[FOLLOW DULU BIAR TAU KELANJUTANNYA, FOLLOW ITU GRATIS KOK]
Sequel Rezvan:
kisah kelanjutan cerita papa Rezvan dan bunda Fellicya yang di warnai dengan si kecil Alfarez
Siapa bilang Rezvan dan Fellicya itu lebay?
Sesudah menikah dan memiliki 1 anak...
Pagi ini Fellicya sudah di sibukan dengan mengurus pekerjaan rumah tangganya, jika di tanya dia mempunya asisten rumah tangga? Jawabannya, tidak.
Fellicya yang ingin mengurus semua keperluan keluarga kecilnya dengan tangan ia sendiri, tanpa ingin di bantu orang lain.
Lihat lah seperti sekarang ini, Senin pagi yang amat sepi, Rezvan yang masih bergulung di balik selimut dengan anak laki-laki kesayangannya itu, Arez.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Fellicya yang terlihat baru keluar kamar mandi, dengan anduk yang di gulung menutupi rambutnya yang basah itu langsung terfokuskan pada jam 6:00.
"Gak bapak, gak anak, samanya." gumam Fellicya.
Ia memilih-milih baju untuk di kenakannya hari ini, setelah di rasa sudah cukup rapih, kaki jenjangnya melangkah ke arah ranjang, berniat membangunkan suaminya itu.
Fellicya mengusap-usap rambut Rezvan dengan lembut "Sayang, bangun." ucap Fellicya.
Hanya gerakan tubuh untuk mencari posisi paling nyaman, Rezvan terlelap kembali dalam tidurnya, tak ada sama sekali jawaban, Fellicya langsung mengarahkan tangannya ke atas.
"Bismillah hedshot." dengan satu ancang-ancang.
Plak!
"Aduhhh." Rezvan mengaduh kesakitan, mata yang tadinya menutup rapat sekarang terbuka lebar, melihat siapa pelaku yang tega melakukan aksinya itu di pagi hari.
Fellicya dengan cengirannya di tatap sinis oleh Rezvan "Sakit napa yang kamu mah." ucap Rezvan dengan muka melasnya, memeluk Arez yang masih terlelap.
Saat ingin menutup mata kembali, Fellicya mengguncangkan tubuh Rezvan "Ahhh sayang bangun udah siang nih, kamu kan harus ke kantor." ucap Fellicya yang masih bersemangat membangunkan suaminya.
"10 menit lagi deh Fell, masih ngantuk banget ini, anak kita aja belum bangun tuh liat masih bobo ganteng." tutur Rezvan sambil memperlihatkan Arez yang masih terlelap di dekapannya.
Sedikit berlari kecil, langkah Fellicya terhenti di depan wastafel "Huekk! Huekk!"
Rezvan langsung memutarkan badannya, melihat Fellicya yang menundukan di depan kaca, membuat Rezvan bangun dari tidurnya perlahan, agar tidak membangunkan si kecil Arez.
Memijat tengkuk lehernya Fellicya, kesadaran Rezvan pun sudah seratus persen kembali "Huekk! Huekk!"
Fellicya yang masih terus-terusan memuntahkan isi perutnya, tapi hanya cairan bening yang keluar membuat badannya lemas, dan terhuyung ke belakang, Rezvan dengan sigapnya menahan berat badan Fellicya.
"Lemes banget ya sayang?" tanya Rezvan lembut.
Fellicya hanya mengangguk sambil memijit kepala kanannya yang terasa pusing.