D - Doa (ft. Bbangsun)

562 60 21
                                    

Younghoon x Sunwoo

.

As always, Dom!Bbang| Bot!Sunwoo

.

Disclamer : Perhatian sekali lagi, bagi saia seme/uke itu posisi mutlak, dan gak bisa di switch, so, please leave this page if u didn't like it.

.

Happy reading~~

.

Sepasang kekasih itu meninggalkan area kuil seusainya berdoa di awal perayaan tahun baru. Seharusnya, mereka mengunjungi kuil pada malam harinya, dan merayakan pesta tahun baru dengan menyaksikan festival kembang api di detik-detik penghujung pergantian tahun. Kendati semalam, Younghoon dibuat kerepotan karena pacarnya yang mungil itu demam. Padahal, siang harinya ketika si manis itu memakan banyak sekali es krim mochi, Younghoon telah memperingatinya. Sebab, yang benar saja. Bulan desember adalah puncaknya musim dingin, dan pria Kim itu masih waras untuk tidak membiarkan pacarnya menghabiskan selusin es krim mochi ketika suhu udara di dataran Jepang itu menginjak hingga angka minus dua derajat celcius. Berakhir dengan pembatalan acara perayaan tahun baruan yang sudah mereka rencanakan jauh-jauh hari, dan keduanya hanya menghabiskan malam tahun baru mereka dengan marathon menonton film, ditemani kukis jahe, semangkuk nanakusa* yang seharusnya dinikmati pada penutupan perayaan tahun baru, namun terpaksa Younghoon buatkan sebab pacarnya itu demam, satu mug besar susu coklat hangat dan dua kaleng bir untuk Younghoon.

"Kalau tahu ramai begini, seharusnya aku meminta Hyunjae hyung dan Juyeon hyung untuk berlibur ke Jepang saja, dan mengajak mereka berdoa bersama di kuil!" Pacarnya berseru antusias sebab terperangah menatap lalu lalang manusia di pelataran kuil yang padat.

Pucuk kepalanya diusak, Younghoon mengeratkan tautan jemari mereka, khawatir pacarnya yang aktif dan lugu itu hilang karena mengikuti arus lalu lalang khalayak ramai. "Mereka memiliki acara tahun baru mereka sendiri. Kau tidak ingat Hyunjae mengirimkan gambar langit Manhattan yang indah dan dipenuhi kembang api malam tadi?"

"Ck, Manhattan terlalu sesak bahkan hanya untuk menghirup oksigen gratis." seloroh Sunwoo yang kini menunjukkan cebikan bibirnya pada Younghoon.

Mereka berdua melangkah menunju stand penjual makanan tradisional yang berjajar di sepanjang jalan. Sunwoo berteriak girang seraya menarik Younghoon menunju stand penjual mochi. Lelaki mungil itu ingin sekali lagi menikmati sensasi kenyal mochi di dalam mulutnya, meski kini tidak ada es krim yang manis dan dingin sebagai isian. "Hyungg.. ingin mochi.."

"Kenapa ingin makan mochi? Kau kan sudah bulat,"

Matanya melotot tajam. Kim Sunwoo paling benci ketika ia disamakan dengan benda yang bulat-bulat sebab menolak disebut menggemaskan oleh pacarnya yang tampan itu. "Hyung! Jangan mulai deh!"

"Hahahaha.. iya iya, yasudah ayo beli. Kau tidak akan menghabiskan waktumu hanya di stand mochi saja kan?"

Kepala yang lebih muda mengangguk. Lalu mereka melanjutkan perjalanan kuliner usai membeli sekotak mochi yang akan menemani waktu teh mereka, sore hari nanti.

"Hyung, di kuil tadi hyung berdoa apa?" Tanya Sunwoo tiba-tiba ketika teringat ekspresi serius pacarnya ketika berdoa di kuil tadi.

"Hmm.. kalau hyung beritahu, hyung dapat imbalan apa?"

Pipinya bergembung sebab mulutnya dipenuhi oleh beberapa buah mochi. Niat hati akan dimakan untuk sore hari nanti, tapi Sunwoo tergoda dan mencoba mencicipi satu. Dan anak itu malah menjadi ketagihan di detik berikutnya, "Aku akan memberikan hyung sepuluh mochi milikku, tapi hyung harus janji kalau hyung menjawabku dengan jujur ya?"

"Baiklah-baiklah.. ibu mochi yang terhormat," pukulan keras mampir pada dadanya, Younghoon terkekeh sebab berhasil menggoda pacarnya itu, "hyung berdoa semoga tahun ini, ataupun tahun-tahun berikutnya, hyung masih bisa bersamamu, menikmati setiap sekon yang terbuang disisimu, secepatnya melamarmu, lalu menikahimu, lalu hidup bersama denganmu, memiliki anak-anak yang lucu, dan-"

"Hyung, ku pikir doa hyung tidak sepanjang itu mengingat tidak sampai tiga puluh detik hyung berdoa disana."

"Eyy.. sedari diperjalanan sebelum memasuki kuil, aku sudah mulai berdoa, ibu mochi."

Kini, tulang keringnya yang menjadi sasaran. Kim Sunwoo benar-benar merajuk sebab disebut ibu mochi untuk kedua kalinya. "Aku tidak jadi memberikan sepuluh mochiku pada hyung! Hyung nakal! Tidak sopan memanggil pria tampan sepertiku dengan sebutan ibu mochi,"

"Kau itu lucu, menggemaskan, imut-auhh ya ya tidak, iya tampanku Kim Sunwoo," Younghoon mengusap bekas cubitan pacarnya itu pada perutnya. Tak lama, karena setelahnya pria Kim itu langsung menarik Sunwoo ke dalam pelukan. "Tapi aku serius berdoa seperti itu. Keinginanku tidak banyak, hanya berdoa untuk selalu berada disisimu, dan memintamu untuk selalu berada disisiku." Mata bulat yang lebih muda tergiring naik seiring dengan dongakan kepalanya sebab perbedaan tinggi mereka yang cukup signifikan, Younghoon mengusap pipi pacarnya itu pelan, "nah sekarang, beri tahu hyung apa isi doamu?"

"Hmmm.. aku berdoa agar doaku di tahun lalu terkabul di tahun ini,"

Alis hitam yang lebih tua mengerut timpang, "memang apa doamu di tahun sebelumnya?"

"Aku berdoa agar doaku di tahun sebelumnya terkabul di tahun itu,"

Tunggu. Younghoon makin dibuat tidak mengerti dengan jawaban pacarnya. Apa harapan Sunwoo sepenting itu? Hingga ia memohon isi doa yang sama di setiap tahunnya.

"Memang apa isi doamu di tahun sebelumnya sebelum tahun itu?"

Cengiran lebar terulas. Mulut Sunwoo kini tak lagi dipenuhi oleh mochi. "Aku berdoa agar aku bisa lebih tinggi dari hyung! Biar hyung itu berhenti mengolokku dan memanggilku bulat!"

Ck, doa macam itu? Pantas saja doanya tidak pernah terkabul.

"Astaga.. ku pikir kau mendoakan hal yang sama denganku, Sunwoo-ya.. ternyata.."

"Kenapa? Hyung mau protes?"

"Tidak," ujung hidungnya di jawil main-main. Younghoon mengulas senyum lebar, "pantas saja doamu itu tidak dikabulkan, kau meminta hal yang tidak wajar sih."

"Huh? Maksud hyung?"

"Kim Sunwoo, dengar. Hyung terlahir dengan tubuh tinggi sebab semenjak lahir hyung sudah ditakdirkan untuk bertemu denganmu, dan tugas hyung di dunia ini untuk menjaga dan melindungimu. Jadi.. untuk dirimu, orang yang akan hyung jaga dan hyung sayangi, kau akan selamanya pendek seperti ini sebab kau terlahir dan ditakdirkan untuk dilindungi, bukan melindungi, ibu mochi.." kedua pipinya ditarik bersamaan, Kim Sunwoo langsung menepis tangan Younghoon yang berada di pipinya itu.

Yang lebih muda merajuk, dan jalan mendahului pacarnya. "Ck, sudah di bilang jangan menyebutku ibu mochi lagi!"

"Hei hei.. tunggu hyung dong, jangan jalan duluan nanti kau hilang.."

"PERSETAN!"

"Hei Kim Sunwoo-ku, ibu mochi, adik bakpao, anak roti cokelat.. jangan lari, tunggu hyung.."

Peduli setan dengan telinganya yang memerah sebab menahan kesal. Kim Sunwoo merajuk sebab doanya dianggap konyol oleh Kim Younghoon.

Dan lagi, dia tidak suka disebut ibu mochi.












[D for Doa FIN]














Catatan kaki : *nanakusa : Nanakusa (tujuh rumput) merupakan bubur yang dimasak dengan tujuh jenis sayuran (beras, jewawut, proso milet, echinochloa esculenta, kacang azuki, beckmannia syzigacne, wijen) yang diberi sedikit garam dan rumput-rumputan. Bubur ini dimakan saat penutupan perayaan tahun baru, yaitu sekitar tanggal 7 Januari agar perut bisa beristirahat setelah dipenuhi makanan-makanan tahun baru. Ada kepercayaan yang mengatakan bahwa bubur ini juga bisa menjauhkan seseorang dari segala jenis penyakit.

Make Or Break [The Boyz Drabble Collection]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang