02 | Voices

158 20 0
                                    

[ WE'LL VERY APPRECIATES YOUR SUPPORT ]

HAPPY READING!

"DIA SUDAH BAIK MENERIMAMU! KENAPA KAMU TIDAK MAU SEDIKITPUN MENGHARGAI!?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"DIA SUDAH BAIK MENERIMAMU! KENAPA KAMU TIDAK MAU SEDIKITPUN MENGHARGAI!?"

‘Chan, kamu tahu kalau aku sayang banget sama kamu 'kan? Aku gak bakal ninggalin kamu. Kamu percaya 'kan?’

"BERHENTI MENGELAK! SEJAK AWAL MEMANG SALAH MENGIKAT KALIAN!"

‘Aku selalu ingin mengajakmu berjalan-jalan santai seperti ini, Chan. Kamu terlihat suntuk.’

"Kan! Apa kubilang?! Keputusan memberi tahu Chan itu buruk—"

Byungchan sayang, jangan menangis ya? Kamu harus bahagia. Dengan orang yang tepat—’

"HENTIKAN KEGILAANMU, BYUNGCHAN!"

‘Aku selalu menyayangimu.’

"HAN SEUNGWOO SUDAH MATI, CHOI BYUNGCHAN!"

‘Berbahagialah, Byungchan.. sayangku.’

"AAAAKKKKKKKKKK HENTIKAN! KUMOHON HENTIKAN! DIA BELUM MATI, BELUM MATI—"

Brak!

"CHOI BYUNGCHAN!" pintu ruangan itu terbuka paksa dan menampilkan seseorang dengan sneli putih juga sebuah suntikan di tangan. Dia dibantu beberapa orang menenangkan sosok yang menjerit dan bergerak kesetanan itu.

Ada sekitar tiga orang yang menahan Byungchan. Dua menahan gerakan tangan yang akan mencakar apa saja, sedangkan satunya menahan gerakan kaki yang juga siap menendang siapa saja. Sedangkan orang dengan sneli putih itu maju, menyuntikkan cairan yang membuat pergerakan Byungchan melemah hingga kemudian tidak sadarkan diri.

"Ikat tangannya saja, dia akan tertidur cukup lama. Setidaknya sampai jadwal pemeriksaan selanjutnya." ucapan itu dipatuhi oleh tiga orang lainnya, mereka mulai mengikatkan kembali tali yang sebelumnya sudah tersedia di atas meja.

Setelahnya hanya terdengar helaan napas lega saat salah satu pasien mereka kembali tenang. Sekalipun mereka sudah biasa menangani ini, tetap saja rasanya melelahkan harus 'mengawal' satu orang yang tenaganya berasa sedang kerasukan—walau dalam artian lain. Apalagi jika mendapat 'oleh-oleh' berupa luka cakar dan tendangan maut. Setidaknya mereka sudah biasa.

"Huftt..." seseorang yang memakai sneli itu memilih duduk di samping ranjang saat tiga yang lain keluar, "hampir enam bulan, Chan. Enam bulan yang tidak ada perkembangan signifikan. Enam bulan yang benar-benar menyakitkan. Kapan kamu mau menerima kenyataan itu?"

LIMERENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang