Part 9

33 5 0
                                    

"Guys minta perhatiannya sebentar" Terang Yusuf berbicara didepan papan tulis. Sontak semua anggota kelas kini berpacu diam dan berpindah perhatian dari aktivitas mereka ke si ketua kelas.

         Hari ini sekolah telah usai pukul 11.30 WIB. Ketika semua kelas sudah bubar, kelas Linda masih tertahan akan pengumuman yang akan dikatakan Yusuf. Linda sudah mengetahui apa yang akan dibicarakan oleh Yusuf.

         Benar sekali, Yusuf bersama anggota pengurus kelas lainnya telah memutuskan bahwa hari ini digunakan untuk memperoleh suatu keputusan tentang Putra Putri yg akan mewakilkan kelas mereka. Karena kemaren ketika Kerja Kelompok, Linda, Nia, dan Sofi terpilih sebagai kandidat Putri yang akan dipasangkan oleh Leo, Angga dan Wendi.

"Okee guys gue mau minta waktu sebentar aja ya sekitar 15 menit an aja kalau kalian bisa tertib. Gini, kurang lebih 1 bulan lagi, sekolah kita merayakan hari jadi nya yang ke 78 tahun. Jadi di program HUT, setiap tahun diadakan pemilihan Putra Putri yang akan menjadi perwakilan sekolah kita. Dengan begitu, sekolah meminta gue sebagai ketua kelas untuk mengirimkan sepasang orang yang terdiri atas siswa Laki dan perempuan per kelas nya. " Yusuf berhenti sebentar untuk mengambil nafas.

" jadi, gue minta sekarang kita adain votting untuk memilih sepasang murid yang akan kita kirim untuk mengikuti tes pemilihan Putra Putri yang akan diadakan dua minggu lagi. Yuk langsung mulai aja ya kita pake urut absen aja untuk maju memilih 6 kandidatnya yang sudah ditulis Mita dipapan tulis.

         Mita telah menuliskan 6 kolom yang terdiri dari 6 kandidat yaitu Linda, Nia, Sofi, Leo, Angga, dan juga Wendi.

"Yo, perhatiin dikit kek, baca buku mulu. Heran gue, temen temennya pada nimbrung disini, malah baca buku dipojokkan. Pake headphone lagii." Teriak Nadia kepada Leo yang tengah tidak menggubris apa yang terjadi apalagi teriakan Nadia yang diabaikan olehnya. Dia lebih memilih untuk tetap melanjutkan membaca buku yang kini ia baca tentang salah satu tokoh dunia yang terkenal akan penemuan telepon yaitu siapa lagi kalau bukan Alexander Graham Bell. Entah kenapa semua teman nya sering melihat Leo membaca buku tentang sejarah dunia atau biografi para tokoh dunia terkenal. Karena itu, Leo adalah salah satu orang tercuek di kelas Linda. Karena semua perhatian nya telah disita oleh buku.

         Seperti saat ini, Leo tidak menggubris apa yang sedang terjadi dikelasnya meskipun namanya tercantum di papan tulis sekalipun. pemungutan suara masih berlangsung dan kini waktunya Lani untuk memilih suara. Setelah Lani, waktunya Leo untuk maju. Nadia memutuskan untuk  menghampiri Leo yang sama sekali tidak bergerak dari tempat duduknya itu.

"Hei!" Kata Nadia sambil mendobrak meja Leo.

"Hmm" Balas Leo cuek sambil kembali membaca buku nya lagi. Nadia yang tengah geram melihat tingkah Leo sekarang ini, dia langsung menarik headphone yang dipakai Leo.

"Apa sih Nad ganggu mulu. Lo suka ma gue ya ngaku aja Lo." Ucap Leo menggoda Nadia. Plak Nadia memukul Lengan Leo keras.

"Percuma pukulan Lo gk kerasa sama sekali. Jangan sok dah" Nadia benar benar telah membendung kekesalan nya kepada Leo.

"Lo tau gak sekarang kita lagi ada Votting. Lo bisa bisa nya ya baca buku mulu. Sekarang tutup buku Lo trs maju milih buruaaannn. Gue bakal Milih Lo biar Lo gak apatis mulu. Sini cepet" Ucap Nadia dengan menggeret paksa Leo untuk maju kedepan. Yang Leo lakukan sekarang hanya bisa pasrah dengan teman bawel nya yang satu ini.

"Yo, Lo masa mau pilih diri Lo sendiri haha" Ejek Wendi.

"Berisik" Cuek Leo yang kemudian mulai menuliskan pilihannya di papan tulis. Yang benar saja, Leo memilih dirinya sendiri. Sulit ditebak. Tapi memang sih Leo jarang banget bahkan tidak pernah memilih seseorang yang menurutnya dia masih bisa diatas orang itu. Jadi ya, dia tidak peduli kalau dia harus memilih dirinya sendiri dalam hal seperti ini.

My Captain My SoulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang