Tidak ada hari yang menyenangkan selain hari ini, tepat saat Jessica berhasil menjadi pusat perhatian karena berhasil melawan pemimpin geng besar wanita di sekolah barunya.
Dia sendiri tahu geng cewek tadi tidak ada hubungannya dengan rencana balas dendamnya. Tapi dia juga ada misi lain di sekolah barunya.
Mata indah nya menatap lurus ke jendela besar yang sengaja di buka. Udara yang sejuk di malam hari bersahabat baik dengannya, dengan pemandangan kolam renang dan taman belakang yang luas.
Dering ponselnya berbunyi, membuat Jessica segera menggeser ikon hijau untuk mengangkat panggilannya.
"Maaf mengganggu, Nona Jess."
"Ada apa, Robert?"
"Saya sudah melakukan sesuai perintah anda sebelumnya. Bos mereka sampai mencurigai anggota-anggotanya." Ucap seorang pria yang dipanggil sebagai Robert melalui telepon.
"Kerja bagus! Lanjutkan rencana saya yang lain."
"Percayakan pada saya, Nona Jess."
Jessica tersenyum sambil mematikan ponselnya, pria yang menelponnya memang bisa diandalkan. Selalu berhasil melakukan tugas yang dia berikan.
Kemudian gadis itu menutup kembali jendela itu. Melanjutkan kebiasaannya di dalam ruangan berukuran 3x4 meter yang merupakan studio miliknya dalam menciptakan lagu-lagu nya yang digemari kalangan pecinta EDM. Lalu dia kembali berkutat dengan komputernya, mengatur suara dan kick (hentakan) supaya lebih presisi dengan instrumen ansambel lainnya.
Tidak lama kemudian, lagi-lagi ponselnya berbunyi lagi. Gadis itu segera melihat nama kontak si penelpon.
Liliana Wang
"Jess, Thursday night you are going to Ibiza to perform at the Paradise Beach Club. Because you will be the Brand Ambassador. This is insane, sis! You will perform at the BIGGEST CLUB IN THE WORLD!" Ucap Liliana langsung ke intinya di telepon.
=(Jess, kamis malam kamu akan ke Ibiza untuk tampil di Paradise Beach Club. Karena kamu akan menjadi Brand Ambassador-nya. Ini gila sis! Kamu tampil di CLUB TERBESAR DI DUNIA)
Liliana Wang adalah manajer-nya Jessica dari Vries Entertainment. Dia wanita berdarah Cina namun berasal dari Amerika Serikat.
"But you know that I just started school. Isn't there anything wrong with permission?" =(Tapi kan kamu tahu sendiri aku baru masuk sekolah. Masa belum apa-apa udah izin?)" balas Jessica. Sebenarnya kalau bukan tujuannya dia juga tidak mau bersekolah yang jelas-jelas akan tabrakan dengan jadwalnya yang padat.
Dan Liliana juga tahu bahwa artis yang dia manage ini baru bersekolah meskipun tidak tahu tujuan Jessica. Bagi wanita tersebut, hal itu adalah urusan pribadi dan dirinya tidak perlu tahu.
"Me too, Jess. Ask your mom who just gave her the schedule, but remember! This is a prestigious schedule where you may not get the chance twice!"
=(Aku juga baru dapat, Jess. Tanyakan pada Mama mu yang baru memberikan jadwalnya, tapi ingat! Ini adalah jadwal bergengsi dimana mungkin aja kesempatan buat kamu gak akan datang dua kali!)
"I thought about it first =(aku pikir-pikir dulu deh!)
Jessica mematikan ponsel nya. Menutup jendela besarnya lalu melanjutkan kegiatan producing-nya. Ruangan berukuran 3x4 meter inilah studio baru nya untuk membuat lagu dengan menggunakan seperangkat komputer, sepasang monitor speaker yang terpasang di sisi kanan dan kiri komputer, mikrofon condenser untuk merekam suara, dan tentunya lapisan karpet kedap suara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DENDAM SANG JANDA DAN PUTRINYA
Teen FictionWARNING!!! CERITA SAYA INI SARAT AKAN KEKERASAN, DARAH, PEMBUNUHAN, DAN HAL-HAL DISTURBING LAINNYA. JADI TOLONG, JANGAN DITIRU APALAGI DI APLIKASIKAN KE KEHIDUPAN KALIAN!!! Dan cerita ini akan sedikit mendapatkan revisi suatu waktu. Jadi mohon dimak...