7

2.9K 664 192
                                    

cfc

DAY 1 — 07:30

Hari ini adalah hari pertama Hana masuk dan belajar di dalam kelas setelah masa pengenalan kampus berakhir. Jujur saja, rasanya Hana seperti hampir buang air kecil di celana. Melihat keempat mantannya masuk ke dalam kelasnya adalah hal terburuk yang pernah Hana alami.

Jeno dengan tatapan tajamnya duduk di sebelah kiri Hana. Hyunjin dengan tatapan sinisnya duduk di sebelah kanan Hana. Soobin dengan tatapan menyedihkannya duduk di belakang Hana.

Dan.. Jaemin.

Hana segera terdiam kaku saat Jaemin mulai melangkah menuju kursi kosong yang berada di depan Hana. Pria itu tampak sangat pucat. Lebih dari sepuluh bekas luka menghiasi wajahnya dan sebelah kiri bibirnya tampak sedikit lebam. Masih seperti dulu, namun lebih parah.

"Sehat?" ujar Hyunjin tiba-tiba.

"S-Sehat," jawab Hana gemetar.

Sungguh, Hana sangat takut. Meskipun sudah setahun berlalu, ia masih takut. Keempatnya tampak mengerikan.

Bagaimana jika mereka sengaja menghampiri Hana untuk balas dendam? Bagaimana jika sekarang mereka sudah siap untuk memukuli Hana, menyeret tubuh Hana, dan mengubur Hana di tengah hutan?

"Sekarang lagi pacaran sama berapa orang?" tanya Jeno.

"E-Engga ada.."

"Kenapa? Bukannya lo suka punya banyak pacar?"

Kini Hana tak bisa menjawab lagi. Sudah jelas bahwa mereka masih kesal dengan perbuatan Hana setahun yang lalu dan ia tidak bisa menyalahkan mereka. Hana sadar atas kesalahannya sendiri.

"Nyokap lo gimana?" ucap Soobin.

"Ha?" balas Hana sembari menoleh ke belakang.

"Waktu itu lo bilang nyokap lo lagi sakit, sekarang gimana?" jelas Soobin.

"Oh.. Udah sembuh," jawab Hana pelan, sementara Hyunjin mulai mendekati telinganya.

"Masih inget foto yang lo kirimin ke gue engga?" bisik Hyunjin.

Oh, Tuhan..
Hana baru ingat tentang foto itu.

"F-Foto apa?" seru Hana cemas.

"Lo lagi pura-pura lupa atau beneran lupa?" sinis Hyunjin kemudian segera menyerahkan ponselnya kepada Hana. "Lihat sendiri."

Rasanya Hana ingin mati saja.

Di dalam galeri ponsel Hyunjin, pria itu benar-benar masih menyimpan semua foto yang pernah Hana kirimkan kepadanya. Bodoh. Hana adalah manusia terbodoh di dunia ini.

"Kenapa diem?" bisik Hyunjin lagi. "Hapus aja, gapapa. Masih ada cadangannya kok."

Sialan.
Benar-benar sialan.

Hingga, Jaemin yang tadinya diam saja itu tiba-tiba berbalik menatapi Hana. "Katanya engga mau kuliah?"

"E-Eh?"

Benar, sejujurnya Hana memang tidak berniat untuk kuliah. Setelah lulus SMA dan memutuskan hubungan dengan keempatnya, Hana hanya menghabiskan waktunya di dalam rumah selama berbulan-bulan hingga ibunya mulai memaksa gadis itu untuk masuk kuliah tahun ini.

Tapi, seharusnya Hana yang bertanya kepada mereka...

"Kok kalian juga baru masuk kuliah tahun ini?" tanya Hana pelan dan keempatnya segera kompak tertawa kecil.

"Gue engga jadi kuliah di UK," jawab Jeno. "Males aja."

"Gue gagal SBM tahun lalu," ujar Hyunjin.

"Gue sibuk," kata Jaemin.

"Gue ngikut aja," ucap Soobin yang membuat Hana segera menoleh ke belakang lagi.

"Ngikut? Ngikutin siapa?" tanya Hana.

"Oh, lo belum tau?" seru Jeno sembari menepuk pundak Hana. "Kita berempat mulai temenan semenjak lo ngilang."

"H-Ha?"

"Makasih, ya?" ujar Hyunjin yang juga ikut menepuk pundak gadis itu. "Temen gue jadi nambah tiga orang~"

(・_・)




Semuanya benar-benar di luar rencana Hana. Dan, tanpa sadar kini ia sudah mulai melangkah masuk menuju rencana mereka.

Little League: CFC [97-01]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang