Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Jay mendengarkan adiknya yang masih berteleponan dengan Jungwon. Ya menanyakan keadaannya. Barulah setelah dia selesai, Jay menghampiri adiknya, Daniel.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Niel." Panggil Jay.
Daniel menoleh. "Gimana? Udah baikkan dia?"
"Udah katanya. Dia mau pulang besok pagi. Demamnya udah turun." Jawab Daniel.
"Yang jaga di sana siapa? Heesung Hyung?"
"Sunghoon Hyung sama Jake Hyung."
Jay menarik nafas lega. Kalau Heesung yang jaga, kasihan juga. Mukanya kelihatan capek banget beberapa hari ini.
Daniel tersenyum jahil.
"Tumben nanyain keadaan orang, biasanya aja cuek bebek. Naksir Jungwon ya?"
"Apaan sih. Ketemu aja baru sekali. Cuma..penasaran aja. Serius gak ada buli-bulian di sekolah?"
"Gak ada Hyung. Lagian dia itu termasuk anak yang disukai banyak orang. Hampir satu sekolah suka sama dia."
"Masa?!"
"Maksudnya bukan suka yang begitu..suka sebagai temen gitu. Kalau yang naksir..banyak juga sih, tapi gak terlalu dia tanggapi. Katanya dia mau fokus sekolah dulu."
Jay mengangguk. "Kalau usaha boleh kok. Siapa tahu nyantol." Lanjut Daniel sambil menaik turunkan alisnya.
Jungwon sudah tidur, begitupula Jake yang udah tidur di sofa. Hanya tinggal Sunghoon yang masih setia melek karena masih ada tugas yang dia mau kerjain. Dia melirik Jake.
"Kalau lagi tidur begini,imutnya gak ketulungan. Gak bakal ngira kalau dia playboy nomor satu di kampus."
Sunghoon menyelimuti Jake dengan Jaketnya. Kasihan kalau dia kedinginan.
"Hoon-a,.."
"Hm?"
Jake terbangun. "Kamu belom tidur dari tadi?"
"Belum. Masih nugas. Kurang dikit kok."
"Jangan dipaksa. Tubuh sama otakmu tuh butuh istirahat. Sini."
