Prolog

210 13 2
                                    


.
.
.
.
"Kakak"
"Kakak mencintaimu Fei,maafkan kakak telah meninggalkanmu dulu"

"Kak Yuqi,kakak kami"

"Kak Yuqi menghajar kekasih Karin di taman dekat danau belakang fakultas musik"

"Kamu Namikaze,sudah ada buktinya Qi"

"Kak aku bukan Namikaze,sampai kapanpun aku bukan bagian klan itu"

"Kakak tahu itu Fei,dan sampai kapanpun kakak tak akan pernah mau mengakui kamu sepupu"

"Kami menemukan nona Yuki,tuan"

"Kamu Yuki kan,ini bunda sayang.Ibu kandung kamu"

"Namaku Yuqi bund,bukan Yuki.Maaf bund , ibu Yuqi telah tiada beberapa tahun yang lalu"

"Aku bukan kakak kandungmu Naru,sampai kapanpun aku menolak ikatan itu"

"KAK YUKII"
.
.

Matahari sudah menyingsing sejak tadi,hiruk pikuk perkotaan Beijing begitu terlihat.Yakinlah jika masih ada yang terlelap ketika waktu telah menunjukkan pukul 10.30, tepatnya disebuah kamar di penthouse mewah tengah tengah kota Beijing.

Di sana seorang perempuan cantik tengah terlelap dengan tidak nyenyak ,kenapa seperti itu? terlihat perempuan itu terlihat gelisah dengan air mata yang menetes dari pelupuk matanya,bahkan juga berkeringat padahal AC dalam kamar itu masih menyala.

Tak lama kemudian mata perempuan itu perlahan terbuka,memperlihatkan mata sejernih samudera.
Dia terduduk dan mengusap air matanya,menghela nafas sebentar dan beranjak dari duduknya. Perempuan itu membuka gorden kamarnya,menatap hiruk pikuk kendaraan yang melintas di jalanan bawah sana.

"Mimpi itu lagi,apa sebenarnya yang engkau mau Tuhan.Apa aku harus benar benar kembali kesana?"gumamnya kemudian terdiam sejenak,berjalan kembali mengambil ponsel berlogo apel tergigit yang jelas jelas keluaran terbaru yang dia letakkan di nakas samping ranjangnya. Mengotak atik ponsel itu sejenak, bermaksud menghubungi seseorang.

"Ge"

"Meimei ini dirimu?" di seberang sana terdengar suara seorang laki laki yang membalas dengan bahasa Mandarin.

"Iya ini aku,kau pikir siapa lagi Ge?"ujarnya masih dengan nada yang datar.

"Kamu tak berubah Mei,Gege rindu.Kapan ketemu lagi?"perempuan itu terdiam sejenak

"Pekan depan aku akan kembali ke sana Ge,aku tak bisa terus lari seperti ini."

"Gege tunggu,kamu tenang saja.Gege selalu ada untukmu Mei."

"Makasih Ge,aku hanya ingin memberi kabar itu.Gege bisa menjemput ku kan?"

"Tentu Mei,apa sih yang enggak buat adik kesayangan Gege."ada senyum tipis yang perempuan itu layangkan.

"Makasih Ge,aku tutup ya dan jangan beri tahu siapapun tentang kepulangan ku,"tanpa menunggu jawaban laki laki di seberang perempuan itu menutup teleponnya.

Dia kembali berkutat dengan ponselnya, menghubungi orang yang kedua.
"Wow,You don't usually call me first Fan? " kali ini terdengar suara deep seorang laki laki,yang membuat perempuan itu hanya memutar matanya bosan.

"Aren't you going to call me Mark?"laki laki di seberang tertawa dan kemudian mendengus.

"As usual your abilities are terrible Fan? "

"I'm not using it, I'm just guessing. Isn't that your habit?"

"Alright, I give up Fan. I want to ask for your help of course with a payment that really makes you satisfied"

"I understand Mark, I happen to be back there too. Japan right? "
Laki laki di seberang hanya tertawa puas.

"You are very special Stephanie, and you are my favorite little sister "

"You're overreacting Mark, but I have a condition,"perempuan berambut merah darah itu menghela nafas sejenak.

"Someday I will need your help, you know my goal is to go there too to avenge this pain. "

"Sure, I'll always be behind you. Contact me if you need anything," perempuan itu menyeringai,dia memang perempuan baik yang dibuat kecewa.

"Thank you,Mark"ujarnya sebelum menutup teleponnya.

Perempuan bermata biru itu kembali memandang pemandangan didepannya,jari jarinya mengepal begitu erat.

Dia lelah selalu seperti ini,inilah saatnya kisah itu dimulai.Kisah pembalasan seorang anak yang dikecewakan orang tua kandungnya,ini adalah jalan yang harus dia tempuh untuk membalas rasa bersalahnya atas kemampuan mengerikan yang dia punya.

Dia menutup matanya,sepintas terlintas wajah cantik mendiang Mama nya.Sosok yang telah membesarkannya,
menggantikan figur ibu kandungnya yang entah kemana.

'Ma,maafkan Fei.Ini jalan yang Fei ambil, Fei Fei tahu Mama pasti kecewa.
Tapi,Fei hanya mengikuti alur yang ada Ma.
Maaf,Fei hanya ingin mereka mendapatkan pembalasan yang setimpal atas pilihan salah yang mereka ambil' batinnya dalam hati,sambil meneteskan air mata, pandangannya beralih pada jari manisnya.

Dengan mata telanjang mungkin tak akan melihat kebenarannya,tapi dengan matanya dia melihat dijari manisnya terikat benang merah yang bahkan tak kusam sama sekali.
Dia tersenyum tipis,dan sekaligus miris.

"Ternyata masih begitu kuat ya,apa kamu masih mencintaiku sebegitu kuat seperti ini Kak.Tapi,kenapa kamu meninggalkanku tanpa alasan?aku kecewa tapi aku mencintaimu.
Aku akan kembali Kak,tunggu aku"
gumamnya pelan.
.
.
.
.
.

Seorang anak yang memiliki kekecewaan mendalam akan kembali untuk membalaskan semuanya,dia yang diperlakukan tak adil kembali demi keadilan.

Seorang perempuan yang ditinggalkan tanpa alasan,kembali untuk menemui benang merahnya.
.
.
Dia begitu mengerikan,dia begitu misterius.
Tapi,dia adalah perempuan yang ingin hidup normal.
Dia bisa melihat apa yang telah terjadi dan apa yang akan terjadi,tapi dia bukan Tuhan.
Tugasnya hanya mengikuti alur yang telah dia lihat.
.
.
Tapi yang pasti dia datang untuk sebuah PEMBALASAN,untuk takdirnya.
"FATE VENGEANCE"
.
.
............. .............. ........... ............ ............
Halo semua,aku kembali dengan kisah baru🤗.Kisah tentang pembalasan seorang anak pada keluarga kandungnya,tentang kisah cinta sejati tanpa memandang status apapun,kisah persaudaraan yang begitu miris,dan kisah persahabatan sejati.
.
.
Kuy kepoin,jangan lupa vote+komen+saran kritiknya.
Arigatou 🙏

Fate Vengeance Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang