RUMAH BARU

33 3 1
                                    

Lisa sedikit kesal dengan perilaku ibunya. Karena sebelumnya ibunya sudah pernah mendapatkan uang yang cukup untuk membayar kontrakan, tapi ibunya justru memakai uang itu untuk makan bersama di restoran. Semenjak bapak Lisa meninggal, Perilaku ibunya semakin berubah. Ibunya menjadi orang yang boros dan selalu menyepelekan setiap hal.

Uang sekolah Kayra dan Deven pun tak kunjung dibayar, tapi untungnya Kayra mendapatkan keringanan biaya karena ia termasuk orang yang cukup pintar disekolahnya, sedangkan pihak sekolah Deven memakluminya karena mereka tau bahwa keluarga Deven kurang mampu untuk membayar uang sekolah. Nadia justru membela ibunya karena merasa makan itu lebih penting dibanding bayar kontrakan. "Kalau kita gak bayar kontrakan, kemungkinan kita masih bisa hidup, tapi kalau gak makan ya kita bisa mati dong", ucap Nadia. Lisa lama lama muak dan tidak betah bersama keluarganya, tapi Lisa harus menahannya karena Lisa juga belum bisa menghasilkan uang. Dahulu Lisa putus sekolah, sebab ya tentang perihal yang sama. Uang sekolah Lisa tak kunjung dibayar dan terpaksa Lisa dikeluarkan. Bapaknya dulu sangat sedih karena merasa gagal menjadi bapak yang baik, tidak bisa memberi nafkah bagi keluarganya.

Mereka pun cepat cepat menaruh baju kedalam tas yang muat karena mereka hanya mempunyai 1 koper saja yang ukurannya kecil. Awalnya Anak-anak itu belum tahu bahwa akan tinggal dimana mereka selanjutnya. Entah apa yang ada di pikiran Bu Lastri sampai-sampai ia nekat ingin menempati rumah kosong tanpa izin. Mereka membawa kasur-kasur kecil milik Ibu Kontrakan diam diam. Untungnya mereka berhasil mengemasi barang barang kurang dari 2 jam, sehingga mereka tidak bertemu dengan Ibu Kontrakan. Mereka pun cepat cepat meninggalkan rumah itu.

Bu Lastri terus memandang ponselnya yang sedang mencari keberadaan rumah kosong itu. Mereka terus dilihati oleh tetangga-tetangganya. Lisa dan adik adiknya merasa malu. Mereka berjalan cukup lama dan memasuki gang kecil dan sempit. Daerah yang cukup kotor. Lisa terus bertanya kepada ibunya, sebenarnya kemanakah mereka akan pergi. Nadia yang cuek mulai sedikit lelah. Mereka semakin masuk kedalam gang itu. Lisa kebingungan karena ia baru pertama kali melihat daerah itu. Ternyata gang itu tembus kedalam sebuah tempat yang dikelilingi oleh pohon. Lisa semakin ngeri dengan tempat itu. Daerah itu sangat sepi. Tak ada orang selain mereka. Dari jauh mulai tampak sebuah rumah yang cukup besar namun kuno dan sudah tua. Lisa mulai berpikir bahwa mereka akan menginap dirumah itu. Namun Lisa mengira ia akan menginap disitu untuk sehari saja. Sedikit lagi mereka pun sampai.

Wajah Deven tiba-tiba pucat. Lisa mengira adiknya sakit sehingga ia harus menggendong Deven. Mereka pun sampai ketujuan. Bu Lastri pun mencoba membuka pintu rumah itu. Ternyata pintunya di kunci dari dalam. Bu Lastri mencari cara untuk membuka pintu itu. Nadia ikut membantu ibunya. Nadia mencoba membuka jendela dan ternyata jendelanya tak dikunci. Mereka pun memasuki rumah itu satu persatu mulai dari adik adiknya yang paling kecil sampai yang terakhir Lisa. Keadaan dirumah itu sangat gelap dan sangat kotor. Bu Lastri dan Nadia mencoba membuka pintunya dari dalam. Pintu itu dirantai sangat kuat. Untungnya rantai itu sudah sangat berkarat. Mereka pun memukul rantai itu menggunakan centong dapur besi yang mereka bawa. Dan ajaibnya pintu itu terbuka.

Mereka pun mengecek kamar satu persatu. Mereka mendapati 3 kamar tidur, 1 kamar mandi dan satu ruangan lagi yang dikunci dan sepertinya itu adalah gudang. Lantai rumah itu semuanya berisi debu debu yang sangat kotor. Untungnya mereka membawa sapu kecil pendek dan kain yang juga mereka bawa. Lisa pun mulai bersih bersih rumah itu sambil dibantu Kayra. Nadia justru mendengarkan musik menggunakan headsetnya sambil duduk dilantai dibagian yang sudah di bersihkan oleh mereka. Deven sedikit takut dengan rumah itu, ia mengelilingi setiap sudut rumah itu. Tiba-tiba Deven mendekati kakaknya dan berkata "Rumah ini aneh". Lisa pun menanggapi adiknya dan setelah di perhatikan lagi ia baru sadar bahwa denah rumah ini sangat berantakan dan aneh. Lisa pun sedikit tak mempedulikan soal itu. Deven pun kembali mengelilingi rumah itu.

Lantai pun sudah selesai dibersihkan. Lisa pun menggelar kasur dikamarnya. Tiba-tiba Nadia datang dan langsung meniduri kasur itu. "Loh, kamu kan punya kasur sendiri?", tanya Lisa. "Iya, tapi gw maunya dikamar ini", jawab Nadia. Lisa pun terpaksa pindah kamar. Waktu menunjukan jam 14.00. Lisa teringat bahwa ia belum sholat dhuhur. Lisa cepat cepat memanggil Kayra untuk diajak sholat juga. Mereka segera mengambil air wudhu dikamar mandi namun ternyata air dikamar mandi itu habis. Mereka pun mengambil wudhu melalui sumur dibelakang. Mengetahui bahwa air kamar mandi habis, Bu Lastri pun mengambil ember untuk mengambil air sumur lalu dipindahkan ke bak kamar mandi. Lisa dan adiknya pun sholat dhuhur. Bu Lastri dan Nadia memang jarang sholat. Lisa sudah pernah mengajaknya namun mereka hanya menjawab "Nanti" setiap diajak sholat.

Air sumur itu sedikit bau dan berwarna gelap karena sudah lama tak dipakai. Jarang jarang Bu Lastri rajin seperti itu. Biasanya Lisa yang melalukan pekerjaan rumah. Dirumah itu tak ada listrik. Namun mereka mempunyai 2 power bank yang sudah di cas di rumah kontrakannya. Bu Lastri mandi lebih dahulu. Kamar mandinya gelap karena tak ada listrik. Untungnya kamar mandi itu kecil sehingga tak terlalu sulit untuk mengambil air di bak. Kamar mandi itu berjejeran dengan ruangan yang terkunci. Kamar mandi ada dilantai 2 bersama ruangan itu. Sedangkan kamar ada di bawah. Lisa sudah selesai sholat, ia pun memanggil Deven untuk menyuruhnya mandi. Namun tak menjawab. Lisa pun mencari Deven. Ia mencari sampai belakang sumur namun tidak ada. Lisa pun kembali memasuki rumah. Ia melihat ke lantai atas karena balkon lantai dua ada di dalam rumah. Ternyata ada Deven yang sedang berdiri memandangi ruangan itu. Lisa kebingungan dan mendatangi Deven. Lisa pun kembali mengucapkan nama Deven. Namun Deven tetap tak menjawab padahal Lisa sudah didekatnya. Lisa pun menepuk pundak Deven...

*********************
Ingin tahu kelanjutannya?
Follow akunku dan tambahkan cerita ini keperpustakaan, jangan lupa untuk vote ya!

Tunggu kelanjutannya..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 05, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RUMAH SESATTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang