"Mau kemana Jaem udah rapi aja? Masih pagi? Hari minggu lagi?" Tanya sang ayah setelah selesai menyesap kopinya.
"Kerumah Serin yah" jawab Jaemin santai sambil menggulung pelan lengan kemejanya.
Ayah tersenyum simpul sambil menaruh iPadnya ke meja lalu memfokuskan pandangannya pada anak laki-lakinya itu "Jadi kamu udah terima tawaran ayah mengenai jurusan kedokteran itu?"
Jaemin melirik sekilas ayahnya lalu mengangguk pelan "iya yah, Jaemin udah punya solusinya, berkat Serin" ucapnya santai lalu berdiri bersiap meninggalkan ruang makan.
"Solusi? Serin?" Gumam sang ayah sambil memiringkan sedikit kepalanya pertanda sedang berpikir, kemudian menggidikkan kedua bahunya.
Jaemin pergi kerumah Serin dengan mengendarai mobil sendiri tanpa supir, Jaemin diperbolehkan menyetir setiap weekend datang dan tetap harus berhati-hati.
¤
Serin tersentak kaget setelah mendengar teriakan kakak laki-lakinya itu sembari menggedor pintu kamarnya. Serin mengucek pelan matanya kemudian berjalan ke arah pintu dan membukanya. Terlihat sosok sang kakak yang sudah rapi dengan kemeja berwarna oranye dan celana jeans.
"Kenapa kak? Tumben bangunin aku sampe gedor-gedor segala?" Ucap Serin sambil menguap dan menyugar pelan rambutnya.
"Sarapan dulu ayok, kamu mau ikut gak sama kakak ke rumah sakit?" Tanya Sehun sambil mendorong bahu Serin ke meja makan.
Serin menoleh kebelakang --- karena kakaknya masih dorongin bahunya dari belakang-- sambil kakinya masih berjalan ke arah meja makan "ngapain kerumah sakit? Ngajak aku kesana pula?" Tanyanya heran.
Sehun memberi gestur 'sstt diam' dengan jari telunjuk kanannya yang menutupi bibirnya kemudian lanjut menggiring adik perempuannya itu sampai ke meja makan.
Jaemin yang sedari tadi sudah sampai di kediaman keluarga Oh itupun sekarang sudah duduk manis di meja makan bersama mamah dan papah Serin.
Jaemin tersenyum simpul melihat kedatangan Serin yang penampilannya masih acak-acakan khas orang baru bangun tidur.
"Jaemin?" Ucap Serin dengan nada sedikit kebingungan.
Jaemin terkekeh pelan sembari menerima piring berisikan sandwich dari mamah Serin.
'Ngapain ini orang udah disini pagi-pagi begini? Mana gue belum mandi? Rambut berantakan, jangan-jangan masih ada bekas iler lagi di muka gue' batin Serin.
Serin menarik kursi dan duduk di hadapan Jaemin sembari mengikat rambutnya lalu mengusap pelan wajahnya, siapatau aja ada bekas iler beneran.
Sedangkan Sehun sudah sibuk mengunyah sandwich buatan mamahnya itu sambil senyum-senyum melirik Serin dan juga Jaemin.
"Udah makan dulu, merhatiin Jaeminnya nanti lagi" ucap sang papah yang baru aja datang ke meja makan.
Serin berdehem pelan lalu menerima piring dari mamahnya kemudian mulai melahapnya sambil melamun dan sesekali melirik Jaemin yang masih lahap memakan sarapannya.
¤
"Lo kok tiba-tiba banget Jaem kerumah gue?" Tanya Serin sesaat setelah ia memasuki mobil Jaemin.
Jaemin masih asik memasang seatbelt dan menyalakan mesin mobil lalu menoleh ke arah Serin "Ya gue mau gerak cepet aja sih Rin, kan disini ceritanya gue nurut sama ayah, mau masuk kedokteran. Yaudah makanya gue ke rumah lo, mau ketemu sama kakak lo"
Serin menyerngitkan dahinya kemudian mengalihkan pandangan ke jalan "ya terus ngapain gue segala di ajak? Kan urusannya sama kakak gue?" Ucapnya dengan nada agak ngegas.

KAMU SEDANG MEMBACA
PRECIOUS | Na Jaemin
FanfictionSerin adalah cewek yang udah satu setengah tahun menyukai Jaemin, ia selalu memberi Jaemin minuman dingin setiap jam istirahat. Serin bisa dibilang cewek pendiam dan gak terlalu banyak gaul di sekolah, di rumah juga ia gak terlalu di harapkan oleh k...