Hallo im back, pada akhirnya aku akan tetap melanjutkan cerita ini disini. Maklum aku terlalu jatuh hati pada dunia orange. Masih setia? Masih semangat????
****
Ting tong
Suara bel berbunyi"itu pasti tukang koran yang selalu mengantar koran setiao pagi. Akan ibu buka" ucap hetal mecopot celemek yang dia kenakan
"ibu, biar aku saja yang membukanya" ucap swara
Hetal mengangguk
Swara pergi membuka pintu
"permisi nona"
"iya, kau mau mengantar koran? "
" bukan, aku mengirim surat ini"
Swara terdiam, dan mengambil amplop coklat tersebut.
Pria tersebut pergi
Swara membuka isi amplop tersebut dan membacanya
"tagihan apartemen, asuransi dan kartu kredit. Kenapa banyak sekali" keluh swara
Swara mengingat dirinya merenov apartemen juga membeli furniture baru
Swara tertunduk diam
"koran.. Koran... Nyonya ini koran hari ini" ucap salah seorng pengantar koran
Swara mengangguk dan mengambil koran, lalu masuk ke dalam.
"swara... Kenapa lama sekali. Tukang koran atau? " tanya hetal
"tukang koran, ini korannya. Aku akan menyiapkan teh dan membawa korannya untuk sanskar"
Hetal mengangguk
Swara melipat amplop tersebut dan memasukannya kesaku celana.
"hmmmm wanginya berasal dari dapur dan pasti istriku sedang menyajikan teh untukku " puji sanskar yang baru saja keluar dari kamar dengan pakaian rapi
Hetal memandangnya dan tersenyum
Swara berjalan dari dapur dengan segelas teh dan kotan diatas nampan
"duduk dulu, minum tehnya" ucap swara
"ibu akan menyajikan sarapan untuk kita. Dimana nenek? Aku tidak melihatnya sejak tadi"
"nenek sepertinya masih dikamar, akan aku panggilkan" sahut swara
"aku disini" teriak nenek yang datang dengan kursi rodanya
Swara menghampiri dan mendorong kursi rodanya mendekat ke meja makan
"ini susu hangat untuk nenek" ucap swara
Nenek tersenyu "terimakasih sayang"
Hetal datang membawa sarapan
"ayo... Makan dulu sarapan kalian. Baru boleh mulai bekerja"
"aku sudah terlambat, aku harus segera pergi ke kantor sekarang" ucap sanskar terburu buru lalu pergi
"ibu, aku juga harus pergi ke rumah sakit sekarang"
"kau hati hati sayang "
"iyaa"
Swara pergi
*********
Dirumah sakit"hallo, ohh tidak bisa yahh. Yasudahh tidak apa-apa. " ucap swara dalam percakapan ditelpon
Swara kembali menelpon seseorang, namun wajahnya kembali terlihat lesu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Changed
RomanceThis story all about swasan journey. love, life, trust and family.