sebelah." Yohan datang ke meja Mark, walau jalan, mata sama tangannya fokus ke game di hp dia.

"Ah engga kali, gue masih ngincer anak tetangga."

Yohan close game nya abis buat Hangyul misuh-misuh karena dirinya kalah. "Yang datang ke stand waktu itu?"

"Heem. Manis banget anjir, cocok tuh jadi emak nya anak gue nanti."

Abis ngomong gitu, Mark ngerasa gak enak, dia noleh ke Yohan yang ternyata lagi natap dia horror.

"Tau najis ngga lo?"

— stalk (on) you —

to be continue, asap.

apaan ini???

maaf atas keterlambatan update sama ke-ngga jelas nya chapter ini (chap sebelumnya ngga kalah aneh sih).

sebenernya ini mau aku pub seminggu lalu. tapi sebelum itu kelaksana, aku dapat kabar duka, dan semingguan ini aku sibuk ini-itu, tujuh harian nya aja baru kemarin gaiss (ToT)

udah ya, pokoknya grey minta maaf.

double up mau ngga?

see you,
greylizeryn

stalk (on) you | Markri ft. 99lTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang