🍀🍀 Engagement 🍀🍀

816 75 6
                                    

Heesung memandangi cincin di jarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Heesung memandangi cincin di jarinya. Dia benar-benar tak menyangka jika sekarang dia sudah jadi tunangan orang. Bukan dengan pacarnya. Dia kenal lama dengan tunangannya itu, tapi tak sedekat itu untuk jadi tunangan. Bahkan mereka hanya saling sapa saat bertemu di acara-acara tertentu. Terakhir mereka bertemu saat Heesung masih SMA tingkat akhir. Saat menghadiri pertemuan para pengusaha Korea dan ayah Heesung termasuk pengusaha yang sukses.

Itu dulu, karena sekarang perusahaan ayahnya hampir bangkrut. Demi kelangsungan perusahaan ayahnya, Heesung rela menyetujui pertunangan ini. Padahal dia tahu kalau tunangannya sudah punya pacar.

Yang paling parahnya mereka mesti tinggal bersama. Heesung duduk sambil menunggu si empunya apartemen keluar dari ruang kerjanya. Tak lama seorang laki-laki keluar dengan membawa selembar kertas dan pulpen. Dia meletakkan kertas itu di depan Heesung.

"Cepat baca lalu tanda tangani."

Heesung tahu apa yang ada di dalam surat itu. Ya, apalagi selain surat perjanjian. Setelah basa basi membaca, dia segera menandatangani surat perjanjian itu. Kei tersenyum.

"Gak usah khawatir deh. Aku akan memperlakukanmu sebagai tunanganku di depan keluarga dan teman- temanmu. Kamu juga berhak atas semua fasilitas yang aku kasih."

Kei tersenyum lalu duduk di sebelah Heesung. Merangkul bahu pemuda manis di sebelahnya.

"Baby..."

Heesung merinding mendengar sebuah bisikan di telinganya. Bau mint dari nafas Kei menusuk Indra penciumannya.

Belum sempat dia merespon, tubuhnya sudah terbanting di sofa panjang itu. Kei perlahan mencium bibirnya.
Heesung memejamkan matanya. Hatinya memberontak, tapi tubuhnya tak bisa melawan rasa yang Kei berikan untuknya pertama kalinya.

🍃🍃🍃🍃

Heesung pelan-pelan keluar dari mobil Kei. Bagian belakangnya sedikit sakit, tapi mau bagaimana lagi.

"Pulang jam berapa? Kabari aku kalau mau pulang. Jangan pulang sendiri." Pesan Kei.

Heesung hanya mengangguk. Tak lama tiga sohibnya sudah muncul saja.

"Ciee yang udah punya tunangan. Sekarang berangkat sama tunangan ya?" Ledek Jay.

Heesung hanya tersenyum kecil lalu berjalan mendahului mereka karena dia mau langsung ke kantin. Namun,kekehan Jake membuat Heesung mendelik. Orang yang pertama sadar jika cara jalannya aneh ya cuma Jake, secara dia kan yang sering...you know that i mean.

"Hahaha..wah..udah jebol ternyata! Keren banget, sehari tunangan udah jebol. Bisa Tek dung duluan entar."komentar Jake yang mulutnya minta digampar Heesung.

Jay dan Sunghoon bergantian saling pandang dan akhirnya sadar juga.

"Astaga! Seriusan udah jebol!"

Do You Love Me??Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang