Pagi ini Jaemin sudah rapi dengan seragamnya dan juga tas di pundaknya, jam masih menunjukkan pukul 7 tapi dia sudah siap untuk berangkat ke sekolah, sebelumnya ia bakal menjemput seseorang terlebih dahulu, terhitung mungkin hampir seminggu ia mendiamkan orang itu tanpa alasan yang jelas.
"Sarapan dulu Jaem" ucap sang bunda yang melihat anak laki-lakinya berlalu melewati dapur tanpa ada niat untuk sarapan.
Jaemin berhenti dan menoleh kemudian berjalan ke arah dapur "iya bun, Jaemin makan roti aja ya mau jemput temen Jaemin, hari ini Jaemin izin bawa mobil sendiri ya bun" ucap Jaemin sambil mengoleskan selai coklat ke rotinya.
"Yaudah kalo gitu tapi hati-hati bawanya, nih bunda udah siapin sandwich isi daging, buat bekel atau makan dijalan" ucap bunda kemudian memasukkan bekalnya ke dalam paper bag kecil dan memberikannya ke Jaemin.
"Yaudah aku pergi dulu ya bun" ucap Jaemin setelah memeluk sang bunda.
"Ingat loh, hati-hati"
Jaemin telah selesai memakai seatbeltnya lalu setelahnya menjalankan mobil keluar dari area komplek perumahannya menuju alamat yang beberapa hari lalu tak sengaja ia dengar.
07.30
Jaemin sampai di alamat dengan selamat, DH Apartment. Ya, ia mau menjemput Serin dan mencoba untuk mengobrol dan meminta maaf atas sikap cueknya selama hampir semingguan ini mungkin?.
Jaemin masih duduk diam di dalam mobil sampai akhirnya ia melihat Serin keluar dari gedung sambil menatap jam tangannya. Jaemin langsung keluar dari mobil dan memanggil Serin.
"Serin!"
Serin langsung menoleh ke arah suara, mengkerutkan dahinya sekilas lalu setelahnya ia berjalan menghampiri Jaemin yang sudah berdiri di depan mobilnya.
"Berangkat bareng gue ya" ucap Jaemin sambil tersenyum ramah ke arah Serin.
Serin mendongakkan kepalanya memperhatikan raut wajah Jaemin kemudian lanjut memperhatikan mobil yang ada di hadapannya.
"Yaudah ayok" ucapnya singkat sambil mengelus bagian belakang lehernya canggung.
Jaemin dengan cepat membukakan pintu mobilnya untuk Serin, untuk sekarang Serin masih blank dan bingung atas sikap Jaemin, jadi jangan harap Serin bakal berbunga-bunga hatinya.
Setelah adegan dimana Jaemin menjaga kepala Serin supaya gak kejedot pintu mobil, Jaemin dengan cepat berlari ke arah pintu lain untuk masuk dan menjalankan mesinnya.
5 menit mereka jalan dalam keheningan, Jaemin tersadar akan sesuatu.
"Eh Rin, ini ada bekal dari bunda, siapa tau lo belum sarapan" ucap Jaemin sambil mengambil paper bag yang ada di kursi belakang dengan mata yang masih fokus menatap ke jalan.
Serin ikut menoleh ke belakang dan membantu Jaemin mengambil paper bagnya "udah biar gue yang ambil"
Serin mengeluarkan kotak bekalnya lalu membukanya "bilangin makasih ya ke bunda, ini gue makan ya Jaem?"
Jaemin menoleh sekilas sambil tersenyum "iya nanti gue sampein, makan gih"
Serin mulai mengambil sandwich dari dalam kotak kemudian perlahan memakannya, pertama ia menggigit dengan canggung, tapi setelahnya ia memakan dengan lahap sampai habis gak bersisa.
"Emang masakan bunda tuh paling enak ya hehe" kekeh Serin.
Jaemin tertegun sejenak mendengar perkataan Serin barusan, ia melirik sekilas ke arah Serin yang masih tersenyum dengan tangannya yang menyimpun kotak bekal dan kembali memasukkan ke dalam paper bag.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRECIOUS | Na Jaemin
FanfikceSerin adalah cewek yang udah satu setengah tahun menyukai Jaemin, ia selalu memberi Jaemin minuman dingin setiap jam istirahat. Serin bisa dibilang cewek pendiam dan gak terlalu banyak gaul di sekolah, di rumah juga ia gak terlalu di harapkan oleh k...