Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
K terbangun dengan kondisi tubuh yang lebih baik. Gimana gak? Ada seseorang yang memeluknya sepanjang malam hingga dia bisa tidur dengan nyenyak. Hampir sebulan kan dia gak bisa tidur nyenyak. Selalu keinget sama Heesung.
K melihat tempat di sebelahnya kosong. Bisa dipastikan kalau Heesung sudah bangun lebih dulu. K membuka pintu kamar. Terlihat seorang yang paling dia cintai sedang berkutat dengan dapur. Perlahan-lahan K mendekat dan memeluk pinggang pemuda itu. Yang dipeluk sedikit kaget dan refleks menjerit pelan. K terkekeh.
"Langkahnya gak kedengaran. Emang dasar keturunan ninja. Jangan bikin kaget dong Hyung. Untung aku lagi gak bawa piring." Omel Heesung.
"Ah..senang rasanya dengerin kamu ngomel. Kangen banget! Kalau kamu gak balik, aku bakalan gila kayaknya." Sahut K. Tambah erat deh pelukannya. Heesung tersenyum.
"Orang yang gak makan selama tiga hari emangnya menurutmu belum gila? Jangan kayak gitu lagi. Lambungmu nanti luka."
K membalik Heesung hingga berhadapan dengannya. Mencium bibir manis yang lebih muda. Lalu turun ke leher menggigit pelan. "Jangan bikin tanda di leher! Aissh!"
K cengengesan. "Udah jadi malah. Hehehe.."
"Ahh..Hyung! Aku ngampus hari ini! Bakal diledekin nih!"
"Siapa yang berani ngeledekin kamu? Bilang aja, nanti biar aku sumpal mulutnya pakai kaos kakiku."
Heesung tertawa.
"Yang.." panggil K seraya semakin merapatkan tubuhnya.
"Hm.." Heesung bersemu malu. K yang romantis tuh bikin klepek-klepek. Sumpah!
"Nikah yuk. Udah gak tahan pengen ganti status. Nanti semuanya aku yang atur deh."
Heesung tertawa. "Aku masih sekolah loh Pak Dokter. Belum lulus. Entar ya nunggu lulus."
K mencium perut Heesung.
"Lama banget, Yang."
"Ih..ngerengek. Tinggal lima bulan doang kok. Lama darimana ya. Sabar oke?"
Wajah K merengut.
"Oh ya. Nanti pulang jam berapa? Aku mau jemput. Kebetulan cuma ada dua jadwal operasi hari ini."
" Mm..mau kemana sih? Tumbenan jemput."
K mencium tengkuk Heesung yang terekspose jelas. Heesung yang sedang menata meja akhirnya berhenti.
"Ih..aku lagi pegang piring Hyung! Nanti pecah!" Omel Heesung.
"Hehehe..iya..iya. Pokoknya nanti aku jemput. Kita ke suatu tempat."
"Iya udah. Nanti aku kabarin pulang jam berapa. Udah sana mandi. Aku mau nerusin ini."
"Oke cantik."
Heesung terkekeh geli pas K menyebutnya cantik.
"Mau aku siapin airnya?" Tawar Heesung.
"Gak usah, Yang. Kamu siap-siap aja. Kita ke berangkat bareng."
